Mensos di Takalar
Bicara dengan Emak-emak Takalar, Menteri Sosial Pakai Penerjemah
Dalam kesempatan itu, Juliari sempat kesulitan ketika berdialog dengan seorang warga Takalar penerima Bantuan Sosial Program Sembako 2020.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Menteri Sosial, Juliari P Batubara, mengunjungi Kabupaten Takalar, Rabu (12/2/2020) siang.
Juliari datang meresmikan Loka Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAFZA (LRSKPN) dan Loka Rehabilitasi Sosial Orang dengan HIV (LRSODH) "Pangurangi".
Dalam kesempatan itu, Juliari sempat kesulitan ketika berdialog dengan seorang warga Takalar penerima Bantuan Sosial Program Sembako 2020.
Hal itu terjadi ketika Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berbagi uang kepada ibu-ibu Takalar yang hadir.
Juliari awalnya memberi kuis kepada ibu-ibu. Ia menanyakan bentuk bantuan sosial program sembako 2020.
Ia memanggil sejumlah ibu-ibu naik ke atas panggung.
"Ayo siapa yang bisa jawab saya kasih uang Rp 250 ribu," kata Juliar yang langsung disambut oleh ibu-ibu yang hadir.
Ketika seorang ibu penerima bantuan sembako naik, Juliar sempat kesulitan berkomunikasi.
Seorang ibu yang naik itu rupanya tidak fasih berbahasa Indonesia.
Alhasil, Wakil Bupati Takalar Haji Dede mesti naik ke panggung.
Orang nomor dua Pemkab Takalar itu menjadi penerjemah bahasa Mensos Juliari dengan ibu.
Haji Dede meneruskan pertanyaan Menteri Sosial Juliari kepada ibu itu dengan menggunakan bahasa Makassar.
"Inai arenna anak maka rua ta (siapa nama anak kedua ibu)," kata Haji Dede kepada ibu itu.
Setelah pertanyaan dijawab, Menteri Sosial Juliari P Batubara menyatakan jawaban ibu itu benar. Sontak hadiran yang hadir langsung menyambut dengan gelak tawa.
Tak lupa Juliari P Batubara memberikan bantuan berupa uang tunai Rp 250 ribu kepada ibu itu.