Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabid Pembinaan SMA Provinsi Sulsel Buka Athirah Millenial Fest 2020

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA Provinsi Sulawesi Selatan, Sabri SPd MPd

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
Nur Fajriani
Saat Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA Provinsi Sulawesi Selatan, Sabri SPd MPd resmi membuka kegiatan Athirah Millenial Fest 2020 di SMA Islam Athirah 1 Makasssar, Jl Kajaolalido nomor 22, Kota Makassar, Selasa (11/2/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA Provinsi Sulawesi Selatan, Sabri SPd MPd resmi membuka kegiatan Athirah Millenial Fest 2020.

Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan gendang oleh Sabri yang didampingi Kepala SMA Islam Athirah 1 Makasssar, Tawakkal Kahar dan direksi.

Sekolah Islam Athirah kembali menggelar Festival Budaya yang dipusatkan di SMA Islam Athirah 1 Makasssar, Jl Kajaolalido nomor 22, Kota Makassar, Selasa (11/2/2020).

Kegiatan ini diikuti ratusan Siswa Sekolah Islam Athirah, mulai dari tingkat SMP hingga SMA.

Tak hanya internal, panitia juga mengajak tujuh SMP di Kota Makassar untuk ikut tari kreasi nusantara massal dan sejumlah lomba.

Sabri mengatakan kegiatan ini tentu mendorong semangat nasionalis para siswa.

“Terima kasih Athirah karena rutin menggelar festival budaya ini. Tentu kegiatan semacam ini akan menumbuhkan semangat nasionalisme anak-anak untuk cinta kepada budaya sendiri,” katanya.

Ia juga menyebut Sekolah Islam Athirah Makassar masih cukup eksis di Provinsi Sulawesi Selatan.

“Saya melihat dan mengidentifikasikan untuk Sekolah Islam Athirah Makassar masih berada di papan atas di tingkat provinsi,” katanya.

Tawakkal Kahar mengatakan ide Athirah Millenial Fest 2020 berasal dari guru millenial dan siswanya sendiri.

“Ini kerjasama para guru di sekolah kami yang 60% masih genarasi millenial dan para siswa. Setiap kelas juga menampilkan budaya setiap daerah mulai dari pakaian dan karyanya yang akan dipamerkan,” katanya.

Ia berharap lewat kegiatan ini anak-anak bisa mengenal macam-macam budaya dan memahami toleransi.

“Mereka harus memahami toleransi sejak dini. Gambaran itu terlihat ketika mereka menari menggunakan baju adat masing-masing tapi dengan gerakan yang sama,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved