Ashabul Kahfi Ketua PAN dengan Tiga Gubernur Sulsel Berbeda

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi, bukan hanya piawai memainkan peran sebagai legislator, ia juga pimpinan partai bertangan dingin.

Kahfi terpilih sebagai Ketua DPW PAN Sulsel sejak 2005. Saat ini, ia telah menduduki posisi tersebut selama tiga periode.

Bukan tanpa alasan ia didapuk pada posisi tersebut selama tiga periode.

Selama kepemimpinannya, PAN termasuk partai papan atas di Sulsel. Pada Pemilu 2019, PAN Sulsel menempati posisi empat dalam perolehan suara Pileg DPR RI 2019 dengan meraih 418.440 suara, dan menempatkan tiga kader PAN di DPR RI.

Perolehan kursi DPR tetap stabil selama tiga kali Pemilu sejak 2009.

Dalam konteks lokal, PAN Sulsel memiliki kekuatan politik yang merata di daerah.

Hasil Pemilu 2019 menunjukkan PAN menduduki kursi pimpinan DPRD di 10 daerah.

Di Wajo PAN menduduki posisi ketua DPRD, sedangkan wakil ketua DPRD daerah diraih di 9 kabupaten, yaitu Luwu Timur, Bantaeng, Bone, Selayar, Enrekang, Luwu Utara, Maros, Takalar, dan Sinjai.

Di masa kepemimpinan Kahfi, PAN selalu berhasil memenangkan kandidatnya pada Pilgub Sulsel sejak 2008.

PAN adalah partai pengusung Syahrul Yasin Limpo pada Pilgub 2008 dan 2013, serta Prof Nurdin Abdullah di Pilgub 2018.

Keberhasilan itu tak membuat Kahfi jumawa dan menepuk dada.

“Keberhasilan ini karena kerja keras semua komponen partai. Tugas saya menjaga kebersamaan dalam membesarkan partai,” jelasnya kepada Tribun, Sabtu (8/2/2020).

Ke depan, nampaknya tangan dingin Kahfi dibutuhkan untuk membesarkan PAN di tingkat nasional.

Sinyal itu terlihat, dengan kepercayaan yang diberikan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kepada Kahfi untuk mengonsolidasikan kekuatan PAN di Indonesia Timur.

Kongres V PAN yang akan digelar di Kendari, 10-12 Februari 2020 merupakan momentum untuk melakukan lompatan besar agar PAN bisa menjadi partai papan atas di Pemilu 2024 nanti.