Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kawin Lari

Pria Jeneponto Nikahi Janda Bantaeng, Istri Silariang, Suami Minta Pebinor Kembalikan Uang Panaik

SA lelaki asal Kabupaten Jeneponto dan RA, janda satu anak warga Kecamatan Pajukukang, Bantaeng

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Imam Wahyudi
Firki/tribunbulukumba
Suasana mediasi yang berlangsung di Polsek Pajukukang, Kamis (6/2/2020). 

TRIBUNBANTAENG.COM, PAJUKUKANG - Kisah ini tengah menjadi buah bibir. 

SA lelaki asal Kabupaten Jeneponto dan RA, janda satu anak warga Kecamatan Pajukukang, Bantaeng, baru sebulan menjalin bahtera rumah tangga.

Mereka menikah pada 6 Januari 2020, atas nama cinta, setelah melewati proses pacaran.

Namun kini, kisah asmara mereka retak. Setelah RA kawin lari atau silariang dalam bahasa Makassar dengan pria berinisial AR, juga warga Bantaeng.

SA marah. Bersama puluhan keluarganya dari Jeneponto, mereka ke Bantaeng.

Mendatangi keluarga AR dan menuntut mengembalikan uang panaik (mahar) sebesar Rp 51 juta yang diberikan SA ke RA sebelum menikah.

Sebab, AR dianggap sebagai biang kerok retaknya hubungan dua insan saling mencintai ini. Istilah kekinian, AR adalah perebut bini orang (pebinor)

Kepada tribun, Jumat (7/2/2020), Kapolsek Pajukukang, AKP Sahar, membenarkan kejadian ini.

Dan sebagai kapolsek, dia telah memediasi keluarga kedua pihak untuk menghindari pertumpahan darah.

"Kemarin itu (Kamis, 6 Februari 2020), keluarga RA (pihak perempuan) yang datang. Jadi bukan keluarganya SA. Mereka tekan bapaknya AR (kembalikan uang panaik). Karena ini perceraiannya gara-gara AR," kata Sahar.

AR, kata AKP Sahar, bukan kali pertama merusak rumah tangga RA.

Beberapa tahun lalu, RA dengan suami pertamanya yang kini berada di Sorong, Papua, juga cerai karena ulah AR.

Berdasarkan analisa polisi, AR sepertinya menyimpan rahasia RA sehingga wanita tersebut tidak berdaya.

Sebab menurut pengakuan SA, sebelum istrinya menghilang, hubungan mereka baik-baik saja.

"Dia (SA) bilang, subuhnya masih berhubungan badan dengan istrinya, paginya pergi'mi sama AR. Kemungkinan ini RA diancam, karena mereka (RA dan AR) pernah lama pacaran, mungkin pernah berhubungan badan baru direkam (divideokan). Saya analisanya begitu," jelas Sahar.

Dan saat ini, lanjut AKP Sahar, SA juga sudah tidak ingin lagi berurusan dengan istri sahnya itu.

Hasil mediasi polisi, SA hanya meminta kembali seluruh uang panaik dan biaya pernikahannya.

Jika tidak, dia akan datang lagi dengan membawa massa lebih banyak.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved