Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Najwa Shihab Bahas Virus Corona

Reaksi Najwa Shihab Menkes Terawan Tolak Permintaan Orangtua WNI dari Wuhan China di Natuna

Masih seputar Virus Corona kini menjadi perhatian dunia. Teror virus yang bermula di Wuhan China itu sudah menyebar ke berbagai belahan dunia.

Editor: Rasni
Tribunnews
Reaksi Najwa Shihab Menkes Terawan Tolak Permintaan Orangtua WNI dari Wuhan China di Natuna 

TRIBUN-TIMUR.COM - Reaksi Najwa Shihab Menkes Terawan Tolak Permintaan Orangtua WNI dari Wuhan China di Natuna

Masih seputar Virus Corona kini menjadi perhatian dunia.

Teror Virus yang bermula di Wuhan China itu sudah menyebar ke berbagai belahan dunia. 

Meski belum masuk ke tanah air, Virus tersebut seakan sudah mengepung Indonesia. 

Pasalnya sudah ada ratusan orang di berbagai negara telah terkonfirmasi Virus ganas tersebut. 

Negara di Asia, Amerika maupun Eropa. 

Rencana Kaderisasi di Pinrang, PW GP Ansor Sulsel Temui Bupati

Jadwal Babak 8 Besar FA Cup: Big Match Chelsea vs Liverpool hingga Wayne Rooney Jumpa Man United

Dulu Jual Kartu Masuk Surga Rp 10 Ribu, Puang Lalang Kini Dibebaskan, Alasan MUI Cabut Laporan

Hal ini juga yang diangkat menjadi tema di acara Talkshow Mata Najwa dengan tema: Menangkal Corona

Sebelumnya diberitakan, gegara ngeri dengan Virus Corona, masyarakat Natuna sempat demo menolak 230 WNI dari Wuhan China

Seluruh warga tersebut merupakan WNI yang dinyatakan tidak menderita Virus Corona dari Wuhan

Pihaknya sementara waktu dikarantina selama 2 pekan untuk memastikan mereka dalam keadaan sehat 100 persen.

Selanjutnya mereka akan dikembalika ke pelukan keluarga masing-masing. 

Najwa Shihab, tuan rumah Mata Najwa menghadirkan sejumlah kalangan dalam diskusi live tersebut. 

Diantaranya Menkes dr Terawan Agus Putranto, Wakil Bupati Kabupaten Natuna Ngesti Yuni S, Ahli Epodemiologi UI dr Syahrizal S, ayah salah satu mahasiswa yang dikarantina Tri Suto dan lainnya. 

Ada momen yang menarik selama diskusi berlangsung. saat dr Terawan menolak mentah-mentah permintaaan Trisuto.

Awalnya Trisuto menyampaikan kesulitannya menghubungi sng putri di pusat karantina. 

"Pak Tri Suto. Seberapa mudah bisa berkomunkasi dengan putri Anda?" tanya Najwa. 

Dia mengaku hanya jam-jam tertentu bisa menghubungi buah hatinya.

"Biasanya diatas jam 10 malam, anak saya baru telfon,"

Sebaliknya, orangtua tak bisa menghubungi lebih dulu. 

"Kalau kita yang menghubungi, jangankan lewat telfon, SMS saja nggak dibalas. Dibaca saja tidak," katanya. 

VIDEO: Legislator Golkar Bulukumba Doakan Tribun Timur Semakin Sukses

Komplen Wanita PSK yang Dijebak Anggota DPR RI Gerindra Kenapa Saya Dipakai Dulu Baru Digrebek?

Dalam kesempatan itu, Trisuto mengaku bahagia mendapat informasi dan memastikan anaknya masih baik-baik saja dan sudah berada di Indonesia. 

"saya sangat lega sekali karna saya sudah bisa berkomunikasi langsung," katanya. 

Selanjutnya dia mengajukan permintaan kepada Menkes agar bisa memulangkan putrinya jika sudah positif sehat meski belum diobservasi 14 hari. 

Najwa kemudian menyambut permintaan itu. 

"Sebetulnya kalau maunya keluarga secepat mungkin bisa berpelukan langsung, bertemu langsung," kata Najwa. 

Dia kemudian melanjutkan pertanyaan ke pak Menkes. 

"Memungkinkan tidak sebelum 14 hari dipulangkan?" tanya Najwa. 

Hal tersebut langsung ditolak sang menteri.

"Tidak!" kata Terawan tegas. 

Terkait masa observasi selama 14 hari, dijelaskan dr Syahrizal merupakan masa maksimal observasi hingga dinyatakan bersih dari Virus

Meksi sebenarnya rata-rata masa inkubasi hanya 10 hari. 

"Sebenarnya rata-rata masa inkubasi adalah 10 hari. Tapi 14 hari adalah masa inkubasi terlama namanya. Jadi untuk kehati-hatian angka 14 hari ditentukan sebagai masa inkubasi ," katanya. 

Cek Video: 

(RASNIGANI/TRIBUNTIMUR)

Pulau Natuna Jadi Lokasi Isolasi WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Akibat Virus Corona, Ini Alasannya

Pemerintah Indonesia akhirnya mengevakuasi 250 warga negara Indonesia atau WNI dari Wuhan, Provinsi Hubei, China akibat merebaknya Virus Corona, Sabtu (1/2/2020).

Proses evakuasi 250 WNI dari kota asal Virus Corona itu menggunakan pesawat Batik Air jenis Airbus A330.

Setelah dijemput di Wuhan, seluruh WNI akan dipulangkan ke tanah air melalui Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepualauan Riau.

Setelah tiba di tanah air, seluruh WNI akan lebih dahulu diisolasi di Natuna, Kepulauan Riau yang sempat diklaim China sebagai wilayah mereka.

Isolasi tersebut dilakukan untuk memastikan mereka sehat dan bebas dari Virus Corona.

Dikutip dari Kompas.com, Natuna terpilih sebagai tempat isolasi karena jauh dari pemukiman penduduk.

"Kita memiliki tempat isolasi yang jauh dari penduduk dan yang terpilih adalah Natuna," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, di saat melepas tim evakuasi di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Sabtu (1/2/2020).

Selain itu, Natuna juga dipilih karena merupakan pangkalan militer yang memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola tiga matra TNI. Natuna juga memiliki landasan pacu pesawat yang berdekatan dengan lokasi isolasi.

"Sehingga nanti saudara kita yg datang langsung turun dari pesawat masuk ke penampungan mereka. Mampu menampung sampai 300," kata dia.

Menurut Hadi, fasilitas isolasi tersebut sudah dilengkapi fasilitas mandi cuci kakus serta dapur. Sedangkan jarak dari fasilitas isolasi sampai tempat penduduk 5-6 kilometer. 

"Dari hasil penilaian memiliki syarat untuk protokol kesehatan, sehingga Natuna menjadi transit sementara," kata Panglima.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved