Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Manulife

Manulife Peduli Bencana Palu, Agen Mulai Bertambah jadi 90 Orang

Peristiwa gempa bumi itu merenggut nyawa dua agen perusahaan asuransi jiwa PT Manulife Indonesia yakni Reni Juaningsih dan M Rusli.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ansar
fadly/tribun-timur.com
Nasabah Manulife Sufiaty Sanrang (kedua dari kanan) berfoto bersama dengan District Manager-Palu Star One Manulife Septina F Mangitung (kanan) dan dua agen PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Magi Maya (kiri) serta Nordyawati seusai mendapatkan informasi tekait produk-produk klaim asuransi jiwa dan kesehatan, di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (5/2/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Tragedi gempa bumi disusul tsunami dan likuifaksi menyengsarakan masyarakat Sulawesi Tengah, utamanya Palu dan Donggala. Tragedi itu menggugah kepedulian Manulife Indonesia.

“Kantor kami rusak. Bahkan kami yang saat itu berada di kantor nyaris tertimpa reruntuhan. Beruntung kami selamat. Tetapi, kendaraan kami hancur tertimpa reruntuhan,” ujar Manajer Distrik Manulife Indonesia Palu Seprina Fifian Mangitung dalam rilisnya, Kamis (6/2/2020).

Peristiwa gempa bumi itu merenggut nyawa dua agen perusahaan asuransi jiwa PT Manulife Indonesia yakni Reni Juaningsih dan M Rusli.

Seluruh agen mendapat bantuan, termasuk biaya untuk merenovasi rumah. Bahkan, ada beberapa agen yang mendapat dana hingga puluhan juta Rupiah untuk memperbaiki kendaraan mereka yang rusak saat terparkir di kantor Manulife di Palu.

“Kami semua, staf kantor dan agen-agen yang ada tetap bekerja mencari nasabah dan membantu memberikan bantuan, termasuk kepada masyarakat,” ujar Fifian.

Salah satu agen Manulife, Magi May mengatakan, kunjungan masyarakat ke kantor Manulife bertambah sekitar 20 persen dari sebelum terjadi tragedi gempa bumi.

“Walaupun memang banyak dari mereka belum bersedia membeli polis karena memang perekonomian masih belum mendukung. Tetapi setidaknya, dengan mereka datang saja itu sudah cukup bagus bagi kami,” ujar dia.

Sufiaty salah seorang nasabah yang sudah merasakan cepatnya, pelayanan Manulife saat menjadi korban bencana. Atas atensi itu, kini nasabah Manulife bertambah lebih dari 5 ribu orang di Palu dan sekitarnya.

Tak hanya itu, kepedulian Manulife terhadap para agen juga membuat jumlah agen bertambah .Sebelumnya hanya 79 orang, kini menjadi sekitar 90 orang.

Direktur and chief Marketing Manulife Indonesia Novita Rumgangun menjelaskan, pihaknya memahami kebutuhan solusi perencanaan keuangan keluarga Indonesia yang beragam, termasuk kebutuhan nasabah yang mengalami musibah bencana alam.

Menurut dia, nasabah tidak perlu khawatir akan dipersulit dalam mengajukan klaim.

"Terbukti hingga November 2019 (un-audited), Manulife Indonesia telah membayarkan klaim sebesar Rp 5,3 triliun atau setara Rp 15 miliar per hari atau Rp 608 juta per jam," katanya.

Sebelumnya, pada tahun 2018, Manulife membayar klaim ke nasabah Rp 5,5 triliun atau Rp 15 miliar setiap harinya, dan Rp 626 juta setiap jamnya.

Tahun 2017, Manulife Indonesia membayar klaim ke nasabah sebesar Rp 6,6 triliun atau sekitar Rp 18 miliar per hari atau berkisar Rp 753 juta per jam.

Tahun 2016, jumlah klaim yang dibayar sebesar Rp 6,8 triliun, sedangkan pada tahun 2015 mencapai Rp 5,6 triliun.(tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved