Tribun Sinjai
Dibuat Pengusaha Bulukumba, Bekas Kontainer jadi Lahan Wisata Baru di Sinjai
Ada sembilan pulau yang bisa dikunjungi di kabupaten berjuluk Butta Panrita Kitta itu, diantaranya Pulau Larea-rea.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA - Jika jalan-jalan ke Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel), tidak sah jika tak berkunjung ke wisata pulaunya.
Ada sembilan pulau yang bisa dikunjungi di kabupaten berjuluk Butta Panrita Kitta itu, diantaranya Pulau Larea-rea.
Namun, sebelum ke pulau Larea-rea, ada satu tempat nongkrong asik yang juga tak kalah wajibnya untuk dikunjungi.
Lokasinya tak jauh dari Pelabuhan Larea-rea, di Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara. Namanya Amaly Coffee.
Tempat nonkrong yang dibuat oleh pengusaha asal Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf ini, selalu ramai dikunjungi muda-mudi.
Kafe ini belum cukup setahun hadir di Kabupaten Sinjai, namun sekarang sudah cukup populer.
Yang unik, seluruh kafe-kafe yang ada di Amaly Coffee terbuat dari kontainer bekas.
Bukan hanya kafe, mushallah hingga toilet umum juga dari kontainer bekas.
Beberapa tempat duduk pengunjung segaja disimpan di lapangan terbuka. Memberikan kesan luas dengan tiupan angin sepoi-sepoi.
Didepannya, ada sebuah panggung yang setiap malamnya diisi live music.
Pengunjung juga bisa dengan bebas memperdengarkan suara emasnya, diiringi langsung oleh home band.
Salah satu penjual yang menempati kios kontainer, Sulfiana, Rabu (5/2/2020) malam, mengatakan, Amaly Coffee buka setiap hari, mulai jam 15.00 Wita.
"Jam 3 sore sudah mulai buka. Tiap hari ramai. Tapi paling ramai kalau malam minggu, ada dari Bulukumba, Bone, mereka kesini," kata Sulfiana.
Meski namanya mengandung kata kopi, bagi yang tidak menyukai kopi tidak perlu khawatir.
Aneka jus dan minuman juga dijual di tempat ini. Anda bisa bebas memilih, tergantung di kontainer mana anda memesan.