Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Takut Virus Corona, Mahasiswa Sulsel Tak Bisa Pulang dari China Gegara Tak Punya Uang Beli Tiket

Takut Virus Corona, mahasiswa Sulsel tak bisa pulang dari China gegara tak punya uang beli tiket.

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS.COM/SUDDIN SYAMSUDDIN
Sassabe dan Sitti Rabiah memperlihatkan foto Muhammad Fadly. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Takut Virus Corona, mahasiswa Sulsel tak bisa pulang dari China gegara tak punya uang beli tiket.

Muhammad Fadly, mahasiswa Guiling University of Electronic Technology di Provinsi Guanxi, China ingin pulang ke Indonesia karena khawatir dengan wabah Virus Corona.

Namun, warga Desa Madello, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, ini terkendala biaya untuk membeli tiket pesawat.

"Saya ingin pulang ke Indonesia, mumpung kami lagi libur sampai batas yang tidak ditentukan. Namun kami kehabisan biaya tiket pesawat. Selain itu akses keluar di kota kami juga sulit," kata Muhammad Fadly lewat video call, Selasa (4/2/2020).

Keinginan agar Fadly dipulangkan juga disampaikan orangtuanya, Sassabe dan Sitti Rabiah.

Mereka khawatir dengan kondisi anak di China.

"Anak saya hendak pulang tapi tidak ada biaya untuk pulang. Kami tiap malam berkomunikasi dengan Fadly melalui video call, sambil mengenakan masker," kata Sassabe mengungkapkan.

Sassabe berharap ada bantuan dari pemerintah untuk memulangkan anaknya.

Muhammad Fadly belajar di China setelah mendapat beasiswa dari kampusnya pada 2015.

Beasiswa itu didapat Fadly dan 20 mahasiswa lainnya setelah lulus dari salah satu universtas di Surabaya, Jawa Timur.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia sudah memulangkan 243 WNI yang berada di Wuhan, China. Saat ini sejumlah orang itu masih diobservasi di Lanud Raden Sadjad, Ranai, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau.

Belum ada kepastian soal pemulangan lanjutan WNI yang masih berada di China.

Terbaru: 426 Meninggal Dunia

Jumlah korban jiwa akibat Virus Corona yang pertama kali menyebar di Wuhan, China kian bertambah.

Dilansir CNN, hingga Selasa (04/02/2020), terdapat 426 orang meninggal dunia akibat virus tersebut.

Perinciannya yakni 425 di China dan seorang lainnya di Filipina.

Pihak berwenang mengonfirmasi tambahan 2.345 kasus terkait Virus Corona di Hubei pada Senin (3/2/2020).

Hal itu membuat jumlah total kasus di provinsi itu menjadi 13.522 kasus.

Otoritas kesehatan setempat mengatakan 10.990 pasien telah dirawat di rumah sakit di Hubei, termasuk 576 yang berada dalam kondisi kritis.

Ada lebih dari 20.000 kasus Virus Corona yang dikonfirmasi secara global.

Sebelumnya pada Senin (3/2/2020), jumlah korban meninggal 362 orang.

Dikutip dari peta penyebaran Virus Corona yang dikembangkan oleh Departemen Teknik Sipil Universitas John Hopkins, Baltimore, terdapat 27 negara yang punya kasus positif corona, termasuk China.

Berikut ini rincian kasus dan negaranya:

China: 19.967

Jepang: 20

Thailand: 19

Singapura: 18

Hong Kong: 15

Korea Selatan: 15

Australia: 12

Jerman: 12

Amerika Serikat: 11

Taiwan: 10

Vietnam: 8

Makau: 8

Malaysia: 8

Perancis: 6

Uni Emirat Arab: 5

Kanada: 4

India: 3

Italia: 2

Rusia: 2

Filipina: 2

Inggris: 2

Nepal: 1

Kamboja: 1

Spanyol: 1

Finlandia: 1

Swedia: 1

Sri Lanka: 1

Meski terus menyebabkan korban jiwa, dilansir New York Times, Selasa (4/2/2020), sebanyak 632 orang dikabarkan sembuh dari Virus Corona.

Sementara itu, dilansir CBS News, 3 kasus lagi dari coronavirus baru dikonfirmasi di AS pada hari Minggu (2/2/2020).

Semuanya di California.

Sebagian besar kasus, atau lebih dari 20.000 kasus Virus Corona dikonfirmasi terjadi di China.

Diketahui, kasus ke-11 terkait Virus Corona dilaporkan terjadi di Jerman pada Senin (3/2/2020), seperti dilansir dari CNN.

Menurut Kantor Negara untuk Kesehatan dan Keamanan Pangan, kasus kesebelas diidentifikasi pada seorang anak dari distrik Traunstein.

Dia dites positif hanya seminggu setelah ayah anak itu ditemukan telah terinfeksi.

Pada Sabtu (1/2/2020), CNN melaporkan bahwa yang bersangkutan merupakan seorang karyawan di sebuah perusahaan di distrik Starnberg.

Di sana, 6 karyawan lain sebelumnya dinyatakan positif terkena virus mematikan itu.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved