Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Protes Petugas Kebersihan UIN Alauddin

Rektor UIN Alauddin Bungkam Soal Protes Petugas Kebersihan

Wartawan Tribun Timur sempat mencoba menemui guru besar ilmu sosiologi itu di pelataran Gedung Rektorat Kampus UIN Alauddin.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Syamsul Bahri
Ari Maryadi/Tribun Timur
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhanis ketika berdialog dengan perwakilan petugas kebersihan. ( 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA -- Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhanis memilih bungkam ketika ditanya soal aksi protes petugas kebersihan.

Wartawan Tribun Timur sempat mencoba menemui guru besar ilmu sosiologi itu di pelataran Gedung Rektorat Kampus UIN Alauddin.

Akan tetapi, Hamdan enggan menanggapi pertanyaan ketika dimintai tanggapan oleh wartawan Tribun.

Ia terus berjalan masuk ke gedung Rektorat Kampus UIN Alauddin sesuai berdialog dengan perwakilan petugas kebersihan.

"Nantilah, saya tidak mau dulu urusi itu," singkatnya kepada Tribun, Selasa (4/2/2020).

Sebelumnya diberitakan, ratusan sampah berserakan di halaman Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Selasa (4/2/2020) siang.

Sampah-sampah itu ditebarkan pada seluruh jalanan Kampus II UIN Alauddin Makassar ini. Sampah itu adalah sampah kertas maupun sampah plastik.

Penelurusan Tribun Timur, penebaran sampah-sampah itu dilakukan oleh para petugas kebersihan kampus sebagai bentuk protes.

Aksi tersebut dilakukan oleh petugas kebersihan menolak kebijakan pihak kampus yang berencana mempekerjakan PT Abadi Raya Commerce (arco) dalam pembersihan kampus.

PT Abadi Raya Commerce (arco) merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyediaan jasa cleaning service sebagai pemenang tender.

"Tuntutan kami PT ini jangan PT Arco. Kalau PT ini masuk akan ada cleaning service yang PHK," kata salah seorang petugas kebersihan, Daeng Tompo kepada wartawan.

Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhanis ketika berdialog dengan perwakilan petugas kebersihan. (
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhanis ketika berdialog dengan perwakilan petugas kebersihan. ( (Ari Maryadi/Tribun Timur)

Daeng Tompo menegaskan bahwa sistem perekrutan yang dilakukan PT Arco juga dinilai tak melihat kinerja.

"Belum kerja sudah bermasalah. Kita disaring dalam nama bukan dilihat kinerjanya. Usai mendaftar ada yang ditelpon ada yang tidak," tambahnya.

Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved