Lina Mantan Istri Sule Meninggal
Bukan Gegara Kekerasan, Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit 'Pembunuh' Lina Mantan Istri Sule
Polisi baru saja mengumumkan hasi autopsi yang dilakukan terhadap jenazah Lina, istri Teddy Pardiyana itu.
Dikutip dari buku Mayo Clinic Family Health Book terbitan Intisari, 95 persen kasus tekanan darah tinggi tidak memiliki penyebab yang jelas.
Kondisi ini disebut hipertensi esensial
Sementara itu, jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder karena meningkatnya tekanan darah disebabkan oleh suatu kondisi atau faktor lain, termasuk:
-Obat flu yang dijual bebas, dekongestan hidung, obat anti radang non steroid (NSAIDs) dan obat yang diresepkan seperti pil KB, steroid, antidepresan trisiklik dan sibutramin (Meridia) untuk obesitas.
-Adanya gangguan ginjal seperti gagal ginjal, penyempitan arteri (stentosis) dan peradangan glomeruli (glomerulonefritis).
-Masalah tiroid
-Kelainan pembuluh darah
-Preeklamsia, suatu komplikasi kehamilan.
-Penggunaan obat-obatan terlarang Pada kasus hipertensi sekunder, kondisi darah tinggi bisa sembuh bila penyebabnya dihilangkan.
Perubahan gaya hidup
Untuk menangani kondisi hipertensi secara mandiri, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain: -
-Kegiatan fisik
Kegiatan fisik penting dilakukan untuk mengendalikan tekanan darah yang tinggi karena dapat membuat jantung lebih kuat. Aktivitas aerobik yang meningkatkan denyut jantung mempunyai pengaruh yang sangat baik bagi tekanan darah, karena jika tubuh sudah terbiasa dengan aktivitas ini, maka jantung akan menjadi lebih kuat dan tekanan darah menurun.
- Mengurangi natrium
Natrium atau sodium yang bisa didapat dari garam berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh dan membantu menghantar impuls saraf yang mempengaruhi kontraksi dan relaksasi otot. Akan tetapi jika terlalu banyak natrium dalam darah, volume darah akan meningkat karena natrium menarik dan mengikat air sehingga jantung harus memompa lebih keras untuk mengalirkan darah yang volumenya meningkat tersebut.