Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPRD Sulbar

Ketua DPRD Sulbar Terima Curhatan Warga Bonehau Soal Infrastruktur Jalan

etua DPRD Sulawesi Barat, Hj Suraidah Suhardi, kembali melanjutkan agenda tatap muka dengan warga Kabupaten Mamuju disejumlah tempat.

Penulis: Nurhadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/NURHADI
Ketua DPRD Sulbar Hj Suraidah Suhardi saat melakukan dialog dengan warga Kecamatan Bonehau.(nurhadi) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Ketua DPRD Sulawesi Barat, Hj Suraidah Suhardi, kembali melanjutkan agenda tatap muka dengan warga Kabupaten Mamuju disejumlah tempat.

Yakni di Desa Bonda Kecamatan Papalang, Lingkungan Bakengkeng, Desa Belang-belang, Kecamatan Kalukku dan dua desa di Bonehau.

Agenda tatap muka dengan masyarakat di sejumlah tempat itu merupakan agenda reses untuk menyerap aspirasi masyarakat. Suraidah dan masyarakat melakukan dialog.

Suraidah mengatakan rata-rata permintaan masyarakat terhadapnya yang paling urgen terkait dengan infrastruktur. Utamanya infrastruktur jalan dan kesehatan.

"Utamanya masyarakat Bonehau-Kalumpang. Sampai-sampai masyarakat disana berkelakar kalau nama jalan mereka mau diganti dengan nama jalan perjanjian karena setiap ada perhelatan politik selalu dijanji akan diperbaiki tapi sampai sekarang tidak ada realisasi,"kata politisi cantik Demokrat Sulawesi Barat itu kepada Tribun ditemui di ruang kerjanya.

Masyarakat Bonehau juga menyampaikan aspirasi ke Ketua DPRD Sulbar soal pengairan persawahan. Karena pengairan persawan warga selama ini tidak maksimal.

"Saya membahasakan harus ada kajian dulu. Apakah mereka butuh waduk atau embung untuk kebutuhan pengairan, selama ini masyarakat hanya andalkan sistem tada hujan. Nah ini yang harus didorong agar produktifitas masyarakat semakin baik dan lancar,"ujarnya.

Selain itu, kata Suraidah, warga juga meminta agar pemerintah memprioritaskan pembangunan fasilitas kesehatan. Ia mencontohkan di Pulau Karampuang warga harus menyeberan laut menggunakan perahu untuk mendapatkan layanan kesehatan.

"Ini miris. Bayangkan masyarakat di Pulau Karampuang kalau mau berobat harus menyeberan laut untuk turun di Puskesmas Bambu. Mereka harus keluarkan biaya banyak hanya untuk kontrol kesehatan sehingga mereka meminta minimal ada Puskesmas Pembantu (Pustu),"kata mantan Ketua DPRD Mamuju itu.

Selain itu, masyarakat juga meminta agar ada Bus Sekolah yang bisa mengangkut anak-anak dari Pulau Karampuang untuk kesekolah. Karena selama ini anak-anak sekolah dari Pulau Karampuang harus jalan kaki sekitar 3 kilometer menuju sekolah setelah turun dari perahu di Pelabuhan TPI Kasiwa.

"Kalau di Desa Bonda sendiri masyarakat lebih banyak meminta pupuk bagi petambak dan alat pertanian juga. Misalnya traktor,"kata dia.

Di Bakengkeng, lanjut Suraidah, warga meminta agar ada program Al Quran karena tak hanya anak-anak bahkan orang tua sendiri masih banyak yang buta baca tulis Al Quran.

"Ini menjadi catatan penting juga. Karena di tengah kita semangat kita menuntaskan buta aksara bagi anak-anak, namun ternyata orang tua juga masih banyak yang buta aksara,"ucapnya.

Ia mengatakan aspirasi masyarakat dibeberapa lokasi resesnya akan menjadi catatan untuk dibawa masuk ke rapat paripurna selanjutkan akan dimasukan ke dalam Rencana Kerja (Renja) Organisasi Perangkat Daerah.

"Insyaallah saya akan perjuangkan selama itu masuk dalam kewenangan pemerintah provinsi,"tuturnya.(tribun-timur.com).

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved