Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabar Baik dari China, Pasien Pertama Virus Corona di Zhejiang Sembuh

Salah satu media pemerintah China pun mengabarkan salah satu rumah sakit sudah mampu menangani penyakit wuhan hingga sembuh

Editor: Ina Maharani
youtube.com
Salah satu media pemerintah China pun mengabarkan salah satu rumah sakit sudah mampu menangani penyakit wuhan hingga sembuh. Dilansir dari CGTN pada (25/1/2020), seorang pria berusia 46 tahun telah menjadi pasien pertama di Provinsi Zhejiang, China yang telah pulih dari virus corona 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah kabar sedikit melegakan tersiar di Negeri Tirai Bambu baru-baru ini.

Wabah virus corona yang tumbangkan banyak korban baik di negara pertama kali terdeteksi, China maupun di luar Tiongkok.

Banyak kota-kota di China telah lumpuh dan tak ada kegiatan signifikan dari penduduknya lantaran himbauan untuk tak beraktivitas di luar ruangan.

Termasuk kota awal wabah virus corona ini menyebar kini menjadi seperti kota hantu.

Teganya Orangtua di China, Telantarkan Anaknya yang Dicurigai Tertular Virus Corona, Ditinggal

Mengenal Kota Wuhan di Tiongkok, Tempat Awal Mula Virus Corona Menyebar, Kini bak Kota Mati

Cepatnya virus tersebut menyebar, membuat pemerintah China gerak cepat untuk mencari penangkal dari virus yang diduga lantaran konsumsi makanan ekstrim itu.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah China, seperti pencarian obat dan vaksinasi.

Salah satu media pemerintah China pun mengabarkan salah satu rumah sakit sudah mampu menangani penyakit wuhan hingga sembuh.

Dilansir dari CGTN pada (25/1/2020), seorang pria berusia 46 tahun telah menjadi pasien pertama di Provinsi Zhejiang, China yang telah pulih dari virus corona.

Pria bermarga Yang ini disebut telah menjalani perawatan selama satu minggu di rumah sakit dari hari Jumat (17/1/2020).

Pasien itu dikabarkan telah lama tinggal di kota Wuhan sebelum akhirnya terjangkit virus corona.

China Klaim sembuhkan pasien terjangkit virus corona
Pria yang disebut sembuh dari Corona (tengah pegang bunga)
 

  Teganya Orangtua di China, Telantarkan Anaknya yang Dicurigai Tertular Virus Corona, Ditinggal

 Mengenal Kota Wuhan di Tiongkok, Tempat Awal Mula Virus Corona Menyebar, Kini bak Kota Mati

Walau begitu, pria yang dikatakan sembuh dari virus corona tersebut masih harus menjalankan pemeriksaan rutin.

Klaim mengenai kesembuhan seorang pengidap virus corona itu masih belum dikonfirmasi oleh otoritas kesehatan dunia, WHO dan badan kesehatan terkait.

Tapi salah satu kantor berita pemerintah China menyebutkan bahwa Kota Shanghai telah melaporkan kematian pertama virus corona.

 Teganya Orangtua di China, Telantarkan Anaknya yang Dicurigai Tertular Virus Corona, Ditinggal

 Mengenal Kota Wuhan di Tiongkok, Tempat Awal Mula Virus Corona Menyebar, Kini bak Kota Mati

 

Melalui Mata

Melansir dari Kompas.com, wabah virus corona yang diduga berasal dari pasar ilegal di Wuhan itu menyebar bukan melalui alat pernapasan.

Seorang pakar pernapasan yang pernah membantu menggulangi wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) di tahun 2013 mengklaim sudah menemukan cara virus itu menyebar, (25/1/2020).

Wang Guangfa yang juga terjangkit virus corona saat mengunjungi Wuhan dua pekan lalu mengatakan bahwa tertular melalui mata.

Wang mengatakan saat datang ke Wuhan ia telah menggunakan masker N95 serta pakaian pelindungm namun matanya tak memakai pelindung.

Sepulangnya dari Wuhan, ia menjelaskan di mata bagian kirinya telah mendertita konjungtivitis.

 Teganya Orangtua di China, Telantarkan Anaknya yang Dicurigai Tertular Virus Corona, Ditinggal

 Mengenal Kota Wuhan di Tiongkok, Tempat Awal Mula Virus Corona Menyebar, Kini bak Kota Mati

Lalu, tiga jam setelahnya, ia mengaku juga mengalami demam dan radang selaput lendir parah dan mengira itu flu biasa.

Dia memutuskan untuk mencoba tes virus corona setelah pengobatan flu tidak berhasil, di mana hasilnya adalah positif.

Penampakan virus corona. (CGTN)
Penampakan virus corona.

 Teganya Orangtua di China, Telantarkan Anaknya yang Dicurigai Tertular Virus Corona, Ditinggal

 Mengenal Kota Wuhan di Tiongkok, Tempat Awal Mula Virus Corona Menyebar, Kini bak Kota Mati

Wang kemudian mengajukan asumsi, bahwa salah satu penularan patogen yang sudah menyebar hingga 12 negara itu adalah melalui mata.

Dilansir dari Business Insider, penyebaran virus corona bisa terjadi di pasar-pasar yang menempatkan manusia dengan hewan mati atau hidup di tempat yang sama.

Salah satu ilmuwan asal China, Vincent Munster mengindikasikan bahwa virus corona ini adalah virus kelelawar.

Berlainan dengan Munster, kelompok ilmuwan lainnya yang menyunting Journal of Medical Virology, spesies perantara dalam kasus ini diduga adalah kobra China.

Alasannya, analisis genetik lebih lanjut menunjukkan bahwa blok pembangun genetik virus corona Wuhan sangat mirip dengan ular.

Tak Pernah ke Pasar

 Orang pertama yang diketahui terinfeksi virus corona atau Wuhan virus corona rupanya tidak pernah mengunjungi Pasar Huanan, titik awal yang diduga kuat merupakan sumber munculnya virus.

Sebagaimana yang diberitakan South China Morning Post (25/1/2020), 7 dari peneliti tersebut bekerja di rumah sakit Jinyintan, rumah sakit yang ditunjuk khusus untuk menangani virus corona.

Hasil penelitian dipublikasikan dalam jurnal The Lancet pada Jumat (24/1/2020) lalu.

Para peneliti mengungkap bahwa gejala penyakit baru itu dilaporkan pertama kali pada tanggal 1 Desember 2019, jauh lebih awal dari pengumuman pemerintah Wuhan yaitu pada 31 Desember 2019.

Pada 31 Desmber 2019, ada 27 kasus infeksi seperti pneumonia yang masih misteri kala itu.

Menurut laporan, pasien pertama yang terjangkit virus corona tidak pernah terpapar pasar hewan laut Huanan di Wuhan.

Pasar Huanan tersebut telah ditutup pada 1 Januari 2020 karena menimbulkan kekhawatiran.

Dikonfirmasi kemudian bahwa virus memiliki hubungan dengan hewan-hewan liar yang dijual di sana.

Para peneliti kemudian menambahkan bahwa tidak ada keluarga pasien yang mengalami demam atau gejala gangguan pernafasan.

Juga, tidak ada hubungan epidemiologis antara pasien pertama dan pasien-pasien selanjutnya.

Peneliti menganalisis data dari 41 pasien yang dikonformasi terjangkit virus corona yang menunjukkan gejala sampai tanggal 2 Januari 2020.

Enam di antara pasien tersebut meninggal dunia, membuat tingkat kematian menjadi 15 persen.

Peneliti menekankan gejala pasien sangat mirip dengan gejala SARS yang mewabah di dunia pada 2002-2003 lalu.

Masih menurut laporan penelitian tersebut, pasien pertama yang meninggal dunia karena virus corona memang sering mendatangi pasar Huanan sebelum akhirnya ia dilarikan ke rumah sakit.

Ia mengalami demam selama 7 hari, batuk, dan kesulitan bernafas.

Lima hari setelah serangan gejala, istrinya, seorang wanita 53 tahun yang tak memiliki sejarah eksposur dari pasar, kemudian memperlihatkan gejala pneumonia.

Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit dan diisolasi.

Tidak adahnya hubungan antara pasar Huanan dan beberapa pasien menjadi indikator penuliaran virus antar manusia.

Peneliti juga mengidentifikasi 13 paseien lain yang juga tak pernah mengunjungi pasar Huanan.

Sebagian besar pasien yang terinfeksi, yang menjadi objek penelitian, adalah pria.

Hampir setengah dari pasien memiliki penyakit lain, termasuk diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

Menurut peneliti, semua pasien mengalami demam, kecuali satu orang.

Gejala yang paling umum lain yaitu batuk, nyeri otot dan kelelahan.

Beberapa kasus juga meliputi batuk berdahak, batuk darah, sakit kepala dan diare.

Lebih dari separuh pasien mengalami dyspnoea (kesulitan bernapas), dan waktu rata-rata antara penyerangan penyakit dan dyspnoea adalah delapan hari.

 
 
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved