Sudah Didatangi Menkes Terawan Kantor di Indonesia Yang Diduga Terkontaminasi Virus Corona, Hasilnya
Sudah Didatangi Menkes dr Terawan Kantor di Indonesia Yang Diduga Terkontaminasi Virus Corona, Hasilnya
- Bersin
- Batuk
- Demam
- Kelelahan
Virus corona NL63 dan 229E, HKU1 dan OC43 dapat menyebabkan gejala seperti flu yang berkisar dari ringan hingga sedang.
Sementara, MERS dan SARS dapat menyebabkan gejala yang sangat parah.
Hal tersebut dikarenakan dapat menyebabkan masalah pernafasan yang parah bersamaan dengan gagal ginjal, diare dan kematian pasien.
Cara pencegahan virus corona
- Hindari makan daging dan telur mentah.
- Hindari area berasap atau merokok.
- Minum obat segera setelah gejalanya muncul dan jangan biarkan kondisinya menjadi parah
- Cuci tangan setelah bersin atau batuk.
- Tutup mulut sebelum batuk atau bersin.
- Jika Anda yakin telah terinfeksi, hindari kontak dekat dengan orang-orang.
- Lakukan istirahat yang tepat
- Tinggal jauh dari keramaian
Kemenkes Siapkan Termoscanner di 135 Pintu Negara
Belakangan ini dunia tengah dihebohkan dengan munculnya kasus gangguan pernapasan akibat virus Corona atau novel Coronavirus (2019-nCoV).
Kasus gangguan pernapasan (pneumonia) tersebut diketahui pertama kali terjadi di Kota Wuhan, China pada akhir tahun 2019 hingga awal tahun 2020 ini.
Dikabarkan ada 59 kasus gangguan pernapasan dengan 7 orang dilaporkan dalam kondisi kritis serta 2 orang meninggal dunia per tanggal 16 dan 17 Januari 2020.
2019-nCoV ini sendiri diketahui merupakan jenis virus baru yang masih satu family dengan virus penyebab SARS dan MERS.
Sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyebaran virus ini di Indonesia, pihak Kementerian Kesehatan telah menyiapkan alat bernama termoscanner.
Alat yang disebut dapat mendeteksi suhu tubuh seseorang ini dipasang di 135 titik pintu keluar masuk negara Indonesia.
"135 pintu negara baik udara, laut, maupun darat," ungkap Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono yang dikutip dari setkab.go.id.
Anung menjelaskan bahwa alat tersebut akan mendeteksi suhu tubuh di mana jika ada seseorang yang datang dari luar negeri kemudian suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius, maka posturnya akan terlihat berwarna merah pada termoscanner.
Tidak hanya itu, dikatakan bahwa pemerintah juga akan meningkatkan kewaspadaan khususnya pada bandara-bandara yang memiliki layanan penerbangan langsung dari China.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Anas Maruf menyatakan bahwa semua pintu masuk negara telah disiapkan alat termoscanner tersebut.
Anas berujar bahwa seluruh kedatangan internasional selalu dilakukan pemeriksaan termoscanner.
"Dalam kondisi rutin seluruh kedatangan internasional semua selalu dilakukan pemeriksaan termoscanner meskipun tidak ada penyakit yang diwaspadai. Kalau ada penyakit yang diwaspadai maka kita tingkatkan pengamanannya," jelasnya.
Virus Corona tak ada di Indonesia
Direktur Pencegahan dan Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan ( Kemenkes), dr Wiendra Waoruntu M.Kes menyampaikan, saat ini tidak ada dugaan warga yang tinggal di Indonesia terjangkit virus Corona.
"Masyarakat enggak boleh resah. Tapi kita persiapkan masyarakat supaya bisa menjaga dirinya dalam persiapan yang bisa dilakukan adalah pencegahannya," kata Wiendra yang dilansir dari Kompas.com.
Berdasarkan data terakhir yang diterima oleh Kementerian Kesehatan RI, belum ada Warga Negara Indonesia baik yang berada di China yang terjangkit virua Corona, begitu juga dengan masyarakat di negara Indonesia sendiri.
Namun, hal yang seharusnya dijadikan perhatian oleh masyarakat adalah bagaimana melakukan antisipasi pada diri individu, maupun berbagai sarana prasarana yang terlibat langsung dalam penanganannya nanti.
"Orang-orang pada resah, itu karena (China) punya direct flight (penerbangan langsung) ke Indonesia," tuturnya.
Oleh sebab itu, pemerintah melalui petugas di bandara yang ada penerbangan langsung dari China juga sudah siap siaga dengan menggunakan sistem detektor thermal scanner yaitu pendeteksi panas tubuh.
Menyikapi hal ini, PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) menyarankan warga melakukan 4 hal, antara lain:
1. Masyarakat jangan panik
2. Masyarakat tetap waspada terutama bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan bernafas, segera mencari pertolongan ke RS terdekat
3. Health Advice
- Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata; serta setelah memegang instalasi publik.
- Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik.
- Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai.
- Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80 persen handrub.
- Menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin atau batuk.
- Ketika meiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas layanan kesehatan.
4. Panduan bepergian ke luar negeri, khususnya China
- Hindari menyentuh hewan atau burung.
- Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup.
- Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas.
- Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.
- Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah outbreak terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.
- Setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain dan beritahu dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Ini Tempat di Indonesia Yang Diduga Terkontaminasi Virus Corona, Sudah Dicek Menkes Terawan, https://manado.tribunnews.com/2020/01/24/ini-tempat-di-indonesia-yang-diduga-terkontaminasi-virus-corona-sudah-dicek-menkes-terawan?page=all.