Sudah Banyak Korban, inilah 3 Modus Kejahatan Baru Via WhatsApp (WA) dan Cara Menghindarinya
Sudah Banyak Korban, inilah 3 Modus Kejahatan Baru Via WhatsApp (WA) dan Cara Menghindarinya
Sudah Banyak Korban, inilah 3 Modus kejahatan Baru Via WhatsApp (WA) dan Cara Menghindarinya
TRIBUN-TIMUR.COM - Ada 3 modus kejahatan via WhatsApp yang wajib diketahui dan cara menghindarinya.
Tiga modus kejahatan baru via WhatsApp ini menyimpan banyak strategi dan cara dari pelaku termasuk mengirim tautan.
Tautan mencurigakan ini bisa mengecoh anda untuk masuk ke situs berbahaya yang dibuat seakan-akan situs web asli.
Di Indonesia sendiri, sepanjang Januari hingga Desember 2019, terdapat 1.617 laporan atas kasus kejahatan siber.
Data tersebut diambil dari Direktorat Tindak Pidana Siber, satuan kerja yang berada di bawah Badan Reserse Kriminal Polisi Republik Indonesia (Bareskrim Polri), dalam keterangan resmi WhatsApp yang diterima KompasTekno, Kamis (23/1/2020).
WhatsApp menjadi salah satu platform yang kerap digunakan pelaku kejahatan siber untuk memuluskan aksinya.
Berikut 3 modus penipuan baru via WhatsApp yang dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com:
1. Mengaku Sebagai Kerabat atau Teman

Modus yang digunakan pelaku dalam kasus ini adalah dengan berpura-pura menjadi teman atau kerabat dekat korban.
Mereka akan menghubungi secara tiba-tiba dengan nomor yang tidak Anda kenal.
Saat menghubungi calon korban, mereka biasa menggunakan berbagai alasan, seperti terkena musibah dan sedang berada di situasi mendesak untuk merayu korban akan segera mengrimkan sejumlah uang dalam waktu cepat.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari modus kejahatan semacam ini.
Anda bisa perhatikan gaya berkomunikasinya.
Yakinkan kembali apakah suara atau gaya penulisan pesannya sama seperti teman atau kerabat Anda yang coba ditiru oleh si penipu.
Gaya percakapan yang digunakan mungkin berbeda, seperti tutur bahasa yang dipilih, cara mereka menjelaskan situasi, dan hal kecil lainnya yang membuat kita ragu.
Jangan lupa pula untuk menanyakan informasi tambahan dari sumber yang terpercaya.
Jika dari pengamatan ini Anda mulai ragu, segera putus kontak dengan memblokir dan melaporkan akun tersebut.
2. Iming-iming Hadiah
Siapa tidak tergoda dijanjikan hadiah? tapi hati-hati, bisa jadi iming-iming itu hanyalah modus untuk membuat Anda semakin buntung, alih-alih beruntung.
Biasanya, oknum penipu mengaku sebagai pihak perusahaan/brand yang meyakinkan kita memenangkan hadiah besar, atau sekadar menawarkan pekerjaan yang sebelumnya kita tidak pernah mendaftar.
Dari praktik ini, pelaku biasanya meminta informasi data pribadi kita atau paling parah, meminta sejumlah uang untuk menebus hadiah atau hal lain.
Jika mendapatkan pesan semacam itu, amati dulu bagaimana pesannya.
Apakah pesan mengandung banyak sekali kesalahan ejaan atau tata bahasa dan lihat pula apakah Anda diminta untuk mengetuk tautan di dalam pesan tersebut.
Terkadang, pelaku meminta Anda untuk membagikan informasi pribadi Anda, seperti nomor kartu kredit dan rekening bank, tanggal lahir, kata sandi.
Apabila pesan dikirim melalui WhatsApp, biasanya Anda diminta untuk meneruskan pesan dan meminta calon korban untuk mengklik tautan untuk "mengaktifkan" fitur baru.
Penipu juga meminta sejumlah uang dengan dalih biaya menggunakan WhatsApp, yang mana sejatinya, WhatsApp adalah aplikasi perpesanan gratis hingga saat ini.
Apabila pesan mengandung beberapa ciri tersebut, Anda patut curiga. Lakukan cara yang sama seperti di atas, yakni memblokir nomor atau melaporkannya.
3. Tautan Mencurigakan
Modus terakhir adalah dengan mengirimkan tautan mencurigakan yang biasanya memancing korban untuk membukanya.
Di WhatsApp, pesan mencurigakan semacam ini diberi label "tautan mencurigakan" bewarna merah seperti ilustrasi di bawah ini.

Disebut mencurigakan, karena kemungkinan tautan tersebut mengandung kombinasi karakter yang dianggap tidak umum.
Kombinasi itu biasa digunakan untuk mengecoh pengguna agar meyakini tautan itu berasal dari situs web yang sah, padahal akan mengarahkan ke situs berbahaya.
Jika tautan ditandai sebagai tautan yang mencurigakan, Anda dapat mengetuk tautan tersebut dan akan muncul pesan pop-up yang akan menampilkan karakter mencurigakan dalam tautan tersebut.
Apabila mencurigakan, Anda bisa langsung menghapusnya dan memblokir nomor pengirim.
Cara Meningkatkan keamanan
Khusus untuk WhatsApp, Anda bisa mengendalikan beberapa hal.
Termasuk menghindari untuk dimasukan ke grup secara sembarangan oleh orang tidak dikenal.
Caranya, buka menu pengaturan dalam aplikasi, lalu ketuk Akun > Privasi > Grup.
Pilih salah satu dari ketiga opsi yang tersedia, yakni “Kontak Saya Kecuali,” “Kontak Saya,” atau “Semua Orang.”
Fitur otentikasi dua langkah juga bisa digunakan untuk mencegah orang lain masuk ke akun WhatsApp Anda tanpa izin lebih dulu.
Untuk mengaktifkannya, buka “Pengaturan” lalu pilih “Akun” dan pilih “Verifikasi Dua Langkah”.
Alternatif Aplikasi Pesan Selain WhatsApp
Selain WhatsApp ada beberapa alternatif aplikasi pesan yang bisa anda coba, seperti berikut ini:
1. Signal
Signal adalah aplikasi perpesanan yang bisa direkomendasikan karena tingkat privasi, keamanan pengguna, dan transparansi.
Sinyal mendukung pesan teks dan grup; pesan media untuk gambar, audio, video, dan dokumen; dan bahkan panggilan suara/video antar pengguna.
Semua komunikasi dalam aplikasi Sinyal dienkripsi end to end, dan Anda dapat mengatur penghitung waktu agar pesan dihapus secara otomatis.
2. Viber
Fitur obrolan Viber meliputi obrolan grup, pesan suara/video instan, dan ribuan gif dan stiker animasi.
Anda bahkan dapat memasang ekstensi obrolan untuk membagikan video YouTube, trek Spotify, info lokasi, dan lainnya.
Viber juga mendukung panggilan audio dan video.
Semua pesan di Viber dienkripsi end-to-end dan dapat diatur waktunya untuk dihapus sendiri.
Viber juga menyertakan fitur kontak tepercaya yang membantu pengguna memverifikasi identitas peserta obrolan lainnya dengan menukar kunci rahasia.
Aplikasi ini akan memperbarui jika kontak Anda mengubah rincian akun mereka di masa depan.
Viber akan menampilkan ketersediaan, seperti halnya Facebook messenger, tetapi pengguna dapat menonaktifkan ini jika perlu menyembunyikan status.
Selain itu pengguna juga dapat menonaktifkan tanda terima baca, menyembunyikan percakapan, dan mengunci pesan dengan kode PIN.
3. Telegram
Telegram menyediakan enkripsi end to end untuk semua pengaturan komunikasi dan penghapusan otomatis.
Ini memungkinkan pengguna mengirim pesan teks dan media, dan mendukung pesan grup yang dapat memasukkan hingga 200.000 orang dalam satu utas obrolan.
Obrolan berbasis cloud Telegram berjalan pada server yang didistribusikan secara global, yang diklaim dapat mengirimkan pesan lebih cepat daripada aplikasi perpesanan lain yang tersedia.
Ini juga berarti Anda dapat menyinkronkan pesan di semua perangkat Anda, dan Anda mendapatkan penyimpanan tanpa batas untuk media yang Anda bagikan
4. GroupMe
GroupMe adalah layanan perpesanan grup yang menyediakan obrolan lintas platform. Aplikasi ini dimiliki oleh Skype, yang juga dimiliki oleh Microsoft.
Karena itu GroupMe juga mengikuti pada praktik pengumpulan data yang sama dengan semua produk Microsoft, dan itu tidak menampilkan enkripsi — atau banyak fitur keamanan seperti aplikasi lain.
Namun, yang membedakan GroupMe adalah fokusnya pada obrolan grup, serta beberapa fitur menyenangkan lainnya.
GroupMe memungkinkan pengguna untuk berbagi video, gambar, dan dokumen, yang dapat dilihat melalui mode "galeri" yang menunjukkan semua media yang dibagikan dalam sejarah grup.
Anda bahkan dapat mengirim pesan langsung ke pengguna tertentu dalam suatu grup. GroupMe juga mendukung berbagi lokasi, serta fitur sekunder seperti pesan "suka" dan set emoji khusus aplikasi.
5. Line
Line yang populer di Jepang dirilis pada Juni 2011 dan telah diunduh setidaknya 500 juta kali di playstore.
Seperti WhatsApp, Line menggunakan sistem nomor telepon seluler penggunanya untuk saling berhubungan.
Namun yang membuat Line berbeda dari aplikasi lainnya adalah mempelopori emoticon yang bervariasi.
Selain itu, Line juga menyediakan layanan untuk memblokir seorang teman yang ada di kontak.
Naver, perusahaan asal Jepang yang mengembangkan aplikasi ini, melengkapi Line dengan beberapa aplikasi tambahan, yakni Line Camera dan Line Card untuk kartu ucapan.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul 3 Modus Kejahatan Baru Via WhatsApp dan Cara Menghindarinya, Kenali Tautan Mencurigakan Seperti Ini, https://suryamalang.tribunnews.com/2020/01/23/3-modus-kejahatan-baru-via-whatsapp-dan-cara-menghindarinya-kenali-tautan-mencurigakan-seperti-ini?page=all.