Dulu Kerja Bareng Nurdin Abdullah, Sekarang Staf Cantik Protokol Ini Kerja di Kemendagri

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Setelah memilih untuk pindah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Oktober 2019 lalu, Lisa Riana Muallim, akhirnya datang dengan kabar baru.

6 Januari 2020 pekan lalu, mantan Protokoler Istana Kepresidenan ini akhirnya mendapat SK penempatan untuk bertugas di Biro Administrasi Pimpinan, Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI di Jakarta.

Saat dikonfirmasi, Lisa membenarkan kabar penempatannya di Kantor Kemendagri RI.

"Alhamdulillah, walau begitu saya tetap harus berterimakasih ke pemprov," kutip Lisa via WhatsApp, Senin (20/1/2020).

Selain itu, Lisa juga menshare pesan what app-nya yang ia kirimkan ke Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah.

Berikut kutipannya.

Sesuai SK Mendagri No. 824.3 - 11 TAHUN 2020, tentang mutasi kami dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ke Kementerian Dalam Negeri RI, tanggal 6 Januari 2020 ditempatkan di Biro Administrasi Pimpinan Kemendagri.

Perkenankan kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Gubernur SulSel, Wakil Gub SulSel, Sekda SulSel atas arahan, perhatian dan dukungan selama kami berdinas di Makassar. Juga kepada pimpinan dan sahabat yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Kami mohon maaf sebesar-besarnya, jika selama melaksanakan tugas ada hal-hal yang kurang berkenan. Kami hanya manusia biasa, kesempurnaan milik Allah SWT.

Ijinkan kami memohon pamit, terimakasih & salam hormat.

Kepada Tribun, Lisa enggan membeberkan alasan ia memilih meninggalkan Pemprov Sulsel padahal belum tercatat lama bertugas di Pemprov Sulsel.

Siapa Lisa?

Sekadar diketahui, kepindahan Lisa dari Pemprov Sulsel menjadi perbincangan di lingkungan Kantor Gubernur Sulsel.

Pasalnya, Lisa yang terbilang baru bertugas di Pemprov Sulsel tiba-tiba memilih angkat kaki lagi dari pemerintahan yang dipimpin oleh Nurdin Abdullah ini. Lisa belum cukup setahun bertugas di Pemprov Sulsel.

Lisa sebelumnya, pejabat eselon IV di Kementrian Sekretariat Negara (Setneg) RI di Jakarta.