Jenazah Pelaut Dibuang ke Laut
Inilah Sakit Diderita Alfatah Pelaut Baraka Enrekang Sebelum Meninggal dan Jenazah Dibuang ke Laut
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, Kabar Duka datang dari dunia pelaut Indonesia. Pelaut atau Anak Buah Kapal ( ABK) asal Dusun Banca, Desa Bontonga
TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah Sakit Diderita Alfatah Pelaut Baraka Enrekang Sebelum Meninggal dan Jenazah Dibuang ke laut
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, Kabar Duka datang dari dunia pelaut Indonesia.
Pelaut atau Anak Buah Kapal ( ABK) asal Dusun Banca, Desa Bontongan, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan itu Meninggal Dunia saat sedang berlayar.
Akhirnya jenazahnya dibuang ke laut.
Diketahui sebelum Meninggal Dunia dirinya sempat menderita sakit.
Sakit apa yang dirasakan dan alasan jenazahnya dibuang ke laut.
• Daftar 5 Destinasi Wisata Super Prioritas di Indonesia, dari Danau Toba hingga Likupang
• Pelindo IV Target MNP Punya Kawasan Industri Terintegrasi Tahun 2022
• Kolaborasi Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar, RPH Tamangapa Segera Direnovasi Jadi Moderen
Cek selengkaapnya di sini:
Informasi tersebut sudah fix.
Berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI yang beredar di medsos, Alfatah Meninggal Dunia setelah sebelumnya mengalami sakit saat sedang melaut pada 18 Desember 2019.
Dalam surat itu disebutkan, sakit yang dialami Alfatah adalah kaki dan wajah bengkak, nyeri di dada dan napas pendek.
Kapten kapal sempat memberikan obat kepada Alfatah, namun kondisinya tak kunjung membaik.
Pada 27 Desember 2019 pukul 13.30 waktu setempat, Alfatah dipindahkan ke Kapal Long Xing 802 yang akan berlabuh di Samoa (sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik) lalu dibawa ke rumah sakit.
• Amankan Imlek, Polres Pelabuhan Makassar Rapat Koordinasi dengan Pengurus Klenteng
• Pelindo IV Target MNP Punya Kawasan Industri Terintegrasi Tahun 2022
• Daftar 5 Destinasi Wisata Super Prioritas di Indonesia, dari Danau Toba hingga Likupang
Namun, Alfatah meninggal delapan jam setelah dipindahkan ke kapal tersebut.
Dengan alasan daratan (negara Samoa) masih sangat jauh dan dikhawatirkan adanya penyakit menular yang bisa menjangkiti kru kapal lainnya, kapten kapal memutuskan membuang jenazah Alfatah ke laut tanpa sepengetahuan agen.
Dikonfirmasi TribunEnrekang.com Minggu (19/1/2020) malam, kabar tersebut dibenarkan keluarga almarhum, Khairil.