Wanita Penghibur Warkop
Simak 4 Fakta Gadis-gadis Tamatan SMA Ini Jadi Wanita Penghibur, Sekali Kencan Rp 150 Ribu di Warkop
Gadis-gadis lulusan SMA di warkop Gresik ini dijajakan dengan harga Rp 150 ribu untuk sekali kencan.
Simak 4 Fakta Gadis-gadis Tamatan SMA Ini Jadi Wanita Penghibur, Sekali Kencan Rp 150 Ribu di Warkop
TRIBUN-TIMUR.COM - Fenomena gadis cantik asal Jawa Barat lulusan SMA di warkop Gresik tengah menjadi sorotan.
Pasalnya, ada pertanda jika para gadis tamatan SMA di warkop Gresik ini merupakan bagian dari bisnis plus-plus.
Gadis-gadis tamatan SMA di warkop Gresik ini dijajakan dengan harga Rp 150 ribu untuk sekali kencan.
• 3 Pria dan 3 Wanita Pesta Seks di Tahun Baru 2020 Lalu Berujung Maut, Nyawa R Melayang Karena Ini?
• Kondisi Fisik Marc Klok Belum Siap 100 Persen, Bakal Main Saat Lawan Lalenok United?
Tersangka germo Pramuji mengungkapkan mendapatkan jasa wanita asal Jawa Barat hanya melalui ajakan anak buahnya yang bekerja selama ini.
Mereka yang menganggur diajak kerja di Gresik. Kemudian di jadikan sebagai wanita penghibur di Kecamatan Kedamean.

Wanita tersebut ditawarkan saat pengunjung warkop datang.
Saat tawaran diiyakan, kamar semi permanen lengkap dengan kasur dan tisu disiapkan di dalam warkop.
"Ada uang tunai dan empat lembar tisu bekas pakai juga kita amankan," tambahnya.
• SEDANG TAYANG Live Streaming Liga Spanyol Real Madrid vs Sevilla - Nonton Gratis di Sini beIN Sports
• Soraya Haque Bawa Kabar Sedih, Suaminya Ekki Soekarno Terkena Jantung dan Infeksi Paru
Saat ditangkap ada enam wanita yang dipekerjakan untuk menjadi pemuas nafsu.
Sebelumnya jumlahnya lebih banyak. Namun sebagian dari mereka memilih pulang dan tak kunjung kembali.
"Sebenarnya ada sembilan, tapi ada tiga yang pulang. Jadi sisa enam saja," pungkasnya.
Berikut fakta-fakta yang berhasil wartawan SURYAMALANG.COM kumpulkan dari penyidikan kepolisian:
1. Warung Dimiliki oleh Pramuji
Ilustrasi wanita terlibat prostitusi online.
Kedok warung untuk bisnis plus-plus di Gresik yang kini tengah menjadi sorotan.
Diketahui warung tersebut milik oleh seorang pria yang diketahui bernama Pramuji.
Pramuji, merupakan warga Desa Banyuurip RT 05 /RW 01, Kecamatan Kedaeman, Kabupaten Gresik.
Sejak ketahuan membuka jasa layanan plus-plus, usaha warung kopi (warkop) miliknya harus ditutup.
Pria berusia 45 tahun itu ternyata tidak hanya menjual makanan dan minuman saja. Tetapi, menjual jasa prostitusi.
Warung tersebut digerebek oleh Tim Resmob Polres Gresik pada hari Rabu (13/1/2020) pukul 22.00 WIB.
2. Sudah Berjalan 1 Tahun
Ilustrasi Prostitusi Online
Wakapolres Gresik, Kompol Dhyno Indra Setyadi mengungkapkan, tersangka sudah satu tahun lamanya menjalani bisnis sebagai mucikari.
Korbannya adalah wanita-wanita yang baru saja lulus sekolah, rata-rata berasal dari Jawa Barat.
Warung tersebut juga menyediakan tempat untuk para pelanggan seusai memilih sejumlah wanita yang ditawarkan oleh tersangka.
"Kita gerebek, ada catatan buku tamu yang datang kita amankan beserta uang sebesar Rp 200 ribu di dalamnya," ujar Dhyno, Jum'at (17/1/2020).
Diketahui, tersangka telah melaksanakan bisnis prostitusi ini sejak satu tahun.
Keuntungannya lumayan, terutama saat malam minggu.
Pengunjung di malam minggu ramai dibanding hari biasanya.
3. Sekali Kencan Bayar Rp 150 Ribu
ilustrasi prostitusi
Salah satu fakta dari aktivitas wanita yang ditawarkan untuk pengunjung warkop adalah harga.
Sekali kencan, wanita berusia rata-rata berusia 19 tahun yang berasal dari Jawa Barat hanya dihargai Rp 150 ribu saja.
Wanita tersebut ditawarkan saat pengunjung warkop datang.
Saat tawaran diiyakan, kamar semi permanen lengkap dengan kasur alias ranjang ala kadarnya dan tisu disiapkan di dalam warkop.
"Ada uang tunai dan empat lembar tisu bekas pakai juga kita amankan," tambahnya.
4. Gadis Berasal dari Jawa Barat
ilustrasi prostitusi lulusan SMA
Pramuji mengungkapkan mendapatkan jasa wanita asal Jawa Barat hanya melalui ajakan anak buahnya yang bekerja selama ini.
Mereka yang menganggur diajak kerja di Gresik.
Kemudian dijadikan sebagai wanita penghibur di Kecamatan Kedamean.
Saat ditangkap ada enam wanita yang dipekerjakan untuk menjadi pemuas nafsu.
Sebelumnya jumlahnya lebih banyak.
Namun sebagian dari mereka memilih pulang dan tak kunjung kembali.
"Sebenarnya ada sembilan, tapi ada tiga yang pulang. Jadi sisa enam saja," pungkasnya. (*)