Kedai Kopi Daeng Tene
Antar Keluarga ke Grand Mal Maros? Supaya Tidak Jenuh Yuk Seruput Kopi Khas Daeng Tene
Anda bisa menunggu di kedai kopi Daeng Te'ne. Sembari menunggu istri atau keluarga yang lagi belanja, Anda bisa mencicipi racikan kopi khas Daeng Te'n
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Bagi suami yang kerap mengantar istrinya untuk berbelanja di Grand Mal Mandai, Kabupaten Maros, sebaiknya tidak perlu jenuh menunggu.
Anda bisa menunggu di kedai kopi Daeng Te'ne. Sembari menunggu istri atau keluarga yang lagi belanja, Anda bisa mencicipi racikan kopi khas Daeng Te'ne.
Daeng Te'ne tetap menyajikan kopi khasnya, meski kedai kopi dengan cara pengolahan modern, sedang menjamur.
Hal itu malah membuat pengusaha kopi teko manual Daeng Te'ne, semakin eksis.
Pengelola tetap mempertahankan sajian racikan kopi manual. Karyawannya juga ramah saat melayani.
Warkop tersebut, merupakan salah satu tempat nongkrong kalangan tokoh pemuda Maros, diantaranya Wawan Mattaliu.
Meski racikan kopi dilakukan secara manual dan masih menggunakan cara lama, warkop yang dikelola pengusaha muda Maros, Teguh Imam Pratama tersebut, mampu bersaing dengan mengandalkan khas teko kuningan.

Pemilik Daeng Te'ne Kopi, Arsyad Daeng Lira, mengkalim, pasaran kopi teko juga tidak jauh kalah besar penikmatnya dibanding sajian mesin modern.
Apalagi kopinya itu mampu berada di tengah kawasan modern.
"Target kami, membawa sensasi ngopi manual di kawasan modern. Jadi kami berani untuk hadir di kawasan perbelanjaan Grand Mal," katanya, Kamis (16/01/2020).
"Apalagi melihat antusias warga yang hendak seruput kopi teko manual, ketika berada di kawasan Grand Mal," lanjut dia.
Arsyad optimis pemasaran kopinya mampu bersaing dengan minuman lain, seperti es kopi kekinian, pelbagai macam olahan jus.
Bahkan kedepan, dirinya akan menghadirkan menu minuman dan makanan sehat.
"Sajian kami, tidak jauh beda dengan warkop pada umumnya, seperti kopi susu, kopi hitam baik gula pasir putih dan gula merah, kopi vietnam," katanya.
Pemilik salah satu warkop manual tertua di Maros tersebut, mengaku optimis dengan pasar yang berada di kawasan Grand Mal Batangase. Melihat pengunjung yang semakin meningkat.