Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polemik Natuna

Sikap ACT untuk Natuna, Lakukan 'Aksi Bela Indonesia, Natuna Memanggil'

Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyatakan sikap dalam sebuah “Aksi Bela Indonesia, Natuna Memanggil

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Suryana Anas
Dok ACT
Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyatakan sikap dalam sebuah “Aksi Bela Indonesia, Natuna Memanggil” yang diselenggarakan pada Selasa (14/01) di Warunk Upnormal, Jln Andi Djemma Makassar sebagai bentuk konkret patriotisme dan nasionalisme/ Dokumen ACT 

Kemudian, bertambah menjadi 3,3 ribu jiwa pada 2016 dan 3,5 ribu jiwa pada 2017.

Syahrul menambahkan, program bantuan yang dikirimkan ke masyarakat Natuna dan aparat yang membutuhkan menjadi spirit besar untuk mengurangi segala perselisihan yang ada.

“Spirit kami ini pula akan menjadikan seluruh relawan yang terlibat untuk siap menjadi pasukan bela negara jika diperlukan. Saat ini, kami memiliki lebih dari 400 ribu relawan yang tersebar di berbagai daerah. Tentu saja, kami akan bergerak sesuai dengan koridor yang telah ditentukan negara. Kami bersedia untuk berkoordinasi dengan negara dan TNI untuk turun ke jalan jika diperlukan," katanya.

"Mari tunjukkan rasa cinta kepada negara, harga diri bangsa ini ada di sikap kita semua sebagai anak bangsa, jangan takut untuk bela negara dari negara asing,” ajaknya.

Seperti yang kita tahu, telah terjadi pelanggaran kapal-kapal Cina di wilayah Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia.

Laut Natuna selama puluhan tahun masuk wilayah Indonesia yang ditetapkan oleh United Nations Convention for the Law of the Sea (UNCLOS) pada 1982.

Situasi di perairan Natuna memanas akibat kapal-kapal China berlayar di wilayah tersebut.

Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah melayangkan nota protes, namun China mengklaim kawasan itu masih termasuk kawasan jalur nelayan tradisionalnya sejak dulu.

Hasid Hasan Palogai selaku Sekretaris Umum Dewan Masjid Indonesia Prov. Sulawesi Selatan menyikapi situasi yang ada dengan mengajak semua elemen bangsa untuk bergerak bersama-sama.

"Mari kita semua bergerak, kita jangan pernah lupa darah-darah pejuang yang ada. Lupakan semua masalah bencana yang ada, perbedaan suku, agama, ras yang ada, ayo kita bersatu. Kita ingin memastikan semua elemen bangsa menunjukkan wibawa negara kita baik dari bantuan dana, tulisan-tulisan, tenaga, dan lainnya.” ajaknya.

Di akhir acara, Syahrul menambahkan, “Selama seminggu ini tim kami sudah berada di Natuna. Ini merupakan agenda tindak lanjut. Sebelum ada masalah ini, kami sudah membersamai masyarakat nelayan dan aparat-aparat yang menjadi penjaga utama di daerah sana. Pada kesempatan ini, hampir satu bulan lebih nelayan sedang tidak melakukan pekerjaannya karena cuaca ekstrem yang ada. Kami ingin masyarakat, saat ini terbantu melalui program ini."

"Mudah-mudahan atas bantuan logistik ini bisa didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia dan dapat menjadi program yang dapat berkelanjutan,” tutupnya.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow Instagram Tribun Timur

Subscribe akun Youtube Tribun Timur

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved