Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

6 Tahun Baku 'Bombe' Gara-gara Medsos, Emak-emak Ini Didamaikan Bhabinkantibmas Banta-baeng Makassar

Bayangkan saja satu kelurahan berpenduduk ratusan hingga ribuan jiwa diurusi oleh seorang Bhabinkantibmas.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
muslimin emba/tribun-timur.com
Bhabinkamtibmas Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Makassar, Aipda Kamri saat memediasi warganya yang terlibat hubungan kurang haemonis, Rabu (15/1/2020) siang 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau kerap disebut Bhabinkantibmas, merupakan salah satu ujung tombak Polri hadir di tengah-tengah masyarakat.

Perannya pun, terbilang tidaklah mudah.

Bertanggungjawab atas keamanan dan ketertiban masyarakat, ada di pundak seorang personel yang dipercayakan menjadi Bhabinkantibmas di satu kelurahan atau desa.

Jika dibandingkan dengan jumlahnya, tentulah tidak sebanding.

Bayangkan saja satu kelurahan berpenduduk ratusan hingga ribuan jiwa diurusi oleh seorang Bhabinkantibmas.

Ini yang menjadikan seorang Bhabinkantibmas boleh dianggap bagian dari personel pilihan.

Seperti itulah yang dirasakan Bhabinkantibmas Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Makassar, Aipda Kamri.

Di kelurahan yang terdiri dari 69 RT dan delapan RW dengan jumlah penduduk sekitar 18.699 jiwa (9.354 laki-laki dan 9.345 perempuan) itu, Kamri dibebani tugas dan tanggung jawab untuk menjaga kerukunan dan ketentraman warganya.

Ia tiap harinya berkeliling dari satu rumah warga ke rumah warga lainnya. Terkadang ia jalan bersama dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari unsur TNI.

Seperti yang dilakukan Rabu (15/1/2020) siang. Kamri yang mendapatkan informasi adanya warga yang tidak akur dan kerap adu mulut, pun menunjukkan kepiawaiannya sebagai mediator.

Kedua warganya yang tidak akur dan kerap adu mulut itu Sabintang Dg Cora dan Asmawati Dg Bollo.

Keduanya dipertemukan oleh Kamri, sang Bhabinkantibmas jajaran Polsek Rappocini, Makassar itu.

"Sebelum saya pertemukan, saya tanya beberapa warga untuk cari solusi bersama agar keduanya (Dg Cora dan Dg Bollo) dipertemukan. Nah ada satu rumah warga yang bersedia dijadikan tempat untuk dilakukan pertemuan," kata Kamri kepada tribun.

Saat dipertemukan, lanjut Kamri, Dg Cora dan Dg Bollo diminta untuk mengeluarkan semua unek-uneknya.

Keduanya pun bercerita.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved