Profil Camat Tamalate Makassar, Hasan Sulaiman

“Saat SMA saya mulai cari tau apa ini STPDN. Pas tau kalau itu sekolah dinas dan langsung terangkat jadi pegawai negeri saya langsung incar,” tambahnya.

Tak kenal malam dan siang, jika memiliki waktu luang, ia gunakan untuk belajar.

Tentu kesungguhan Acang untuk masuk ke STPDN berbuah manis.

Pada tahun 1992 ia dinyatakan lolos menjadi praja.

“Senang tentunya. Karena didukung sepenuhnya oleh keluarga,” ujarnya.

Setelah lulus di tahun 1995, Acang ditempatkan pertama kalinya di sebagai staff kelurahan di Kabupaten Pangkep, Sulsel dan jabatan terakhir sebagai lurah Bonto Matene, Pangkep sebelum dimutasi ke Kota Makassar.

Di Kota Makassar ia pernah menjabat sebagai lurah, sekertaris camat, dan menjabat sebagai camat dibeberapa kecamatan.

“Terakhir sebelum ke Tamalate saya camat di Mariso sampai 2016,” katanya.

Tak lupa, Acang terus melanjutkan pendidikan.

Ia mengambil S1 lanjutan di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Depdagri pada tahun 2000.

Kemudian di Pasca Sarjana Magister Manajemen UMI dan lulus di tahun 2019.

Suka duka

Sebagai pemimpin, setiap orang tentu memiliki suka cita. Tak terkecuali Acang sebagai Camat.

“Lebih banyak suka ya, karena kita bisa berinteraksi setiap hari dengan banyak orang,” katanya.

Untuk duka, Acang mengaku kadang mendapat keluhan masyarakat soal pelayanan yang menurut mereka kurang memuaskan.