Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tewas Kesetrum Listrik di Gowa

BP Jamsostek Tunggu Laporan Dua Tukang Tewas Kesetrum Listrik di Gowa

Dua pekerja tewas kesetrum listrik di Pasar Limbung, Kabupaten Gowa, Jumat (3/1/2020) malam.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/ARI MARYADI
Kapolsek Bajeng Iptu Hasan Fadhlyh Hermansyah mendatangi jenazah korban tukang kesetrum listrik di Puskesmas Bajeng, Gowa 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA -- Dua pekerja tewas kesetrum listrik di Pasar Limbung, Kabupaten Gowa, Jumat (3/1/2020) malam.

Kedua korban dilaporkan bernama Anwar (42), dan Abd Rauf Kadir. Ia meninggal di tempat kejadian.

BP Jamsostek Cabang Gowa yang dikonfirmasi menyampaikan belum menerima laporan resmi kematian dua pekerja itu.

Jika kedua korban merupakan peserta BP Jamsostek, maka dipastikan kedua korban akan mendapat santunan berupa uang tunai.

Santunan uang tunai kematian tersebut senilai Rp24 juta. Santunan nanti diberikan kepada keluarga korban selaku ahli waris.

"Saat ini belum ada laporannya," kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gowa, Zainuddin, saat dihubungi Tribun, Sabtu (4/1/2020).

Zainuddin menuturkan, pihaknya akan segera melakukan pengecekan pada Senin (6/1/2020) esok.

"Insya Allah Senin baru dicek di sistem aplikasi kami," terangnya.

Dalam beberapa waktu terakhir, BP Jamsostek rutin mengajak masyarakat untuk sadar akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan.

Ada berbagai menfaat melalui penggunaan BPJS Ketenagakerjaan. Antara lain keselamatan kerja, jaminan kematian, hingga jaminan pensiun.

Tewas Akibat Kejar Setoran

Anwar (42), dan Abd Rauf Kadir tersetrum listrik di Pasar Limbung, Jumat (3/1/2020) semalam.

Nyawa kedua tukang itu melayang di lokasi kejadian.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, keduanya dilaporkan nekat bekerja lembur malam-malam demi menuntaskan pekerjaan.

Sejumlah pedagang pasar sempat memperingatkan kedua korban. Namun peringatan itu tidak diindahkan kedua pekerja.

Mereka tetap melanjutkan pekerjaan perbaikan atap dan aliran listrik pasar malam-malam.

"Mengejar target. Sudah dilarang oleh warga namun tetap melanjutkan pekerjaannya," kata Kepala Puskesmas Bajeng dr Nurwahyudi kepada Tribun, Sabtu (4/1/2020).

Warga setempat sempat melarikan keduanya korban ke Puskesmas Bajeng yang terletak tak jauh dari pasar.

Namun nyawa korban rupanya tidak tertolong, atau sudah meninggal dunia sebelum sampai di Puskesmas.

Perawat puskesmas mendapati denyut nadi korban sudah tidak berdetak ketika tiba di Puskesmas.

Tekanan darah korban pun demikian. Sudah tidak terukur. Hal itu menandai jika kedua korban sudah meninggal dunia sebelum tiba di Puskesmas.

"Sudah meninggal waktu tiba ke puskesmas. Denyut nadi sudah tidak teraba," terang pria yang akrab disapa dr Yudi ini.

dr Yudi memastikan kedua korban tewas akibat tersengat aliran listrik. Hal itu ditandai dengan luka melepuh yang ditemukan pada kaki kedua korban.

Aliran listrik itu berasal dari kabel lampu dalam kondisi telanjang. Kabel listrik itu mengenai tangga besi yang diinjak oleh kedua korban.

Hingga akhirnya, kedua korban tersengat aliran listrik hingga tewas.

Sebelumnya diberitakan, Kapolsek Bajeng Iptu Hasan Fadhlyh Hermansyah mengatakan kedua korban ditemukan tergeletak di lantai gedung pasar pada pukul 21:15 Wita.

Ia ditemukan pertama kali oleh para pedagang pasar.

Ketika diperiksa, kondisi korban rupanya sudah tidak bernyawa. Ia diduga tersentrum aliran listrik dari kabel lampu.

"Tersengat arus listrik yang bersumber dari kabel yang terkelupas," kata Iptu Hasan.

Dugaan itu, katanya, didasarkan pada hasil keterangan para saksi serta pengamatan sementara personel kepolisian di lokasi.

Menurutnya, kabel yang terkupas itu mengenai dan bersentuhan pada tangga yang dipakai kedua korban. Tangga itu terbuat dari besi.

"Kabel itu terinjak tangga yang digunakan korban," terangnya.

Hasan menuturkan, kabel yang terkupas itu awalnya digunakan oleh korban sebagai penerangan lampu. Letak kabel ada yang berada dibawah lantai.

Sementara itu, salah seorang saksi mata Daeng Gau masih sempat melihat kedua korban memperbaiki listrik pada pukul 19:00 Wita.

Ketika itu, Daeng Gau yang merupakan pedagang pasar Limbung hendak menunaikan salat Isya ke Masjid.

Ia melihat kedua korban memasang spandek di sudut sebelah kiri bangunan pasar.

Spandek itu memang masih dalam proses pembangunan.

Namun pada pukul 21:15 pedagang setempat mendapati kedua korban sudah tergeletak di lantai.

Lampu penerangan juga sudah didapati padam. Kedua korban sudah terbaring tidak bernyawa.

Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow Instagram Tribun Timur

Subscribe akun Youtube Tribun Timur

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved