Pertama Kali Ditemukan pada 3 Januari 1888, Begini Sejarah Munculnya Sedotan Modern
Sedotan pertama kali ditemukan oleh penemu Amerika Serikat, Marvin Stone.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Orang mengenalnya sebagai alat pengisap minuman.
Biasanya disebut dengan sedotan.
Sedotan ini memudahkan kita dalam meminum sesuatu.
Khususnya jika menikmati minuman dingin ataupun sejenisnya.
Tahu kah kamu kapan dan bagaimana sedotan itu ditemukan?
Berikut sejarah sedotan dilansir dari berbagai sumber.
• Mengenal Penemu Sedotan Marvin Stone, Ternyata Ayahnya juga Penemu Benda Penting ini
Sejarah Sedotan
Sedotan pertama kali ditemukan oleh penemu Amerika Serikat, Marvin Stone.

Tepatnya pada 3 Januari 1888, alat hisap ini ditemukan.
Dilansir dari wikipedia dan National Geographic, konsep mengenai sedotan sudah ditemukan oleh bangsa Sumeria sekitar 3000 sebelum masehi (SM).
Bangsa Sumeria membuat sedotan berasal dari logam mulia (emas) yang berbentuk tabung tipis dan panjang.
Tujuan dari bangsa Sumeria menggunakan sedotan berharga ini adalah untuk memudahkannya saat minum.
Selain Sumeria, di Argentina juga telah ditemukan sedotan dengan desain kayu yang sederhana.
Karena popularitas sedotan mulai naik bersamaan dengan revolusi industri di Eropa, orang-orang menggunakan tangkai rumput gandum yang disebut ryegrass.
Efek yang ditimbulkan adalah rasa rumput itu tercampur dalam aneka minuman.
Rasa alami dari minuman juga berubah dan hal itu menjadi kendala utamanya.
Penggunaan sedotan plastik menjadi populer setelah Perang Dunia 2 karena murahnya bahan-bahan tersebut, serta murahnya minuman dan / atau makanan yang disediakan sedotan plastik.
Jerami bengkok yang diproduksi secara massal pertama adalah Sip-N-See yang ditemukan oleh Milton Dinhofer yang kemudian muncul dengan ide dan desain untuk simpanse dalam permainan ikonik, Barrel of Monkeys.
Dinhofer awalnya mematenkan sedotannya dalam bentuk gunting dengan dua loop di atasnya, tetapi Macy's tidak akan membawa sedotan kecuali memiliki karakter di atasnya.
Mereka menyarankan Dinhofer membuat tiga sedotan (akhirnya dipatenkan pada 1950): seorang koboi, badut, dan seekor binatang yang ia hasilkan sebagai gajah.
Masing-masing karakternya dilekatkan pada sedotan jerami polietilena yang lembut, dan para pengguna disedot dari sedotan asetat lain yang bisa dilepas, kecil, lurus.
Rexor Corp. memberi hak cipta pada tahun yang sama, tetapi Macy memutuskan untuk tidak membawanya.
Dinhofer diberitahu harga jualnya terlalu rendah.
Dinhofer kemudian menoleh ke Woolworth's dan meyakinkan rantai untuk membiarkannya mengantarkan beberapa ke beberapa toko mereka di dekat rumahnya.
Setelah satu penjualan akhir pekan, Woolworth's memesan untuk semua tokonya dan Sip-N-See menjadi nasional.
Sedotan dijual dalam kotak tersendiri, dan akhirnya lebih banyak karakter ditambahkan.
Pembeli lain mulai membawanya juga, dan dipasarkan sebagai "mainan aksi minum".
Sip-N-See kemudian menjual sekitar 6 juta unit, dan, satu dekade kemudian, bentuk s pada lengan koboi akan menginspirasi desain monyet Dinhofer untuk Barrel of Monkeys.
Inovasi Stone
Pengalaman kerja membuat Stone berpikir cepat dengan memodifikasi dan membuat sedotan yang lebih efisien dan aman.
Dia memang punya pengalaman di bidang industri rokok.
Suatu ketika, dia mengambil kertas dan menggulungnya sebesar pensil kemudian merekatkannya dengan lem.
Setelah itu, ia segera mematenkan penemuan tersebut dan menjadikannya sebagai penemu pertama sedotan modern.
Pada 1890, pabrik Stone mulai memproduksi secara massal sedotan jenis ini untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Produksi sedotan ini akhirnya mampu mendapatkan perhatian dunia hingga dikirim ke berbagai tempat.
Selain untuk memudahkan dalam minum, sedotan juga berfungsi mengurangi risiko kerusakan gigi.
Sebab, banyak minuman yang memiliki sifat asam, sehingga menggunakan sedotan akan mengurangi kontak cairan dengan gigi.
Mulai berubah bentuk
Setengah abad setelah Marvin Chester Stone menemukan sedotannya, seorang laki-laki bernama Joseph B Friedman sedang duduk bersama dengan putrinya yang meminum milkshake.
Kendala muncul ketika dirinya melihat putrinya kesulitan karena sedotan kertas dirancang untuk lurus dan panjang.
Akibatnya, ketika minum, putrinya harus memiringkan gelas milkshake-nya.
Hal ini menginspirasi Friedman untuk mengubah bentuk sedotan agar bisa bengkok, sehingga penggunanya lebih mudah untuk menikmati minumannya.
Friedman kemudian mencoba menekuk sedotan tersebut.
Pada 1937, dia mematenkan sedotan tekuk pertama.
Hingga awal 1960-an, sedotan kertas masih mendominasi pasar.
Setelah itu, sedotan plastik mulai muncul dan menawarkan pengalaman minum yang berbeda.
Ditambah lagi, sedotan plastik juga lebih tahan lama dibanding yang terbuat dari kertas.
Pada pertengahan 1970-an, sedotan plastik menjadi inovasi yang terbilang fresh.
Hingga saat ini, penggunaan plastik makin masif dan digunakan.
Semakin banyaknya sedotan plastik digunakan, sampah plastik pun semakin menjadi masalah bagi lingkungan.
Selain plastik, kini juga ada sedotan yang terbuat dari bambu dan juga besi untuk mengurangi penggunaan plastik.(*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow Instagram Tribun Timur
Subscribe akun Youtube Tribun Timur
(*)