Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tompobulu Maros

Pembangunan Jembatan dan Jalan Beton di Dusun Tala-tala Tompobulu Diprotes, ini Masalahnya

Pasalnya, proyek yang berada di pedalaman Maros tersebut, terkesan dikerjakan asal-asalan dan tanpa papan proyek.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ansar
Warga/Hamzan
Pembangunan jembatan dan jalan beton di Dusun Tala-tala, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, kabupaten Maros, menuai sosrotan warga. Pasalnya, proyek yang berada di pedalaman Maros tersebut, terkesan dikerjakan asal-asalan dan tanpa papan proyek. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS -  Pembangunan jembatan dan jalan beton di Dusun Tala-tala, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, kabupaten Maros, menuai sorotan warga.

Pasalnya, proyek yang berada di pedalaman Maros tersebut, terkesan dikerjakan asal-asalan dan tanpa papan proyek.

Hal itu dikatakan oleh seorang warga, Hamzan kepada tribun-timur.com,  Jumat (3/1/2020).

"Kenapa itu pembangunan jembatan dan jalan di Tompobulu, terkesan asal-asalan. Asal kerja saja. Kita tidak tahu siapa yang kerja dan berapa anggarannya," kata hamzan.

Hamzan menyampaikan, lokasi pembanguan tersebut berada di sekitar lokasi SPN Batua Tompobulu.

Warga sudah beberapa kali mempertanyakan soal anggaran hingga batas waktu pengerjaan, kepada pekerja. Namun tidak direspon.

Pembangunan jembatan dan jalan beton di Dusun Tala-tala, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, kabupaten Maros, menuai sosrotan warga. Pasalnya, proyek yang berada di pedalaman Maros tersebut, terkesan dikerjakan asal-asalan dan tanpa papan proyek.
Pembangunan jembatan dan jalan beton di Dusun Tala-tala, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, kabupaten Maros, menuai sosrotan warga. Pasalnya, proyek yang berada di pedalaman Maros tersebut, terkesan dikerjakan asal-asalan dan tanpa papan proyek. (Warga/Hamzan)

"Kami sebgai warga berhak untuk mengetahui soal besaran anggaran dan batas waktu pengerjaan. Kami punya kewenangan mengawasi," ujar dia.

Sejak pembangunan dimulai di tahun 2019, warga tidak pernah melihat adanya papan proyek. 

Hamzan menyampaikan, meski tahun 2019 telah berakhir, namun pekerjaan tersebut belum rampung. Padahal semua pekerjaan harus rampung tepat waktu.

"di lapangan juga, kami tidak pernah melihat ada pengawasan. baik dari pihak Dinas Pekeraan Umum mauoun dari pihak terkait lainnya," katanya.

hal itu membuat pekerja, leluasa melakukan pekerjaan semaunya, tanpa memperhatikan aturan.

"Coba kalau ada pengawas, pasti pekerjaannya tidak begitu. Apakah karena lokaasinya jauh dari kota, makanya mereka malas turun ke lokasi," katanya.

Warga berharap, pembangunan tersebut segera dirampingkan, supaya bisa dilintasi.

"Kami juga minta supaya dilakukan pewngwasan. kalau kami warga, hanya dicueki. Biar apa dibilang, tidak ada gunanya," ujar dia. 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maros. Tribun-timur.com, masih berusaha untuk mendapatkan konfirmasi tersebut. (*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow Instagram Tribun Timur

Subscribe akun Youtube Tribun Timur

(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved