Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Ini Tugas Berat Direksi PD Pasar Makassar, Polemik Pengelolaan Pasar Hingga Rendahnya Deviden

Perusda Kota Makassar memilih tiga direksi untuk tiga Perusda se- Kota Makassar dalam lelang jabatan di Pemerintah Kota Makassar.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
Humas Pemkot Makassar
Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb memimpin rapat koordinasi (Rakor) bersama seluruh jajaran PD Pasar Makassar Raya di kantor PD Pasar, jalan Kerung - Kerung No 68, Makassar, Rabu (17 /12/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Seleksi Perusahaan Daerah (Perusda) Kota Makassar akhirnya memilih tiga direksi untuk tiga Perusda se- Kota Makassar dalam lelang jabatan di Pemerintah Kota Makassar.

Keputusan itu, berdasarkan surat keputusan Nomor : 28/PAN-SEL/PERUSDA/XII/2019, sembilan direksi Perusda berada PD Parkir Makassar Raya, PD Terminal dan PD Pasar Makassar.

Dari sembilan direksi terpilih, enam di antara mereka adalah politisi.

Sementara itu, tiga lainnya dari kalangan wiraswasta.

Selanjutnya, Timsel akan mengajukan nama-nama hal tersebut ke wali kota Makassar.

Dari sembilan direksi terpilih, enam diantara mereka adalah politisi. Sementara itu, tiga lainnya dari kalangan wiraswasta.

Tapi, keenam politisi ini harus mundur dari jabatannya sebagai kader partai. Hal itu tertuang dalam Pasal 57 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah yakni direksi tidak sedang menjadi pengurus partai politik, calon kepala daerah atau calon wakil kepala daerah, dan/atau calon anggota legislatif.

Wali kota Makassar akan menempatkan mereka untuk jabatan direktur utama, operasional dan umum. Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb yang akan melakukan pertemuan dengan mereka.

“Pak Wali yang akan menentukan posisi mereka untuk jabatan direksi di perusda masing-masing,” kata Ketua Tim Seleksi Perusahaan Daerah Kota Makassar, Muhammad Ansar, Rabu (1/1/2019).

Masalah di PD Pasar masih menjadi persoalan klasik dari wali kota sebelumnya.

Pertama, Persoalan Makassar Mall (eks Pasar Sentral) masih menjadi polemik saat ini.

Pejabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb mengaku prihatin melihat kondisi pasar sentral yang sepi pedagang.

Banyak kios yang belum terisi sehingga berdampak pada perputaran ekonomi. Keprihatinan itu diungkapkan Iqbal Suhaeb saat mengunjungi pasar sentral, Jumat (20/12/2019).

Kedua, banyak titik-titik pasar kaget di berbagai kecamatan yang belum dikelola dengan baik. Bahkan, pasar kaget ini membuat kota menjadi kotor.

Persoalan ketiga adalah kemacetan sering terjadi di Pasar Pa’baeng-baeng, Pasar Butung dan Terong karena aktivitas pasar yang sampai ke badan jalan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved