Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berita Viral

VIRAL Cerita Wanita Cantik yang Diselingkuhi saat Baru 1 Bulan Nikah padahal 7 Tahun Pacaran

VIRAL Cerita Wanita Cantik yang Diselingkuhi saat Baru 1 Bulan Nikah padahal 7 Tahun Pacaran

Editor: Ilham Arsyam
twitter
Pacaran 7 Tahun Nikahnya Hanya Sebulan Karena Pelakor, Wanita Cantik Ini Ungkap Fakta Sebenarnya 

VIRAL Cerita Wanita Cantik yang Diselingkuhi saat Baru 1 Bulan Nikah padahal 7 Tahun Pacaran

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah kisah memilukan dialami seorang wanita muda.

Sosok Wanita ini mengalami peristiwa pahit terkait pelakor.

Kehadiran pelakor alias perebut laki orang memang kerap merusak hubungan rumah tangga orang lain.

Seperti halnya kisah pelakor yang sukses merusak sebuah keluarga yang belum lama terjalin.

Kisah rusaknya rumah tangga seseorang akibat pelakor baru-baru ini viral di media sosial Twitter.

Kisah ini pertama kali dibagikan oleh pemilik akun Twitter @Rahmamima8, pada 8 Desember 2019 lalu.

Akun bernama Mima itu mengaku telah menjalin hubungan 7 tahun lamanya kemudian menikah namun hanya bertahan satu bulan.

DIREKAM & VIRAL, Pria ini Nekat Bersetubuh dengan Pacar di Ranjang IGD padahal Infus Masih Terpasang

Fakta Pernikahan Artis Vinessa Inez, Diselingkuhi, Alami KDRT, hingga Cerai di Usia Muda

Viral di Facebook dan WhatsApp, Wanita Buang Air Besar di Pinggir Jalan Gegara Terjebak Macet

Siapa Artis Bakal Terlibat Skandal Video Panas di 2020? Denny Darko Sebut Kalahkan Ariel - Luna Maya

Pernikahan yang dinanti-nantikannya sejak 7 tahun lamanya itu harus berakhir akibat sang suami ternyata telah menjalin hubungan dengan perempuan lain.

Meski sempat merasa sakit yang teramat dalam, Mima mengatakan kondisi dirinya kini sudah lebih baik.

Tak ayal Ia sudah mulai bisa menceritakan pengalaman hidupnya yang pahit itu kepada publik.

"Rasa sakit yg baru bisa ku share setelah 2tahun. PACARAN 7 TAHUN, MENIKAH HANYA 1 BULAN KARENA PELAKOR !," tulis Mima memulai thread pengalaman hidupnya.

Mima mengaku sudah berpacaran dengan suaminya itu 10 tahun lamanya, tepatnya sejak tahun 2010.

Namun, pada bulan November 2017 Ia dan suami harus bercerai lantaran adanya orang ketiga.

"Aku berpacaran dgn mantan suami sebut saja Diko sejak tahun 2010an awal sampai akhirnya kami menikah 26 november 2017.

Awal aku kenal dia, karena dia teman sekolah kenalanku. Temanku ini selalu bilang bahwa Diko anak baik baik , bahkan liat cewek bisa keringat dingin," tulis Mima.

Namun sayangnya jelang hari pernikahan, sang kekasih justru banyak berubah sikap.

Mima menyebut kekasihnya yang dulu bekerja di Jepang itu menjadi kasar terhadap dirinya.

"20 oktober 2017 akhirnya dia kembali ke Indonesia. 1 bulan sebelum hari H pernikahan.
Semua masih baik baik saja, sampai akhirnya 2 minggu sebelum pernikahan dia mulai berani bicara dgn intonasi meninggi, ngancam tidak jadi nikah (hanya karena pengurusan ke KUA agak ribet)," ucapnya.

Bahkan, Mima mengaku kerap menangis dengan sikap sang kekasih jelang hari pernikahan.

"Semua terasa berat 2 minggu sebelum nikah, rasanya shock selama 7tahun tidak pernah berselisih kenapa jadi begini. Hampir setiap hari dibuatnya menangis, tapi aku tetap positif thinking.

Finally, 26 november 2017. Semua sebagaimana semestinya, bahagia luarbiasa hari itu, tidak ada lagi selisih paham, aku lega," imbuhnya.

Sebulan berlalu dengan baik, pernikahan Mima dan Diko kian hari tidak berjalan baik.

"Kehidupan setelah pernikahan 1 bulan pernikahan baik baik saja ( itu kenapa aku sebut menikah hanya 1 bulan karena bahagia secara normal hanya 1 bulan.)

Viral di Twitter, pernikahan yang baru seumur jagung kandas gara-gara pelakor
Twitter @Rahmamima8
Viral di Twitter, pernikahan yang baru seumur jagung kandas gara-gara pelakor

"Sampai akhirnya januari pertengahan ak mulai mecurigai Diko. HP yg selama ini selalu boleh dipinjam sekarang tdk boleh bahkan reaksinya terlalu berlebihan. Pulang kerja selalu tengah malam dan berangkat selalu lebih pagi," ujar Mima.

Tanpa sengaja Mima bisa membuka ponsel sang suami dan menyadap pesan di ponselnya.

Mima pun terkejut suaminya yang dikenal alim ternyata kerap chattingan dengan wanita lain.

"Aku shock banget setelah melihat chat nya dgn cewek sebut dia Mia .Chat nya seperti org pacaran .Bahkan ada chat yg berisikan , " Urusin aja istri kamu gak usah temui aku kalau belum kamu ceraikan dia."," ungkap Mima.

Tak hanya sekali, ternyata perselingkuhan sang suami juga dilakukan bersama dengan istri orang.

Ya, Diko ternyata juga berselingkuh dengan ibu tiga orang anak sekaligus istri aparat.

"Benar saja, ak mendapatkan chat chat mesra lagi bukan dari Mia tapi dari Indri. Ternyata mereka bertemu setiap hari, Indri adalah seorang pegawai instansi bidang kesehatan (asuransi yg dikabarkan akan naik 2020 ini) , bersuamikan seorang aparat dan ber anak 3," tulis Mima.

Singkat cerita wanita yang baru berusia 27 tahun itu memergoki sang suami dan wanita tersebut disebuah hotel.

Ia pun lantas melaporkan sang suami dan selingkuhannya ke polisi dengan dugaan perzinahan.

Bahkan, ayah Mima yang sedang sakit pun kondisinya kian buruk usai mengetahui adanya masalah yang dihadapi sang anak.

Dikabarkan pula ayah Mima sudah meninggal dunia usai dirawat satu bulan di rumah sakit.

Tak hanya itu, Mima juga memutuskan bercerai dari sang suami yang ternyata telah menyelingkuhinya selama sebelum keduanya menikah.

"FYI , ternyata mereka sudah pacaran sejak 2016 .Saat aku lamaran 28des2016 itu mereka malamnya nonton bioskop, sungguh ba***at.

Aku yg tidak tau apa apa dan tertipu dgn tingkah polos Diko selama ini sudah dibodohi," pungkas Mima. (*)

Kisah Layangan Putus Viral, Curhat Sedih Ibu 5 Anak Ditinggal Suami, Diambil Pelakor

Jagat media sosial Facebook dan Instagram dihebohkan dengan tagar #layanganputus.

Ratusan netizen membagikan kisah mengenai perselingkuhan  tersebut

Kisah tersebut ditulis oleh akun Mommi Asf. 

Namun saat ini tulisan tersebut sudah dihapus, namun sudah banyak yang membagikannya.

Terdapat dua bagian dari kisah #layanganputus.

Bagian pertama menggambarkan bagaimana ibu dari lima anak berjuang sendiri di Bali, mengikuti kemauan anak-anaknya, karena sang mantan suami tidak lagi peduli.

Tak hanya menceraikan dirinya, sang mantan suami juga meninggalkan dan tidak lagi membiayai kelima anaknya.

Sementara bagian kedua menceritakan tentang bagaimana Mommi Asf mengetahui sang suami sudah menikah lagi.

Disebutkan, sang suami tiba-tiba menghilang.

Ia baru mengetahui bahwa sang suami pergi berbulan madu dengan istri keduanya.

Bagaimana kisah lengkapnya? Ini dia.

#layanganputus part 2

Berikut kisah part 2nya

19 september 2019

Lembar putusan pengadilan agama mengenai perceraian sudah kuterima. Aku hela nafas panjang. Lega, sedih, sesak, bercampur di setiap hembusan nafas. Aku baca lagi berulang.

"Alhamdulillah" batinku, berusaha menyempatkan untuk bersyukur dalam setiap keadaan.

Resmi sudah aku sendirian. Aku yang bertanggung jawab atas diriku sendiri, dan menanggung segala keputusan kedepan.

Seperti kehilangan satu kaki, aku berusaha tetap tegak melangkah. Pun selama setahun setengah menjalani poligami, yang aku rasakan memang kakiku sudah sakit sebelah. Ibarat dalam sisi medis, saran terbaiknya adalah mengamputasi kaki yang sudah luka dan membusuk. Sebelum menjalar menyakiti organ lainya.

Tin tiiin tiiiin

Klakson mobil dibelakang mengagetkanku, aku sadar dan memacu mobilku menuju rumah.
Aku bergegas mandi sesampainya dirumah. Jarang aku berlama lama di kamar mandi. Tapi, kali ini, aku betah berdiri dibawah kucuran air.

****

12 february 2018

Selesai subuh, aku mencari suami, ingin menggodanya. Semalam, ia tak masuk kamar melihatku, atau sebenarnya dia sudah melakukannya, saat aku tertidur lelap.
Kubuka kamarnya, sepi.

"Oh, mungkin belum pulang sholat subuh dari mushola," batinku. Tapi, terlihat kamar masih rapi. Selimut terlipat, bantal dan guling masih tersusun. Tidak terlihat kasur yang habis ditiduri.

Aku bingung, suamiku tidak izin menginap di kantor. Kuambil ponsel dan menghubunginya. Tersambung, tapi tidak ada jawaban. Kuulangi hingga berkali kali . Nihil.

Kulihat jam sudah menunjukan pukul 6 pagi, langit sudah terang, gak mungkin dia di mushola selama ini. Aku mulai jengkel, kutelepon supir kantor. Kucecar Selamet dengan pertanyaan.

“Lho Mba, sampeyan kan, istrinya! Moso mas Arif ga ada ngabarin?” jawab Selamet kaget.

“Kemana dia?”

“Ga tau aku mba! Cuma nganter ke bandara tok wingi....”

Reflek kuperiksa brankas mini yang terletak dilemari. Pasportnya tidak ada. Berbagai pikiran berkecamuk di kepalaku.
Aku duduk dikamarnya mencari pentunjuk.

Semenjak anak keduaku lahir, memang suami lebih nyaman tidur dikamar ini. Kecil tapi tenang baginya, tidak terganggu suara tangis bayi.

Setiap pulang kantor seringnya malam hari, rutinitas kami adalah bercengkrama di ruang tv sampai lelah. Dia terkadang mengajakku bercerita di kamar ini sampai terlelap. Kemuadian aku pindah ke kamar utama kami, karena di sanalah anak anak kami tidur. Arya masih sering terbangun tengah malam berteriak mencariku, minta dipeluk.

Kusadari kameranya tidak ada. Kemarin, dia memang pamit akan pemotretan untuk liputan motor BMW, karena itu, koper cabinnya yang berisi kamera dibawa serta.
Tak ada pikiran aneh Aku percaya semua kalimat suamiku. Tapi, kenapa dia pergi tidak jujur padaku! Kemana dia?

Aku ingat lagi, kemarin tidak ada yang aneh, tidak ada yang salah. Sebelum dia pergi dari rumah, kami bercumbu mesraaaa sekali. Hubungan kami bahkan sedang hangat hangatnya. Dia sering menggodaku belakangan ini. Dan aku sedang hobi mengumpulkan lingerie untuk menyenangkannya.
Kami sedang semangat berolahraga agar lebih fit. Sehingga Ranjang kami hidup sekali. Terlebih lagi, aku sangat percaya dia. Dia pemilik channel dakwah di youtube. Mas Arif paham, menyentuh lawan jenis adalah haram baginya. Bahkan, menundukan pandangan terhadap wanita non mahrom adalah kewajiban. Aku percaya betul suamiku.
Tapi, kemana dia?

*****

24 februari 2018

Hatiku berdebar menjemput suamiku dibandara. Akhirnya, setelah 12 hari pencarian, dia mengabarkan akan pulang. Mas Arif memintaku menunggu dirumah. Tapi rasa khawatirku memuncak sudah. aku tidak bisa duduk manis menunggunya di rumah. Segera kupacu mobil menuju bandara.

Teringat, 10 hari lalu, aku penuh kebingungan mencarinya, semua kemungkinan berkecamuk di kepalaku. Apakah ia pergi dari rumah tanpa kabar untuk jihad? Apakah ia ke timur tengah? Karena salah satu ustadz kenalan kami ada yang pernah mengajaknya meliput ke Suriah saat itu. Misinya untuk membuka mata dunia bahwa Suriah butuh pertolongan.

Kutangisi niatnya saat itu. Aku tak rela dia pergi ke timur tengah. Karena itukah, dia saat ini pergi tanpa pamit? Atau apakah dia bermasalah dengan pihak bea cukai dan kemudian ditahan? Atau dia sedang terancam bahaya? Diculik dan diancam pihak lawan bisnis?
Aku tak yakin dengan semua firasat tentang kepergiannya. Yang ada hanya kecemasan yang luar biasa.

Sepuluh hari lalu akhirnya teleponku diangkat olehnya.

“Mbi aku titip anak anak" ujarnya buru buru.

“Kamu mau kemana? Kamu mau kemanaaa?" cecarku.

“Aku di Jakarta! Mas, pergi dulu. Kamu di rumah baik -baik sama anak anak ya. Aku titip anak anak ya, Mbi. I love you."
bip bip bip... terputus.

Tidur ku tak tenang. Makanku tak nyaman. Duniaku berhenti berputar. Aku terus bertanya kemana? Dimana? Kenapa bisa dia pergi? Apa yang disembunyikan dariku?

Rekan kerjanya kudatangi untuk mencari info, nihil. Kerabat yang berposisi AKBP, kupinta bantuan melacak nomor gawainya, gagal.
Nomor terdeteksi di daerah pelosok jawa tengah. Namun, kerabatku menyatakan bahwa pelacakan satelit belum tentu akurat. Hingga Kucari hacker untuk menemukannya, tapi tetap tak ada hasil.

[ Mbi, sehaaat? Kamu harus sehat ya Sayang. Anak anak tadi nonton black panther, rindu kamu banget] isi pesanku.

Mbi adalah panggilan sayang kami. Aku lupa apa yang menyebabkan kami saling memanggil Mbi. Mungkin dari baby kemudian beralih menjadi Mbi.

Hanya muncul centang satu, tak lama centang dua, tapi tak pernah centang itu berubah warna menjadi biru. Pertanda tidak dibaca.
Kukirimi mas Arif foto dan voice note suara anak anak. Tak ada respon.

[Mbi, aku ga tau kamu dimana, sedang apa, aku salah apa? Mbii, aku janji akan sering masak, pulang ya, Mbi]

[Aku kebangun kepikiran kamu, dimana kamu, Mas?]

Seperti biasa, pesanku hanya centang saru, beberapa menit kemudian centang dua tapi, tak pernah menjadi biru.

[Mbii, aku kejakarta sekarang! Aku tak peduli jika harus hilang disana! Aku akan mencari mu sampai ketemu!] Pesanku.

Kemudian dibalas.

[Jangan sayang, batalkan kepergianmu ke Jakarta. Aku akan pulang besok!]

[Kapan?] balasku singkat.

[Besok malam, Sayang. Tunggu aku ya!]

Kutelepon dia, masih tak diangkat. Lalu kuhujani mas Arif dengan pesan singkat.

[Kirim tiket mu!]
kukirim berulang pesan itu hingga dia merespon.

[Citilink 24/2, jam 17.00. Tunggulah di rumah! Isya nanti, aku sudah di rumah, Mbi] jawabnya.

***

Suasana hening di mobil. Dia menyetir dan aku duduk dikursi penumpang menatap jalan, tapi pikiranku entah kemana.

“Mau makan?”

“Kamu darimana?” jawabku

“Ok. Kita bicara di rumah, ya."

Setiap dia membuka percakapan aku terus menjawabnya dengan kalimat yang sama.

"kamu darimana?"

Dia ganteng sekali, rapi, bersih dan wangi. Suamiku memang cenderung metroseksual, dia sangat peduli akan penampilan. Tapi, bukan itu yang menbuatku jatuh cinta. Bukan fisik bukan pula harta.

Teringat saat pertama kami merintis usaha ini, aku membantunya berjualan kartu perdana seluler kepada para bule di kuta, sambil kuliah. Menjajakan pulsa dan menyewakan handphone kepada para turis. Mas Arif yang mengajari aku untuk tangguh, mengenalkan arti kerja keras.
Romantisme muncul saat uang kami tersisa sepuluh ribu. Mas Arif membeli dua bungkus nasi jinggo, masing masing seharga empat ribu. saat dimakan ternyata sudah basi.
Mas Arif tampak kecewa tidak bisa memberiku makanan yang layak. Sisa uang dua ribu, dibelikan gorengan untukku. Itulah, satu satunya makanan yang masuk keperutku. Aku terenyuh sekali. Romantis!

***
Mobil kami memasuki rumah. Anak anak menyambut dan memeluknya. Mereka rindu sekali. Selesai bermain, Arif bergegas mandi. Dan aku menidurkan anak anak. Setelah mereka terlelap aku duduk diruang tv menanti jawaban dari berbagai pertanyaan belasan hari belakangan ini.

***

27 February 2019

Tanganku lancang membuka handphone Arif. Setelah pengakuannya yang lalu, aku masih belum berdamai dengan diriku. Perasaan hancurku membuat enggan membahas atau bertanya lebih jauh.
Aku memilih mencari tahu dengan tanganku sendiri. Pun Arif, terkadang sosok yang dingin. Tidak sedikitpun dia berusaha mengajakku bicara, meminta maaf atau menenangkanku.

Ponselnya disembunyikan di atas rak buku. Tak sadar airmataku mengalir. Kutemui ratusan foto mereka. Hatiku tersayat ... ngilu. Aku dalam kecemasan yang amat sangat saat ia menghilang selama 12 hari.

Tapi mas Arif tidak hilang. Dia hanya berhoneymoon di Cappadocia. Kota impianku.
Aku memang sudah pernah pergi ke Turki saat menunaikan ibadah umroh, bersamanya. Tapi, kali itu kami tidak menyentuh Capadocia. Betapa remuknya hatiku melihat dia sudah pergi kesana lebih dulu dengan istrinya yang baru. Istri muda yang baru 12 hari dinikahinya.
Aku tak kenal perempuan itu. Aku tak pernah bertemu perempuan itu.
Yang kutahu dari suamiku, wanita itu cantik dan muda.

Aku marah dan murka. Aku merasa dikhianati. Maaf dari Mas Arif tak cukup membuatku tenang.
Ya Rabb... Ampuni aku.

***

19 september 2019

Selesai mandi, aku segera berpakaian. Ini mandi ke lima ku hari ini. Entah karena gerah atau karena kebutuhanku saat ini. Menyenangkan sekali berada dibawah kucuran air. Airmataku bias dengan jatuhnya air yang menyentuh wajah. . Seperti di pijat, kutengadahkan wajahku menghadap shower. Mata, pipi, dan dahi terkena pancuran air terasa yaman sekali.

Aku sudah segar, rapi dan wangi. Melangkah menuju kamar tidur, kulihat jam dinding sudah menunjukan angka sebelas malam. Anak anak tersusun rapi terpejam dikasur.

Bukan saatnya tumbang, aku bukan layangan putus yang tak tentu arah. PR ku masih banyak, keempat anak ini punya masa depan yang indah. Aku percayakan semua pada penopangku Alloh sang Maha Baik.

Jauh dilubuk hati, doaku untuk mantan suami. Aku tidak mampu lagi menunaikan kewajiban sebagai seorang isteri untuknya. Dia resmi bukan milikku sekarang, kulepaskan segala memori perjuangan cinta kami yang dulu.

Aku sudah tidak terikat sebagai istrinya. Semoga ia diberi kesehatan, kelancaran dalam segala urusan. Bukan saatnya memaki. Sampai kapan pun,Aku tak boleh bermusuhan. Dia adalah ayah anak anakku. Kuselipkan namanya dalam doa doaku.

Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul KISAH PILU Wanita yang Berpacaran 7 Tahun, Namun Harus Bercerai Sebulan Kemudian Karena Pelakor, https://cirebon.tribunnews.com/2019/12/31/kisah-pilu-wanita-yang-berpacaran-7-tahun-namun-harus-bercerai-sebulan-kemudian-karena-pelakor?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved