Perhatikan, Adakah Lubang Kecil di Atas Telingamu? Bahaya atau Tidak? Berikut Penjelasannya
Perhatikan, adakah lubang kecil di atas telingamu? Bahaya atau tidak? Berikut penjelasannya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Perhatikan, adakah lubang kecil di atas telingamu? Bahaya atau tidak? Berikut penjelasannya.
Pernahkah kita bercermin dan memperhatikan daun telinga kita?
Adakah lubang kecil di bagian atas daun telinga Anda?
Ya, sebagian kecil dari manusia di dunia memang dilahirkan dengan lubang kecil, yang nyaris tak terlihat di bagian atas daun telinga.
Mereka tentu bukan manusia ikan, apalagi alien.
Sebab, memang ada sebagian manusia yang dilahirkan dengan lubang kecil yang disebut preauricular sinus.
Seperti dilansir laman Mirror.co.uk, di Inggris, manusia dengan lubang kecil di atas daun telinga semacam ini jumlahnya kurang dari satu persen populasi di sana.
Sementara, di Amerika Serikat, temuan semacam ini justru lebih rendah lagi.
Namun di Asia dan sebagian Afrika, diperkirakan ditemukan 4-10 persen manusia yang dilahirkan dengan preauricular sinus.
Lantas apa sebenarnya lubang kecil itu?
Sederhananya, malformasi tersebut bisa dianggap semacam lesung pipi yang terpapar di sekitar telinga luar- khususnya, di titik pertemuan antara "wajah" dan tulang rawan telinga.
Preauricular sinus secara teknis adalah "cacat" kelahiran turun temurun yang pertama kali didokumentasikan oleh seorang ilmuwan bernama Van Heusinger pada tahun 1864.
Biasanya, titik tersebut ditemukan pada salah satu sisi telinga saja, namun nyaris 50 persen pemilik preauricular sinus memiliki titik di kedua ujung daun telinganya.
Seperti tertuang dalam artikel yang dilansir Business Insider, disebutkan, seorang ahli biologi evolusioner, Neil Shubin, menyebut lubang itu sebagai "sisa evolusioner insang ikan".
Apakah Kamu memilikinya?
Tenang, tak perlu khawatir.
Sebab, memang tak ada yang patut dikhawatirkan dari keberadaan lubang kecil tersebut.
Memang, bukan tak mungkin lubang mini itu berhubungan dengan 'hal' lain, tapi tidak ada tendensi menyebabkan masalah kesehatan.
Kalau pun ada potensi masalah yang wajib diwaspadai adalah menjaga agar lubang itu tak terkena infeksi.
Selebihnya, preauricular sinus tak lebih dari semacam " tindik" natural. Itu saja.
Ada Penyakit Mematikan Tersembunyi di Balik Tanda Benjolan di Leher atau Belakang Telinga
Coba cek bagian di leher atau di belakang telinga Anda.
Apakah Anda memiliki benjolan di leher atau di belakang telinga?
Jika iya, maka Anda harus waspada.
Sebenarnya benjolan di leher atau di belakang telinga adalah masalah yang agak umum.
Karena dalam beberapa kasus benjolan ini disebabkan oleh jerawat atau lipoma dan tidak benar-benar berbahaya.
Tetapi ada juga dalam beberapa kasus bahwa benjolan di leher atau di belakang telinga mungkin menandakan suatu penyakit yang bisa mengancam jiwa dan kesehatan kita.
Nah, biar Anda tahu, berikut info tentang benjolan di leher atau di belakang telinga seperti dilansir dari Bright Side.
1. Benjolan mungkin merupakan sel kanker
Benjolan di leher atau di belakang telinga mungkin disebabkan oleh kanker nasofaring (NPC) yang menyebar ke kelenjar getah bening di leher.
Benjolan ini biasanya tidak menyakitkan, tetapi seharusnya tidak diabaikan.
Gejala lain dari NPC antara lain gangguan pendengaran, sumbatan hidung dan mimisan, penglihatan kabur, nyeri wajah, atau mati rasa dan sakit kepala.
Bahkan jika Anda tidak memiliki gejala yang disebutkan atas tapi memiliki benjolan di leher Anda, maka Anda wajib bertemu dokter.
Karena ia bisa juga menjadi jenis kanker lainnya. Seperti kanker kulit atau dapat disebabkan oleh tumor jinak.
2. Mungkin ada masalah dalam sistem limfatik Anda
Ketika sistem limfatik rusak, maka kelenjar getah bening menjadi membesar dan bengkak. Kondisi medis ini dikenal sebagai limfadenopati.
Diketahui sistem limfatik kita terdiri dari pembuluh limfa dan ratusan kelenjar getah bening yang menyaring bakteri dan racun lain dari tubuh kita dengan menjebak dan menghancurkannya.
Limfadenopati dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening di berbagai bagian tubuh termasuk leher, daerah di sekitar telinga, dan di bawah lengan.
Jika Anda melihat ada kelenjar getah bening yang membesar dan membengkak, lebih baik untuk mengunjungi dokter di mana pun benjolan berada.
Belum lagi fakta bahwa pembesaran kelenjar getah bening di leher, di bawah lengan, atau di selangkangan adalah gejala umum Hodgkin Lymphoma, jenis kanker yang dimulai pada sel darah putih, atau limfosit.
Gejala lain dari penyakit ini mungkin termasuk keringat malam, penurunan berat badan, demam, dan batuk terus-menerus.
Meskipun dalam banyak kasus kelenjar getah bening yang membengkak mungkin disebabkan oleh infeksi, lebih baik kita tidak mengabaikan.
3. Ada infeksi dan bakteri di tubuh Anda
Infeksi virus dan bakteri sering menyebabkan benjolan atau pembengkakan di sekitar leher dan di belakang telinga.
Infeksi yang paling umum yang menyebabkan benjolan di belakang telinga adalah mononukleosis, radang tenggorokan, cacar air, dan campak.
Sementara beberapa infeksi dapat menyebabkan mastoiditis atau peradangan tulang mastoid yang ditemukan di belakang telinga.
Mastoiditis, pada gilirannya, menyebabkan tulang yang sakit menonjol dan membentuk benjolan di belakang telinga.
4. Mungkin disebabkan oleh kista sebaceous
Benjolan di leher atau di belakang telinga dapat disebabkan oleh kista sebaceous.
Kista ini terbentuk di kelenjar sebasea yang rusak atau tersumbat yang menghasilkan minyak yang melapisi kulit dan rambut kita.
Karena trauma seperti goresan, luka atau jerawat, kelenjar sebasea atau lorong-lorong mereka dapat menjadi rusak, yang pada gilirannya menyebabkan kista terbentuk.
Oleh karenanya, penyabab benjolan di leher atau di belakang telinga seharusnya tidak kita diabaikan.
Jadi, intinya tidak peduli seperti apa ukuran dan bentuk benjolan Anda, jika di tubuh Anda memiliki benjolan, maka segeralah bertemu dokter.(*)