Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Bulukumba

Jika Terpilih, Ini Bakal Dilakukan Muhammad Yusuf Ali Tanggulangi Krisis Air Tawar di Bulukumba

Apalagi pengalamannya mengunjungi beberapa wilayah dibelahan dunia, membuat ia banyak melihat teknologi di negara-negara maju.

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
Ist
Muhammad Yusuf Ali, saat menghadirkan peneliti Murdoch University Australia, untuk menguji langsung air laut di pesisir Bulukumba 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Bulukumba, Muhammad Yusuf Ali (MYA), memiliki trobosan tersendiri dalam menanggulangi krisis air tawar di wilayah pesisir.

Apalagi pengalamannya mengunjungi beberapa wilayah dibelahan dunia, membuat ia banyak melihat teknologi di negara-negara maju.

Contohnya adalah 'menyulap' air asin menjadi air tawar dengan desalinasi.

Hal tersebut ia nilai menjadi solusi efektif bagi warga Bulukumba yang tinggal di kawasan pesisir.

Tak tanggung-tanggung, MYA bahkan menghadirkan langsung peneliti Murdoch University Australia, untuk menguji langsung air laut di pesisir Bulukumba.

Pengujian tersebut dilakukan di Pantai Kasuso, Kecamatan Bontobahari.

"Teknologi desalinasi ini sebenarnya sudah sangat lazim di negara maju termasuk di Australia, karena air tanah di Australia juga sudah sangat kurang," kata Yusuf Ali, beberapa waktu lalu.

Olehnya, kata dia, lebih dari 70 persen penduduk Perth Australia, sudah bergantung pada air desalinasi dengan pembangkit listik tenaga surya.

Untuk alat yang diujicobakan saat ini, secara teknis air tawar yang bisa diproduksi bisa mencapai 800 liter per hari.

Kedepan, lanjut dia, jika di beri amanah, hal ini menjadi salah satu yang bakal ia kembangkan, disamping menumbuhkan industrialisasi pariwisata serta peningkatan wirausaha.

Dengan adanya alat tersebut, ia berharap masyarakat bisa mengkaji peluang bisnis untuk keberadaan trobosan ini kelak, baik jika diadakan sebagai hibah, maupun jika diupayakan oleh pemerintah dan swasta.

"Hal lain yang terkuak yakni ada beban warga soal pembayaran sebesar Rp 8 ribu dari PDAM setiap bulan, meski selama 2 bulan ini baru 1 kali air PDAM mengalir," pungkas Muh Yusuf Ali. (TribunBulukumba.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi, IG: @arisandifirki

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved