Kajati Sulsel Diganti, Aktivis ACC: Banyak Kasus Mandek, Firdaus Tak Berani

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pergantian Firdaus Dewilmar dari Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel, menjadi sorotan publik dan aktivis anti korupsi.

Aktivis Anti Corruption Commiittee (ACC) Sulawesi mencatat, banyak kasus mandek selama kepemimpin Kajati Sulsel Firdaus.

"Nyaris tidak ada perkara korupsi tuntas," ungkap Direktur ACC Sulawesi Abdul Kadir Wokanubun, Sabtu (28/12/2019) siang.

Tim ACC menilai, kurang lebih selama lima bulan menjabat, Firdaus tidak menunjukan komitmen dalam memberantas korupsi.

Bahkan kata Kadir, masih banyak kasus-kasus besar dan mandek yang tentu tidak lanjut Pengadilan, seperti kasus Jentang.

"Dia (Dewilmar) belum punya komitmen anti korupsi karena tidak berani tuntaskan kasus yang menjadi perhatian," ujar Kadir.

Kabar, pergantian Kajati Sulsel Firdaus ini berdasarkan atas keputusan Jaksa Agung, Sanitiar Burhanuddin, Kamis (26/12) lalu.

Melalui surat Mutasi tertuang dalam Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor: KEP-380 / A / JA / 12 / 2019 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Jabatan Struktural di Lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia.

Berdasar surat Mutasi itu, Dewilmar diplot di Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional di Kejaksaan Agung.

Sementara itu, pengganti Dewilmar Firdaus sebagai Kajati Sulsel, adalah Jaja Subagia sebelumnya menjabat Kajati Gorontalo.

Saat ini, tribun timur.com masih berusaha menghubugi pihak Kejati Sulsel untuk bisa memberikan keterangan resmi mereka. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amriak Lobubun

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)