Ayah Cabuli Putrinya
Dilapor Mantan Istri Perkosa Anak Kandung, Pejabat Luwu Timur: Saya Sudah Biasa Difitnah
SA dilaporkan RS ke Polres Luwu Timur dengan tuduhan memperkosa anak kandungnya, AL (8), MR (6) dan AS (4), pada Rabu (9/10/2019).
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Imam Wahyudi
Diberitakan tribun, Pejabat di Luwu Timur berinisial SA (43) dilaporkan sudah memperkosa tiga anak kandungnya.
Kasus ini pertama kali dilaporkan oleh mantan istri SA berinisial RS ke Polres Luwu Timur, Rabu (9/10/2019).
SA berstatus ASN ini dilaporkan RS sudah memperkosa anak kandungnya masing-masing berinisial AL (8), MR (6) dan AS (4).
Berdasarkan laporan tersebut, Kapolres Luwu Timur, AKBP Leonardo Panji Wahyudi memerintahkan Kasat Reskrim Iptu Eli Kendek menyelidiki kasus tersebut.
Pemeriksaan dilakukan penyidik dalam bentuk intoragasi terhadap saksi (korban) dan terduga pelaku SA.
Dalam pemeriksaan itu, polisi tidak menemukan adanya tindak pidana cabul atau sodomi terhadap korban. Ditambah pada keterangan korban pun tidak ada hal yang mengarah pada perbuatan pencabulan.
Tidak sampai disitu, polisi juga melakukan visum kepada korban di Puskesmas Malili.
Selain di Puskesmas Malili, polisi juga melakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar.
"Tidak ditemukan adanya tanda kekerasan, otot sphing menjepit dan bibir kemaluan. Tidak ada kelainan terhadap ketiga anak korban seperti yang dilaporkan pelapor," kata Kapolres dalam keterangannyakepada TribunLutim.com, Sabtu (21/12/2019).
Hasil pemeriksaan dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara, juga memperkuat bahwa ketiga anak yang dinyatakan korban itu, tidak diketemukan adanya tanda kelainan pada korban.
Selain itu, hasil pemeriksaan psikiater kepada SA, terduga korban, tidak ditemukan gangguan jiwa atau dalam kondisi normal. Termasuk tidak ditemukan trauma. Ditambah kondisi hubungan ayah dengan anak baik.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang ada, polisi menyimpulkan, laporan RS kepada SA tidak diketemukan adanya bukti yang cukup.
"Sehingga direkomedasikan kepada penyidik untuk menghentikan proses penyelidikan terhadap perkara tersebut, serta mengirim SP2HP A2 kepada pelapor," imbuhnya.
Namun, apabila polisi menemukan bukti baru atau novum, proses penyelidikan akan di lanjutkan kembali.
Sementara laporan hasil assesment Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial Luwu Timur tidak pernah ada tanda trauma ketiga anak tersebut terhadap ayahnya.