Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

'Pabrik' Uang Michael Bambang Hartono Pemilik Rp 525 Triliun, Makan Tahu Pong dan di Pinggir Jalan

'Pabrik' Uang Michael Bambang Hartono, pemilik Rp 525 triliun yang makan tahu pong dan di pinggir jalan, viral di Twitter - Facebook

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS.COM
'Pabrik' Uang Michael Bambang Hartono, pemilik Rp 525 triliun yang makan tahu pong dan di pinggir jalan, viral di Twitter - Facebook. 

TRIBUN-TIMUR.COM - 'Pabrik' Uang Michael Bambang Hartono, pemilik Rp 525 triliun yang makan tahu pong dan di pinggir jalan, viral di Twitter - Facebook.

Sedang viral, foto orang terkaya di Indonesia makan di warung sederhana di Semarang, Jawa Tengah ( Jateng ).

Penampilannya pun tak menandakan jika dia pemilik harta kekayaan ratusan triliun rupiah. 

Sebuah foto yang menggambarkan orang terkaya di Indonesia Michael Bambang Hartono tengah makan di warung Tahu Pong Karangsaru viral di media sosial Twitter dan Facebook.

Di Twitter, foto tersebut salah satunya diunggah admin akun @ayudh69.

Dalam keterangannya, pengunggah menulis bahwa orang kaya lebih mementingkan rasa dibandingkan gengsi.

"Yang sok kaya mentingin gengsi, yang kaya beneran mah lebih mentingin rasa," demikian ditulis admin akun @ayudh69, Kamis (19/12/2019).

Unggahan tersebut dibagikan puluhan ribu kali.

Berdasarkan penulusuran Kompas.com, diketahui, warung Tahu Pong Karangsaru tersebut berada di Brumbangan Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah ( Jateng ).

Pemilik warung Izelina Kristanti Thenu mengatakan, foto tersebut memang benar terjadi di warungnya.

Menurut dia, Michael Bambang Hartono merupakan pelanggan setianya sejak ia berjualan di tenda pinggir jalan.

"Beliau memang telah menjadi customer kami sejak dulu kami masih berjualan di tenda pinggir jalan. Sampai saat ini kami sudah pindah ke depot, beliau masih berkenan mampir," kata Izelina kepada Kompas.com, Jumat (20/12/2019).

Namun saat disinggung terkait persis kejadiannya, Izelina mengaku lupa.

"Ingat saya minggu-minggu ini, atau paling lama ya minggu lalu. Saya sendiri yang mengambil gambarnya," katanya lagi.

Michael Bambang Hartono bahkan pernah memberikan saran kepadanya sehubungan dengan rasa makanan yang kurang kurang sesuai.

Izelina mengaku bahwa ia sering mendengar cerita bahwa Hartono termasuk orang yang sederhana dan tak segan menikmati kuliner pinggir jalan, meski jadi orang terkaya di Indonesia.

"Sepertinya banyak kuliner sederhana, baik depot maupun warung sederhana yang beliau kunjungi dan jadi langganan beliau loh. Tidak hanya depot saya saja," kata Izelina.

"Semoga yang lebih viral adalah keteladanan dari seorang Bapak Bambang Hartono," sambungnya mengatakan.

Pemilik Rp 525 Triliun

Belum lama ini, Hartono bersaudara dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia tahun 2019 versi Forbes.

Bersama dengan saudaranya Robert Budi Hartono, Michael Bambang Hartono memiliki kekayaan bersih sebesar 37,3 miliar dollar AS atau setara Rp 525,3 triliun .

Dengan pencapaian itu, posisi Hartono di daftar teratas orang terkaya di Indonesia tak tergantikan selama 11 tahun.

Daftar tersebut disusun menggunakan informasi kepemilikan saham dan keuangan yang diperoleh dari keluarga dan individu, bursa efek, laporan tahunan, dan analis.

Ia beserta saudaranya mendapatkan lebih dari 80 persen kekayaan dari investasi mereka di Bank Centrak Asia ( BCA ).

Mereka juga tercatat sebagai pemilik perusahaan rokok besar di Indonesia, Djarum.

Ada juga bisnis properti dan produsen alat elektronik.

Itulah "pabrik" uang mereka.

Selengkapnya, berikut daftar 50 orang terkaya di Indonesia per 2019.

1. R Budi dan Michael Hartono

Kekayaaan: US$ 37,3 miliar atau Rp 525,3 triliun 

Sumber: konglomerasi

2. Keluarga Widjaja

Kekayaaan: US$ 9,6 miliar atau Rp 135,2 triliun

Sumber: divesifikasi

3. Prajogo Pangestu

Kekayaan: US$ 7,6 miliar atau Rp 107,03 triliun

Sumber: petrokimia

4. Susilo Wonowidjojo

Kekayaan: US$ 6,6 miliar atau Rp 92,9 triliun

Sumber: tembakau

5. Sri Prakash Lohia

Kekayaan: US$ 5,6 miliar atau Rp 78,9 triliun

Sumber: petrokimia

6. Anthoni Salim

Kekayaan: US$ 5,5 miliar atau Rp 77,5 triliun

Sumber: divesifikasi

7. Tahir

Kekayaan: US$ 4,8 miliar atau Rp 67,6 triliun

Sumber: divesifikasi

8. Boenjamin Setiawan

Kekayaan: US$ 4,35 miliar atau Rp 61,3 triliun

Sumber: farmasi

9. Chairul Tanjung

Kekayaan: US$ 3,6 miliar atau Rp 50,7 triliun

Sumber: divesifikasi

10. Jogi Hendra Armadja

Kekayaan: US$ 3 miliar atau Rp 42,2 triliun

Sumber: barang konsumsi

11. Bachtiar Karim

Kekayaan: US$ 2,6 miliar atau Rp 36,4 triliun

Sumber: sawit

12. Mochtar Riady

Kekayaan: US$ 2,1 miliar atau Rp 29,4 triliun

Sumber: divesifikasi

13. Martua Sitorus

Kekayaan: US$ 2 miliar atau Rp 28 triliun

Sumber: perkebunan kelapa sawit

14. Putera Sampoerna

Kekayaan: US$ 1,8 miliar atau Rp 25,1 triliun

Sumber: investasi

15. Kuncoro Wibowo

Kekayaan US$ 1,7 miliar atau Rp 23,7 triliun

Sumber: retail

16. Peter Sondakh

Kekayaan: US$ 1,65 miliar atau Rp 23 triliun

Sumber: investasi 

17. Garibaldi Thohir

Kekayaan: US$ 1,6 miliar atau Rp 22,3 triliun

Sumber: tambang batu bara

18. Theodore Rachmat

Kekayaan: US$ 1,55 miliar atau Rp 21,6 triliun

Sumber: divesifikasi

19. Husain Djojonegoro

Kekayaan: US$ 1,53 miliar atau Rp 21,4 triliun

Sumber: barang konsumsi

20. Djoko Susanto

Kekayaan: US$ 1,5 miliar atau Rp 21 triliun

Sumber: supermarket

21. Alexander Tedja

Kekayaan: US$ 1,45 miliar atau Rp 20,2 triliun

Sumber: real estate

22. Sukanto Tanoto

Kekayaan: US$ 1,4 miliar atau Rp 19,5 triliun

Sumber: divesifikasi

23. Ciliandra Fangiono

Kekayaan: US$ 1,37 miliar atau Rp 19,1 triliun

Sumber: perkebunan kelapa sawit

24. Husodo Angkosubroto

Kekayaan: US$ 1,35 miliar atau Rp 18,8 triliun.

Sumber: diversifikasi

25. Keluarga Ciputra

Kekayaan: US$ 1,3 miliar atau Rp 18,1 triliun

Sumber: real estate

26. Eddy Katuari

Kekayaan: US$ 1,25 miliar atau Rp 17,4 triliun

Sumber: Barang konsumsi

27. Winarko Sulistyo

Kekayaan: US$ 1,2 miliar atau Rp 1,67 triliun

Sumber: pulp and paper

28. Low Tuck Kwong

Kekayaan: US$ 1,17 miliar atau Rp 16,3 triliun

Sumber: tambang batu bara

29. Murdaya Poo

Kekayaan: US$ 1,15 miliar atau Rp 16 triliun

Sumber: diversifikasi

30. Irwan Hidayat

Kekayaan: US$ 1,1 miliar atau Rp 15,3 triliun

Sumber: obat herbal atau jamu

31. Kardja Rahardjo

Kekayaan: US$ 1,02 miliar atau Rp 14,2 triliun

Sumber: ekspedisi

32. Hary Tanoesoedibjo

Kekayaan: US$1 miliar atau Rp 14 triliun

Sumber: media

33. Sjamsul Nursalim

Kekayaan: US$ 990 juta atau Rp 13,9 triliun

Sumber: retail, ban

34. Donald Sihombing

Kekayaan: US$ 970 juta atau Rp 13,5 triliun

Sumber: konstruksi

35. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono

Kekayaan: US$ 960 juta atau Rp 13,4 triliun

Sumber: perkebunan kelapa sawit, tambang nikel

36. Sabana Prawirawijaya

Kekayaan: US$ 915 juta atau Rp 12,8 triliun

Sumber: minuman

37. Osbert Lyman

Kekayaan: US$ 865 juta atau Rp 12,1 triliun

Sumber: real estate

38. Kusnan dan Rusdi Kirana

Kekayaan: US$ 835 juta atau Rp 11,6 triliun

Sumber: maskapai penerbangan

39. Harjo Sutanto

Kekayaan: US$ 810 juta atau Rp 11,3 triliun

Sumber: barang konsumsi

40. Hashim Djojohadikusumo

Kekayaan: US$ 800 juta atau Rp 11 triliun

Sumber: diversifikasi

41. Eddy Kusnadi Sariaatmadja

Kekayaan: US$ 780 juta atau Rp 10,9 triliun

Sumber: media dan teknologi

42. Sudhamek

Kekayaan: US$ 745 juta atau Rp 10,4 triliun

Sumber: makanan dan minuman ringan

43. Soegiarto Adikoesoemo

Kekayaan: US$ 730 juta atau Rp 10,2 triliun

Sumber: kimia

44. Aksa Mahmud

Kekayaan: US$ 710 juta atau Rp 9,9 triliun

Sumber:

45. Arifin Panigoro

Kekayaan: US$ 670 juta atau Rp 9,3 triliun

Sumber: semen

46. Hamami

Kekayaan: US$ 660 juta atau Rp 9,2 triliun

Sumber: alat berat

47. Edwin Soeryadjaya

Kekayaan: US$ 635 juta atau Rp 8,88 triliun

Sumber: tambang batu bara, investasi

48. Kartini Muljadi

Kekayaan: US$ 630 juta atau Rp 8,8 triliun

Sumber: farmasi

49. Arini Subianto

Kekayaan: US$ 600 juta atau Rp 8,3 triliun

Sumber: tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit

50. Iwan Lukminto

Kekayaan: US$ 585 juta atau Rp 8 triliun

Sumber: tekstil.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved