Siswi SMA Minum Racun
Ini Dugaan Motif Sisiwi SMA di Tondong Tallasa Pangkep Minum Racun
Nurbaya, ibu korban mengungkap dugaan motif korban bunuh diri di Kampung Paranglombasa Kecamatan Tondong Tallasa Pangkep
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Suryana Anas
TRIBUNPANGKEP.COM, TONDONG TALLASA-- Nurbaya, ibu korban mengatakan kalau diduga motif korban bunuh diri di Kampung Paranglombasa Kecamatan Tondong Tallasa Pangkep karena berhalusinasi.
"Anakku sering cerita kalau dia berhalusinasi melihat kakak kandungnya yang telah lama meninggal di Palopo. Nabilang, dipanggil-panggil teruski," ujar Nurbaya.
Nurbaya mengakui kalau anaknya itu penyabar dan tidak banyak maunya.
"Pribadinya pendiam dan penyabar," katanya.
Soal aktivitas sekolah, kata Nurbaya seperti pelajar lainnya S (16) juga rajin ke sekolah.
"Dia ke sekolah dan mengikuti proses belajar seperti pelajar lainnya," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, S (16) pelajar SMA Tondong Tallasa Pangkep ini ditemukan sudah muntah-muntah oleh kerabatnya di Kampung Parang Lombasa Desa Bantimurung, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep, Sulsel.
Kapolsek Tondong Tallasa, Iptu Marzuki mengatakan kejadian itu terjadi, Kamis (19/12/2019) sekitar pukul 17.30 Wita.
Saat itu, kata Iptu Marzuki korban meminum racun Dharmabax 500 EC yakni racun hama di dalam rumahnya.
Krban hanya berdua dengan adik kandungnya Rahmawati (15) yang sedang tidur.
Mereka hanya berdua di rumah, karena orangtua kebetulan sedang bekerja di kebun.
"Saat itu, hanya almarhumah yang tidak tidur sehingga tidak berselang lama adiknya bangun mencium bau racun, dan telah melihat kakaknya muntah-muntah," ungkapnya, Jumat (20/12/2019).
Saat itu, Rahmawati bergegas menyampaikan langsung ke kakak iparnya, Rahman (30) petani yang tidur di balai-balai rumah korban.
"Jadi kakak ipar korban langsung tolong ini almarhumah. Dia meminumkan air kelapa dan madu, berharap agar menetralisir racun di dalam tubuh," ujarnya.
Setelah memberikan pertolongan pertama, kakak ipar korban langsung ke kebun mencari kedua orangtua korban.
Kaget bukan kepalang, saat diberitahu Abd Rahim dan Nurbaya berlari secepatnya dan menghampiri korban Salmiawati.
"Nurbaya langsung merangkul putrinya dan masih sempat menyuapi nasi. Tapi saat itu, korban muntah-muntah dan mereka membawanya ke Puskesmas Bantimala sekitar pukul 18.10 Wita," ungkapnya.
Di Puskesmas, tidak ada perubahan kondisi Salmiati semakin parah hingga dia dirujuk ke RSUD Batara Siang sekitar pukul 18.25 Wita.
Mereka tiba di RSUD Batara Siang sekitar pukul 18.50 Wita untuk penanganan lebih lanjut.
"Jadi almarhumah sempat diperiksa oleh dokter tetapi sekitar 10 menit korban gawat hingga meninggal dunia," jelasnya.
Malam itu, jenazahnya langsung dibawa ke rumah duka sekitar pukul 20.55 Wita dengan menggunakan mobil ambulans.
Sesuai keterangan ibu kandung Nurbaya, korban selalu berhalusinasi melihat almarhum kakaknya yang telah meninggal dunia.
Menurut keterangan keluarga, korban tidak memiliki permasalahan di sekolah.
Sementara itu, berdasarkan hasil visum, tidak terdapat tanda-tanda kekerasan.
Jenazah saat ini sudah dimakamkan di pemakaman belakang Polsek Tondong Tallasa Pangkep.
Laporan Wartawan TribunPangkep.com, @munjidirgaghazali
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: