Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Sulbar

Usai Nongkrong di Warung, Siswa SMK di Polman Sulbar Tikam Adik Kelas hingga Tewas

Usai nongkrong di warung, siswa SMK di Polman Sulbar tikam adik kelas hingga tewas.

Editor: Edi Sumardi
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi tikam. Usai nongkrong di warung, siswa SMK di Polman, Sulbar tikam adik kelas hingga tewas. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Usai nongkrong di warung, siswa SMK di Polman, Sulbar tikam adik kelas hingga tewas.

Siswa kelas XI atau II Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Polewali Mandar ( Polman ), Provinsi Sulawesi Barat ( Sulbar ) berinisial R (16) menikam adik kelasnya, U (15) hingga tewas, Selasa (17/12/2019).

R dan U juga diketahui tinggal di kampung yang sama, di Desa Pasiang, Kecamatan Matakali, Polman.

Kasat Reskrim Polres Polman AKP Saiful Isnaeni mengungkapkan, menurut pengakuan R ia menikam U karena kesal dengan korban.

"Sesuai interogasi kami, pelaku nekat menikam korban karena kesal sering diejek pelaku. Puncaknya semalam saat korban dan pelaku bertemu," katanya.

Peristiwa bermula saat U tengah nongkrong di sebuah warung di kawasan Taman Kota Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Tanpa sebab yang jelas, keduanya tersulut emosi dan terlibat perkelahian.

R dan U sempat duel hingga R menikam U menggunakan badik.

R tiba-tiba menghunuskan senjata di perut korban.

U ditikam sebanyak 3 kali hingga jatuh.

Sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa U tak tertolong.

"Tadi malam (usai kejadian) pelaku sempat melarikan diri ke hutan karena takut diburu keluarga korban. Tadi pagi baru menyerahkan diri ke polisi," ucap AKP Saiful Isnaeni, Rabu (18/12/2019).

Polisi juga berjaga-jaga di kawasan kediaman korban dan pelaku yang hanya berjarak 2 kilometer.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi aksi balas dendam.

Keluarga Histeris 

Jenazah korban yang tiba di rumah duka pun langsung disambut histeris oleh keluarga.

U tiba di rumah duka di Desa Pasiang, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, Selasa malam.

Ratusan warga dan keluarga korban pun langsung histeris saat jenazah korban diturunkan dari mobil ambulans ke rumah duka.

Sejumlah keluarga korban bahkan jatuh pingsan.

“Sempat terlibat cekcok hingga berbuntut penikaman korban. Memang sempat dilarikan ke rumah sakit tapi tak bisa diselamatkan,” kata Fardi, salah satu warga setempat.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved