Najwa Shihab
Respon Najwa Shihab Saat Sophia Latjuba Mantan Ariel Noah Bicara Soal UN
Belakangan isu menghilangkan Ujian Nasional (UN) heboh dibicarakan. Pasalnya Mendikbud Nadiem Makarim mengutarakan akan menghapus UN.
Secara standar nasional program ini harus berbasis komputer. Program ini menggantikan program Ujian Nasional (UN).
"Sudah pasti ini akan dilaksanakan melalui komputer, itu sudah pasti gak mungkin kita tidak melaksanakan (tanpa berbasis komputer). Apapun dalam standar nasional harus computer based," ujar Nadiem.
Meski begitu, Nadiem mengatakan masih ada kendala karena tidak seluruh daerah dapat melakukan program dengan berbasis komputer.
Kemendikbud bakal melakukan pembenahan terhadap masalah pada tahun ini.
"Jadi itu adalah PR kita untuk memastikan semua murid itu bisa. Karena kan sekarang ada beberapa daerak nggak bisa, jadi itu harus kita tuntaskan tahun ini," tutur Nadiem.
Asesmen di Tengah Semester
Program asesmen kompetensi minimum dan survei karakter yang menjadi pengganti ujian nasional (UN) bakal dilaksanakan pada tengah jenjang sekolah.
Waktu pelaksanaan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter ini berbeda dengan UN yang dilaksanakan pada akhir jenjang sekolah.
"Yang tadinya di akhir jenjang, kita akan ubah itu di tengah jenjang," ujar Nadiem.
Nadiem menjelaskan alasan waktu program ini dilaksanakan pada tengah jenjang dapat membuat sekolah melakukan perbaikan pembelajaran kepada sebelum lulus.
Guru menjadi tahu kelemahan dari murid yang masih mengalami kekurangan secara pembelajaran.
"Kalau dilakukan di tengah jenjang ini memberikan waktu untuk sekolah dan guru melakukan perbaikan sebelum anak itu lulus jenjang itu. Ketika kita bikin asesmen tapi lalu nggak bisa perbaiki murid-murid yang memerlukan bantuan ekstra," ungkap Nadiem.
Selain itu, langkah ini diambil agar siswa tidak stres karena program ini tidak dijadikan tolok ukur penilaian bagi murid.
"Kemudian karena diberlakukan di tengah jenjang ini tak bisa diterapkan untuk alat seleksi bagi siswa-siswa kita. Tidak lagi menimbulkan stres di orangtua dan anak," tutur Nadiem.
Proses asesmen kompetensi minimum dan survei karakter di tengah jenjang pendidikan seperti kelas 4, 8, dan 11.
Pelaksanaan di tengah jenjang pendidikan akan memberikan waktu untuk sekolah dan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran anak sebelum lulus dari sekolah.
"Ini (asesmen) tak bisa dilakukan sebagai alat seleksi untuk siswa-siswi kita ke jenjang berikutnya," ujar Nadiem. Ia mengklaim asesmen ini tak akan menimbulkan stres bagi orang tua dan anak-anak.
Pasalnya, asesmen ini bersifat formatif assesment yang berarti harus berguna bagi guru dan sekolah untuk memperbaiki dirinya.
"Asesmen kompetensi dan karakter ini bukan hanya mengikuti ide-ide kita (Kemendikbud) sendiri saja. Kami dibantu berbagai macam organisasi di dalam dan luar negeri seperti OECD, World Bank agar asesmen kompetensi ini kualitasnya sangat baik," tambah Nadiem.
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) kini beroperasi di 36 negara. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sophia Latjuba Sebut UN Bukti Kemalasan Pemerintah, Ini Reaksi Najwa Shihab yang Bikin Riuh, https://jateng.tribunnews.com/2019/12/19/sophia-latjuba-sebut-un-bukti-kemalasan-pemerintah-ini-reaksi-najwa-shihab-yang-bikin-riuh?page=all.