VIDEO: Kepala DPMD Enrekang Buka Rakor Akhir Tahun P3MD
Rakor tersebut dihadiri oleh Kabid Pemdes DPMD, Tenaga Ahli P3MD dan para Pendamping desa Kabupaten Enrekang.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Enrekang, Zubedah Bando membuka Rapat koordinasi (Rakor) akhir tahu Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di Aula Kantor Disdalduk-KB Enrekang, Rabu (18/12/2019).
Rakor tersebut dihadiri oleh Kabid Pemdes DPMD, Tenaga Ahli P3MD dan para Pendamping desa Kabupaten Enrekang.
Dalam kesempatan itu, Zubedah mengatakan, Rakord kali ini adalah sebagai sarana mengevaluasi anggaran dana desa tahun 2019.
Selain itu juga sarana berkonsolidasi bagaimana perencamaan pengelolaan dana desa tahun anggaran 2020.
Sebab menurutnya keberhasilan pengelolaan dana desa ada di pundak semua pihak yang tergabung dalam pendamping desa.
Zubedah menilai, masih banyak kekurangan dalam pengelolaan dana desa selama ini.
Itu dapat terlihat dari angka kemiskinan kita masih tinggi sampai 12,33 persen dan dari data itu kemiskinan itu mayoritas ada di desa.
Padahal, dana desa yang dikucurkan tiap tahun cukup besar, sehingga ini harus menjadi bahan evaluasi kita bersama.
"Bagaimana pengelolaan dana desa kita agar bisa menekan angka kemiskinan di desa dan mensejahterahkan masyarakat desa," kata Zubedah, Rabu (18/12/2019).
Ia menjelaskan, desa-desa di Enrekang memiliki tanah yang subur, bahkan menjadi pemasok sayur, bawang merah dan kopi.
Sehingga seharusnya semua elemen di desa khususnya pendamping desa dapat mengangkat hal tersebut.
Termasuk mengangkat produk khas Enrekang seperti beras Pulu' Mandoti di Desa Salukanan, Kendenan, Bone-bone dan pepandungan di Kecamatan Baraka.
"Produk kita harus terus diangkat dan diperkenalkan, agar lebih terkenal lagi kalau bisa diangkat desanya jadi desa pariwisata," ujarnya.
Zubedah juga menegaskan, agar paling lambat bulan Januari 2020 rancangan APBD desa harus ada untuk dievaluasi, dengan mengacu pada Pagu tahun 2019.
Selain itu, Ia juga menekankan agar penyusunan RAB di desa dipercepat, jangan sampai terlambat karena itu berpengaruh pada jalannya kegiatan di desa.
"Fokus 2020 adalah pemberdayaan jangan terlalu banyak fisik, tapi yang sangat dibutuhkam masyarakat harus difokuskan juga. Karena harapan kita thun 2021 tidak boleh ada lagi desa yang sangat tertinggal di Enrekang," tuturnya.