Pangdam XIV Hasanuddin Berganti
Profil Singkat Mayjen Andi Sumangerukka Jadi Pangdam XIV Hasanuddin
Setidaknya 2 jabat Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) ikut berganti.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ansar
Dalam aksi pun, tidak terjadi bentrok antar massa yang didatangi dan mendatangi.
Situasi saat ini dipastikan sudah cukup kondusif.
Staf Ahli Bidang Ideologi dan Politik Badan Intelejen Negara ( BIN ), Andi Sumangerukka menegaskan,
kejadian yang terjadi kemarin, tidak berdampak dan menganggu proses pemindahan Ibu Kota Negara ( IKN ) di Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Juga tidak ada indikasi, bahwa kejadian kemarin adalah bentuk gejolak dari penetapan Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara.
"Kita belum melihat ada arah indikasi ke situ," katanya.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah mengumumkan sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi lokasi Ibu Kota Negara yang baru.
Menurut Andi Sumangekerru, kejadian yang terjadi kemarin, murni by accident.
"Karena inikan bukan by design, tapi murni by accident. Sementara kita lihatnya seperti itu," pungkasnya.
Pastikan Tak Akan Terulang
Diberitakan sebelumnya, Badan Intelejen Negara atau BIN turun ke Penajam Paser Utara, pastikan kerusuhan tak akan terulang.
Badan Intelijen Negara atau BIN silaturahmi dengan warga Penajam Paser Utara, serta memastikan situasi aman dan damai pasca-keributan dan kebakaran yang terjadi, Rabu (16/10/2019) siang lalu.
Penajam Paser Utara sempat membara, akibat aksi demonstrasi oleh lebih dari 100 massa dari Kabupaten Paser.
Mereka menuntut kepastian dan kejelasan hukum, atas meninggalnya salah Ch (19), warga Desa Muara Toyu, Kecamatan Longkali, Kabupaten Paser, akibat penikaman di Pantai Nipah-Nipah pekan lalu.
Suasana semakin tak kondusif karena diduga banyak tangan nakal yang ikut berkomentar di media sosial.