Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Jeneponto Tewas Tersambar Petir

Dua Warga Tewas Tersambar Petir, Kasi Kedarurat BPBD Jeneponto 'Libatkan' BMKG

Peringatan tersebut yakni hujan lebat yang disertai kilat atau peyir dan angin kencang pada pukul 14.00 Wita.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Ansar
Tribunnews.com
Info BMKG: Waspa Cuaca Ekstrem, Peringatan Dini Hujan Lebat Disertai angin kencang dan Petir. (Tribunnews.com) 

TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Kasi Kedaruratan BPBD Jeneponto Mus Mulyadi menyebutkan sebelum terjadi peristiwa sambaran petir di Bontoramba sudah ada peringatan dini BMKG.

Menurut pria yang akrab disapa Mus, peringatan BMKG turun pada pukul 13.40 Wita.

Peringatan tersebut yakni hujan lebat yang disertai kilat atau peyir dan angin kencang pada pukul 14.00 Wita.

"Yang dapat peringatan dini itu termasuk Jeneponto, juga Takalar, Makassar, Gowa bagian barat, dan Maros," kata Mus Mulyadi kewartawan Tribun, Rabu (11/12/2019) siang.

Lanjut Mus Mulyadi pihaknya juga mengimbau masyarakat khususnya Jeneponto untuk selalu waspada dengan peringatan dini BMKG tersebut.

Kasi Kedaruratan BPBD Jeneponto Mus Mulyadi
Kasi Kedaruratan BPBD Jeneponto Mus Mulyadi (ikbal/tribunjeneponto.com)

"Kami menghimbau kepada masyarakat agar tidak terlalu beraktivitas di luar apalagi saat turun hujan sesuai instruksi BMKG," tuturnya.

"Karena saat itu marak terjadi sambaran petir terhadap masyarakat, jadi diharap selalu berhati-hati," tegasnya

Diketahui Dua warga Dusun Baraya I, Desa Baraya, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto Sulsel, tersambar petir.

Akibat sambaran petir satu orang meninggal dunia yakni Bodding (35).

Sementara satu lainnya mendapat perawatan medis di RSUD Lanto Dg Pasewang, Jeneponto yakni Malo (30).

Hal tersebut dibenarkan Plt Kasubag Humas Polres Jeneponto AKP Syahrul saat dikonfirmasi wartawan Tribun, Selasa (10/12/2019) malam.

Syahrul mengungkapkan kejadian tadi sore sekitar pukul 15.00 Wita.

"Mereka tersbar petir saat sedang memperbaiki rumah yang saat kejadian hujan rintik-rintik disertai petir," jelas Syahrul.

Peristiwa sambaran Petir juga menewaskan seorang warga Tanaeja, Desa Beroanging, Kecamatan Bangkala Barat Jeneponto, Sulsel.

Udin Dg Ngitung (50) tersambar petir dan tewas saat hendak dirujuk ke RSUD Lanto Dg Pasewang Jeneponto.

Sebelum kejadian petani berusia 50 tahun itu hendak membersihkan kebuh sebelum memasuki musim hujan.

Sesampai di kebun miliknya hujan di wilayah Bangkala Barat turun disertai petir yang menyambar Dg Ngitung.

Hal itu dibenarkan Plt Kasubag Humas Polres Jeneponto AKP Syahrul saat dikonfirmasi wartawan Tribun, Selasa (3/12/2019) pagi.

Mantan Kapolsek Tamalatea itu menjelaskan kejadian hari Senin (2/12/2019) siang, saat korban dari rumah hendak membersihkan kebun miliknya.

"Warga yang kebetulan berada disekitar kebun milik korban dan mengetahui kejadian ini," kata Syahrul.

"Dan mendatangi korban dengan maksud membawa ke Puskesmas Bulujaya selanjutnya dirujuk ke RSUD Lanto Dg Pasewang, namun nyawanya tak tertolong meninggal dunia," jelasnya.

Lanjut Syahrul akibat sambaran petir tersebut tubuh korban menghitam dan sebagian melepuh.

"Korban meninggal dunia dengan sekujur tubuh menghitam dan sebagian melepuh," tutupnya (TribunJeneponto.com)

Laporan Wartawan TribunJeneponto.com @ikbalnurkarim

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved