Perahu Padewakang
Perahu Padewakang Kembali Berlayar di Laut Makassar
Perahu ini sering digunakan oleh suku Bugis, Mandar, dan orang-orang Makassar dari Sulawesi Selatan sekitar tahun 1700an.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Padewakang merupakan salah satu perahu tradisional yang dikenal berasal dari Sulawesi Selatan (Sulsel).
Perahu ini sering digunakan oleh suku Bugis, Mandar, dan orang-orang Makassar dari Sulawesi Selatan sekitar tahun 1700an.
Padewakang besar ini berfungsi sebagai kapal dagang dan kapal perang.
Digunakan selama ratusan tahun yang berlayar di lautan antara Papua Barat, bagian selatan Filipina, dan semenanjung Malaya.
Padewakang memiliki ciri khas berwarna coklat tua.
Perahu ini kembali terlihat di Kota Makassar pada tahun 2019.
Dikutip dari instagram @natgeoindonesia pelayaran napak tilas perahu layar padewakang dari Makassar ke Australia dilakukan, pada (8/12/2019) siang.
Dan tidak menggunakan mesin, namun hanya mengandalkan angin karena hanya memakai layar.
Sehingga untuk sampai ke Darwin diperkirakan memakan waktu satu bulan lamanya atau pun lebih.
Dalam pelayaran ini sebanyak 12 orang yang akan ikut, diantaranya Horst H Liebner dan Pemerhati Kemaritiman dan Kebudayaan Mandar, Muhammad Ridwan Alimuddin, yang pernah terlibat pada pembuatan perahu padewakang yang dipamerkan di Pameran Kingdom of The Sea Archipelago di Museum La Boveire di kota Liege, Belgia.
Serta pelaut dari Mandar dan nelayan dari Galesong, Takalar. Juga, Guswan Gunawan yang sukses melayarkan perahu Sandeq dari Makassar ke Darwin 2011 silam bersama rekannya saat masih mahasiswa, dan Rofinus Monteiro yang pernah melayarkan Sandeq seorang diri selama satu bulan dari Pambusuang ke Jakarta.
Perahu kuno yang berukuran 14,5 x 4,2 meter dengan tinggi 2 meter ini dibuat di Tana Beru, Kecamatan Bonto Bahari Bulukumba, Sulawesi Selatan di buat pada bulan Juni lalu dan selesai pada pertengahan November.
Uniknya layar yang digunakan, layar karoroq yang dibuat dengan cara di tenun di Kampung Lanu, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polman, Sulawesi Barat.
Etimologi
Dilansir dari wikipedia Tidak ada yang benar-benar tahu asal-usul nama padewakang, meskipun beberapa orang berpendapat bahwa itu berasal dari Pulau Dewakang, sebuah penanda navigasi penting antara Sulawesi dan Jawa.