Dirut Garuda Dipecat Erick Thohir
Sosok Ari Ashkara Dirut Garuda Dipecat Erick Thohir Sri Mulyani Ikut Bicara Harley & Brompton Ilegal
Sosok Ari Ashkara Dirut Garuda Dipecat Erick Thohir Sri Mulyani Ikut Bicara Harley & Brompton Ilegal
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Ari Ashkara Dirut Garuda Dipecat Erick Thohir Sri Mulyani Ikut Bicara Harley & Brompton Ilegal
Nama Ari Ashkara tiba-tiba jadi bahan perbincangan.
Ari Ashkara dipecat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.
Padahal kariernya mentereng sebagai pejabat di BUMN. Namun gara-gara penemuan onderdi Harley Davidson ilegal dan sepeda lipat Brompton di pesawat baru Garuda Indonesia, karier Ari Ashkara tamat.

Karier Ari Ashkara di BUMN
Tribu-timur.com melansir tribunnews.com PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mendapuk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau yang biasa disapa Ari Askhara menjadi direktur utamanya, lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) kemarin, Rabu (12/9/2018).
Pria yang lahir 13 Oktober 1971 ini akan mengisi pucuk pimpinan Garuda, menggantikan Pahala N. Mansyuri.
Ari Askhara sebelumnya menjabat Dirut Pelindo III. Dari jejak rekamnya, Ari memang bolak-balik mengisi jajaran direksi BUMN.
Ari menduduki kursi Pelindo III pada Mei 2017. Sebelumnya, dia juga pernah menjadi Direktur Keuangan operator pelabuhan ini pada 2014, tetapi hanya untuk tujuh bulan hingga akhir tahun tersebut.
Selama periode di antaranya, Ari tetap berada di jajaran BUMN.
Selepas dari Pelindo III sebagai direktur keuangan, dia menjabat Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia sampai 2016.
Setelah itu, dia menduduki posisi Direktur HR dan Pengembangan sistem di PT Wijaya Karya (Persero) (Tbk), sebelum kembali lagi menjadi pimpinan di Pelindo III.
Sebelumnya, Ari menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada dan pendidikan Pascasarjana (S2) Administrasi Bisnis Jurusan International Finance di Universitas Indonesia.
Berdasarkan hasil RUPSLB yang diperoleh Kontan.co.id, berikut susunan Direksi Garuda Indonesia terbaru:
Direktur Utama: I Gustri Ngurah Askhara Danadiputra
Direktur Niaga: Pikri Ilham Kurniansyah
Direktur Kargo & Pengembangan Usaha: Muhammad Iqbal
Direktur Operasional: Bambang Adisurya Angkasa
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Fuad Rizal
Direktur Human Capital: Heri Akhyar
Direktur Teknik: I Wayan Susena
Erick Thohir Umumkan Pemecatan Ari Ashkara
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bakal memberhentikan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Ashkara.
Pasalnya, dirut yang menjabat selama dua tahun tersebut diketahui telah melakukan penyelundupan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton.
"Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya," ujar dia ketika memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Erick pun memaparkan, Ari Ashkara telah melakukan instruksi untuk mencari motor Harley Davidson klasik tahun 1972 sejak tahun 2018.
Selain itu, yang bersangkutan juga telah melakukan transfer dana ke rekening pribadi finance manager Garuda Indonesia berinisial IJ di Amsterdam.
"Ini menyedihkan. Ini proses menyeluruh di BUMN bukan individu, tapi menyeluruh. Ini Ibu (Sri Mulyani) pasti sangat sedih," ujar dia.
Sebelumnya, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, pemilik motor dan sepeda tersebut merupakan karyawan on board dalam penerbangan dari Perancis ke Indonesia.
“Dibawa oleh salah satu karyawan yang on board dalam penerbangan tersebut,” kata Ikhsan dalam keterangan resminya.
Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro mengatakan, barang-barang tersebut ditemukan saat petugas melakukan pengecekan di hanggar pesawat milik PT GMF AeroAsia Tbk di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (17/11/2019).
Menurut Deni, saat itu pesawat tersebut baru datang dari pabrik Airbus di Perancis.
Kedatangan pesawat itu telah diberitahukan oleh Garuda Indonesia kepada Bea dan Cukai.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pesawat tersebut, pada bagian kabin cokpit dan penumpang tidak ditemukan pelanggaran kepabeanan.
Selain itu, juga tidak ditemukan barang kargo lain seperti yang dilaporkan pihak Garuda Indonesia.
“Namun, pemeriksaan pada lambung pesawat (tempat bagasi penumpang) ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 boks warna coklat yang keseluruhannya memiliki claim tag sebagai bagasi penumpang,” ucap dia.
Sri Mulyani Ikut Bicara Harley Ilegal
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kronologi penyelundupan Harley Davidson tipe Shovelhead keluaran 1972 dan sepeda Brompton.
Awalnya pesawat yang mendarat di hanggar PT GMF tersebut dilaporkan nil cargo dalam laporan manifestnya.
Namun demikian, ketika dilakukan pemeriksaan pada lambung pesawat ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 koli yang keseluruhannya memiliki claim tag sebagai bagasi penumpang. Jika dirinci, 15 koli berisi onderdil motor Harley Davidson atas nama SAW dan 3 kotak lainnya dengan claim tag LS berisi 2 sepeda merek Brompton kondisi baru beserta aksesoris sepeda tersebut.
"Kayaknya sepeda ini populer di Jakarta," ujar Sri Mulyani ketika memberi paparan di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Adapun saat ini, Direktorat Bea Cukai tengah meneliti lebih lanjut mengenai pihak-pihak yang terlibat di dalam kasus penyelundupan tersebut.
Sri Mulyani mengatakan, salah satu penumpang dalam pesawat berinisal SAS mengaku barang tersebut dibeli melalui akun e-bay.
Hanya saja ketika dilakukan pemeriksaan, DJBC tidak menemukan kontak penjual yang didapat dari e-bay tersebut.
"Kami tidak dapatkan kotak penjual yang didapat dari e-bay tersebut. SAS juga punya utang di bank Rp 300 juta yang dicairkan Oktober untuk renovasi rumah," ujar dia.
Selain itu, SAW juga melakukan transfer ke rekening istrinya sebanyak 3 kali senilai Rp 50 juta.
Sri Mulyani mengatakan, saat ini pihaknya tengah memeriksa apakah yang bersangkutan melakukan penyelidikan motif awal apakah yang bersangkutan benar melakukan atas nama dirinya atau menutupi pihak lain.
"Kami akan terus lihat karena saudara SAS yang kita tahu tidak punya hobi motor tapi impor Harley. Dia hobinya sepeda," ujar dia.
Adapun Menteri BUMN Erick Thohir pun memaparkan, Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Ashkara (AA) telah melakukan instruksi untuk mencari motor Harley Davidson klasik tahun 1972 sejak tahun 2018 lalu.
Selain itu yang bersangkutan juga telah melakukan transfer dana ke rekening pribadi finance manager Garuda Indonesia berinisial IJ (Iwan Joeniarto) di Amsterdam.
"Ini menyedihkan. Ini proses menyeluruh di BUMN, bukan individu, tapi menyeluruh. Ini Ibu (Sri Mulyani) pasti sangat sedih," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Sri Mulyani dan Erick Thohir Paparkan Kronologi Penyelundupan Harley Davidson", https://money.kompas.com/read/2019/12/05/170549626/saat-sri-mulyani-dan-erick-thohir-paparkan-kronologi-penyelundupan-harley?page=all#page2.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena