Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Munas Golkar

Bambang Soesatyo Mundur, Nurdin Halid: Beliau Sangat Cerdas Lihat Kondisi di Lapangan

Bambang Soesatyo mengaku pengunduran dirinya dari pencalonan ketua umum sudah disepakati kedua tim yakni kubu pendukung dirinya dan kubu Airlangga.

Editor: Jumadi Mappanganro
TRIBUN TIMUR/ABDUL AZIS
Nurdin Halid dan Menteri Bidang Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto di Hotel Claro, Makassar, Selasa (12/11/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Halid menilai keputusan Bambang Soesatyo mundur dari pencalonan ketua umum merupakan langkah cerdas membaca situasi dan kondisi di lapangan.

"Beliau itu sangat cerdas melihat kondisi di lapangan," kata dia usai Munas X Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019).

Nurdin mengatakan, Bambang enggan bersaing memperebutkan kursi ketua umum jika konsekuensi yang harus dibayar adalah perpecahan partai berlambang pohon beringin ini.

Atas pertimbangan itu, Bambang lalu mundur demi menghindari perpecahan partai yang mungkin terjadi jika pencalonannya diteruskan.

"Beliau mengedepankan persatuan, tidak ada perpecahan partai. Beliau tidak mau bersaing untuk menghindari perpecahan partai," ucapnya.

Luca Modric: Jika Tidak Menang, Mestinya Anda Tetap Ada di Sini. Sindir Ronaldo?

Raih Ballon dOr 2019, Mengapa Lionel Messi?

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo merupakan bakal calon Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024, dan pesaing terberat Airlangga Hartarto.

Namun, jelang pembukaan Munas X Golkar pada Selasa (3/12/2019) malam, dia mengundurkam diri sebagai caketum Partai Golkar beberapa jam sebelum Munas dimulai.

Bambang Soesatyo

Ketua MPR yang sekaligus Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan ketua umum Partai Golkar, Selasa (3/12/2019).

Bambang Soesatyo menyatakan mundur menjelang Musyawarah Nasional Partai Golkar yang digelar selama empat hari, 3-6 Desember 2019.

Langkah ini ditempuh oleh Bambang Soesatyo untuk menghindari perpecahan internal Partai Golkar.

Menurut Bambang Soesatyo langkah pengunduran dirinya dari pencalonan ketua umum sudah disepakati oleh kedua tim yakni kubu pendukung Bambang Soesatyo dan kubu pendukung Airlangga Hartarto.

"Kedepannya tidak akan ada lagi kubu Bambang Soesatyo dan kubu Airlangga Hartarto, yang ada adalah pro Golkar dan proIndonesia maju," jelas Bambang Soesatyo dalam tayangan yang diunggah tvOneNews, Selasa (3/12/2019).

"Maka dengan semangat rekonsiliasi yang telah kita sepakati bersama maka demi menjaga soliditas dan demi menjaga keutuhan Partai Golkar maka saya pada sore hari ini menyatakan tidak meneruskan pencalonan saya sebagai kandidat ketua umum Partai Golkar untuk periode 2019-2024," ujar Bambang Soesatyo.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menghargai keputusan yang diambil oleh Bambang Soesatyo.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (TRIBUNNEWS)

"Alhamdulillah dengan statement tadi dari Pak Bambang Soesatyo, maka munas ini mempersatukan kita. Dengan demikian munas itu sesuai dengan pembicaraan saya dengan Pak Bambang, itu munas yang adem, munas yang betul-betul membuat Golkar itu menjadi partai yang bisa menjadi pendukung pemerintah," terang Airlangga Hartarto.

Sementara itu, Para senior Partai Golkar berharap dengan adanya Munas ini, Partai Golkar bisa semakin jaya.

"Kami orang-orang Golkar ini tentu ingin melihat Golkar besar," ujar Luhut Binsar Panjaitan dalam tayangan yang diunggah tvOneNews, Selasa. (*)

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul  Nurdin Halid: Bambang Soesatyo Mundur demi Hindari Perpecahan Golkar

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved