Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gus Muwafiq

Mengenal Gus Muwafiq, Jadi Viral Setelah Sebut Nabi Muhammad Ingusan saat Kecil

Pernyataan KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq dalam sebuah tausiah mendapatkan kritik keras dari masyarakat.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
NU online
Mengenal Gus Muwafiq, Jadi Viral Setelah Sebut Nabi Muhammad Ingusan saat Kecil 

"Sudah klarifikasi. Mohon di maafkan nggeh. Beliau mencintai Rosulullah tidak perlu diragukan," pinta sahabat Deddy Corbuzier itu.

Sementara, dalam vidio log yang diunggah oleh Gus Miftah, Asisten Gus Dur mengaku meminta maaf atas segala pernyataannya ketika memberikan tausiah di Purwodadi, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Dirinya mengaku telah diingatkan oleh banyak kaum muslim tentang pernyataanya yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW.

"Assalamualaikum warahmatullah wabatrakatu. Saya Ahmad Muwafiq, dengan senang hati saya banyak diingatkan olah kaum muslimin dan oleh warga bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah. Saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin (mencintai) rasulullah," ungkap Gus Muwafiq.

"Akan tetapi saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi, sesungguhnya adalah.. itulah tantangan kita hari ini. Bahwa milenial ini selalu berdiskusi dengan saya tentang dua hal tersebut," jelasnya.

Gus Muwafiq pun menyebutkan analogi yang disampaikannya hanya untuk menjawab pertanyaan para milenial tentang cahaya Nabi Muhammad SAW.

Sebab, pertanyaan tersebut sangat rumit dan harus dijawab sederhana untuk menghentikan pertanyuaan susulan yang mungkin akankembali diajukan.

"Saya yakin dengan seyakin-yakinnya, Nur (cahaya) Muhammad itu memancarkan sinar, akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya, 'apakah sinarnya seperti sinar lampu? dan semakin dijawab akan semakin tidak ada juntrungnya (ujungnya)," jelas Gus Muwafiq.

"Lantas terkait dengan kalimat rembes. Rembes itu dalam bahasa jawa artinya 'punya umbel', tidak ada lain. Bahasa saya, rembes itu umbelan ggitu," jelasnya memegang hidungnya menganalogikan ingus.

Ingus yang dimaksud katanya merujuk pada pengalamannya ketika melihat seorang anak yang diasuh oleh seorang kakek.

Anak itu katanya tidak terurus karena kakek akan memperbolehkan sang anak ubntuk bermain sesuka hatinya.

"Ini terkait juga dengan pertanyaan biasanya, 'apakah anak yang ikut dengan kakeknya ini akan bersih? karena kakek biasanya saking cintanya sama anak-sama cucu, sampai cucunya kadang apa-apa boleh. Hal itu saja sebenarnya," ungkapnya.

Walau begitu, dirinya mengaku berterima kasih karena telah diingatkan oleh seluruh masyarakat.

"Nah sekarang Alhamdulillah saya diingatkan terima kasih, dan demi Allah tidak sedikit pun saya menghina Rasulullah. Saya dari kecil didik untuk menghargai Rasulullah, ini bukan masalah keyakinan, ini tantangan," jelas Gus MUwafiq.

"Kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan milenial yang kadang kita sendiri juga tidak tahu jawabannya, karena mereka sudah tidak percaya dengan semua jawaban-jawaban kita," tambahnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved