Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Derita Somayya Usai Malam Pertama Gegara Dianggap Tak Perawan dan Pengalaman Mengerikan Jumanah

Derita Somayya usai malam pertama gegara dianggap tak 'tersegel' dan pengalaman mengerikan Jumanah, nyata terjadi.

Editor: Edi Sumardi

Tes keperawanan

Ilustrasi

Di beberapa negara Arab dan negara berpenduduk Muslim, banyak perempuan menjalani tes keperawanan sebelum menikah, setelah itu calon pengantin perempuan menerima sertifikat yang menyatakan bahwa ia masih gadis.

Lembaga Human Rights Watch mengecam Indonesia dan negara-negara Arab dan Muslim lainnya yang masih melakukan "tes keperawanan" dengan cara menyakitkan.

Biasanya dilakukan oleh ibu-ibu yang lebih tua usianya, dengan cara memasukan dua jari ke dalam vagina untuk memastikan apakah ada selaput dara atau tidak.

Praktik tersebut, tersebar luas di Timur Tengah dan Afrika Utara, HRW menggambarkan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada tahun 2014, sebagai "suatu bentuk kekerasan berbasis gender, dan diskriminasi tidak manusiawi terhadap perempuan, dan pelanggaran hak asasi manusia yang mencolok".

Sebuah studi yang dilakukan oleh BBC mengungkapkan bahwa India, Afghanistan, Bangladesh, Iran, Mesir, Yordania, Libia, Maroko dan negara-negara Arab lainnya, dan Afrika Selatan - berada di puncak liga internasional untuk tes keperawanan.

Menurut laporan HRW, Mesir, Maroko, Yordania dan Libia adalah negara-negara yang paling banyak melakukan tes keperawanan.

Namun pihak berwenang di Maroko dan Mesir dengan tegas menyangkal klaim tersebut, dan menegaskan kembali bahwa tes keperawanan itu adalah praktik ilegal yang dilakukan secara diam-diam.(*)

Berita ini sebelumnya ditayangkan BBC News Indonesia dengan judul 'Malam pertama: Kisah pernikahan para perempuan yang hancur karena dianggap tidak perawan'

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved