Tribun Makassar
Diduga Dilempari Batu, ABG Tewas di Tangan Pamannya Sendiri
Peristiwa penganiayaan dilakukan disalah satu perusahaan yang berlokasi di Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makssar, Sabtu (30/11/1019).
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anak Baru Gede (ABG) asal Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Fikram (14), tewas setelah diduga dianiaya pamannya sendiri AR (51).
Peristiwa penganiayaan dilakukan disalah satu perusahaan yang berlokasi di Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makssar, Sabtu (30/11/1019).
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko, membenarkan adanya kejadian itu.
Kejadiannya bermula saat Fikram dan AR mengerjakan sebuah bangunan.
Saat bekerja, keduanya sempat bercanda.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan, sesuai keterangan saksi Ahmad, korban Firkam sempat saling bercanda dengan pelaku AR.
"Mungkin ada kata-kata yang membuat AR emosi, dan melempari korban menggunakan batu," kata Indratmoko.
Lanjut Indratmoki, melihat luka bengkak pada bagian telinga kiri korban (Fikra), diduga akibat lemparan batu.
Sementara saksi lainnya yang diperiksa yaitu Randi (24).
Menurut Indratmoko, Randi sempat mendengar Fikram meminta pertolongan.
Setelah mendengar suara tersebut, Randi langsung ketempat Fikram.
Saat itu, korban sudah dalam keadaan pingsan.
Randi langsung berteriak minta tolong kepada temannya.
Dua teman Randi yang datang yaitu, Asdar dan Ibnu Hajar.
Ketiganya pun mengangkat Fikram untuk berteduh.
"Saat mengangkat Fikram, Randi melihat ada luka bengkak pada bagian belakang telinga kiri korban yang diperkirakan akibat lemparan batu," ujarnya.
Fikram yang tidak sadarkan diri pun dilarikan ke RS Sayang Rakyat, untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun dalam perjalanan, Fikram diduga telah menghembuskan nafas terakhir.
Sementara terduga pelaku AR, meninggalkan lokasi kejadian setelah Fikram ditemukan tidak sadarkan diri.
Polisi masih memburuh AR yang diduga pelaku dalam kematian bocah kelahiran 11 Juli 2005 itu.
Kini jenazah Fikram telah dibawa ke rumah duka di Kabupaten Maros.
Oknum Polisi Makassar Ancam Paman dengan Pistol, Begini Nasibnya Sekarang
Berita lain, seorang oknum polisi di Polsek Bontoala, dilapor ke Propam Polrestabes Makassar.
Pelaporan oknum polisi inisial AD, terkait diduga mengancam anggota keluarganya dengan menggunakan senjata api (Senpi).
Kabarnya, AD mengancam pamannya di Jl Nipa-nipa, Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Jumat (22/11/2019) malam.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Manggala Iptu Syamsuddin, oknum AD dilaporkan ke Propam atas dugaan ancaman tersebut.
"Saya perjelas ini oknum ya, dan bertugas di Bontoala bukan di Manggala," kata Iptu Syamsuddin, Sabtu (23/11/2019) petang.
Disebutkan, AD diduga ancam pamannya dengan menggunakan senjata api. Oknum AD menembak senjata miliknya ke udara.
Kepada tribun, Syamsuddin enggan untuk menjelaskan AD tembak senjata miliknya ke udara, tepat depan rumah pamannya.
"Kejadiannya pukul 23.00, didepan rumah pamannya. Saya belum tahu soal apa, tapi ditangani Polrestabes," jelas Syamsuddin.
Dalam kekadian itu, AD tidak menyerang atau melukai pamannya. Ia diduga hanya emosi dan menembak senjata ke udara.
Sementara itu, Kapolsek Bontoala Kompol Andriyani Lilikai yang dikonfirmasi tribun, mengaku belum mengetahui masalah itu.
"Saya belum terima laporan itu, coba saya cek dulu ya, soalnya saya tidak sedang di kantor," kata Andriyani kepada tribun.(*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: