UIN Alauddin Makassar
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar atau UIN Alauddin adalah Perguruan Tinggi Islam Negeri yang berada di Makassar.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM - Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar atau UIN Alauddin adalah Perguruan Tinggi Islam Negeri yang berada di Makassar.
Kampus yang dikenal dengan almamater hijau ini memiliki sejumlah fakultas, salah satunya Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (dulu, Fakultas Tarbiyah sebelum IAIN berubah menjadi UIN tahun 2005) adalah satu dari tujuh fakultas dalam lingkungan UIN Alauddin Makassar.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor: 91 Tahun 1964.
• Kesetiaan Relawan Kamisan Makassar, Setiap Kamis Aksi Bela Dosen UIN Alauddin Ibu Ramsiah
• Mahasiswa UIN Alauddin Jurusan Ilmu Politik Belajar Jurnalistik di Tribun Timur
• UIN Alauddin Makassar, Tuan Rumah Olimpiade Saintek PT Islam Se-Indonesia, Ini yang Dilombakan?

Secara historis keberadaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sangat erat kaitannya dengan sejarah berdirinya UIN Alauddin Makassar secara keseluruhan.
IAIN pertama kali didirikan di Yogyakarta pada tahun 1960 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor: 11 Tahun 1960 tanggal 9 Mei 1960.
IAIN pertama ini merupakan penggabungan dari dua perguruan tinggi negeri yang telah ada sebelumnya.
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) di Yogyakarta dan Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) di Jakarta.
Pengga-bungan PTAIN dan ADIA itulah yang kemudian menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN).
Dalam tahun-tahun sesudah berdirinya, IAIN mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Fakultas-fakultas baru perlu didirikan untuk menampung hasrat masyarakat yang makin bertambah untuk melanjutkan studinya di IAIN.

Hasrat untuk membuka fakultas dalam lingkungan IAIN itu ternyata bergelora juga di Makassar.
Beberapa tokoh masyarakat seperti Andi Pangerang Pettarani, Abdurrahman Syihab yang pada waktu itu menjabat Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI), didampingi sejumlah cendikiawan muslim muda mencoba mewujudkan hasrat masyarakat itu.
Dengan mendapat dukungan sepenuhnya dari pemerintah daerah, baik Gubernur Sulawesi Selatan dan Tenggara, Andi Rivai, maupun Walikota Makassar, Aroepala.
Mereka sepakat untuk mengintegrasikan Fakultas Syariah UMI menjadi Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Cabang Makassar.