Pemuda Tewas Usai Masuk Perumahan TNI
Pemuda Ini Sudah Jadi Mayat di Rumah Sakit Setelah Berani Masuk Perumahan TNI AL
Pemuda Ini Sudah Jadi Mayat di rumah sakit Setelah Berani Masuk Perumahan TNI AL
Pemuda Ini Sudah Jadi Mayat di rumah sakit Setelah Berani Masuk Perumahan TNI AL
TRIBUN-TIMUR.COM - Tiga orang kawanan pencuri motor nekat beraksi di Komplek Perumahan TNI AL di Jalan Semampir 1A Kota Surabaya, Selasa (15/11/2019) subuh.
Aksi kawanan pencuri motor itu berlangsung di di halaman Masjid Al Bayinnah Surabaya.
Namun, aksi tersebut digagalkan warga yang memergokinya.
• Baru 1 Jam Sewa Kamar Hotel, Pak Guru Tewas Usai Kencan dengan Wanita Bukan Istrinya, Kronologi
• Hanya dengan 3 Kalimat Ini Jessica Mau Kirim Foto Panasnya ke Lulusan Akpol Ngakunya, Akhirnya?
• Baru Keluar dari Rumah Istri Sah Diteriaki Suami saat kabur Bareng Selingkuhan, Akhirnya Mengenaskan
Walhasil, satu dari tiga Pemuda ini berhasil ditangkap dan dihajar massa. Dia berinisial MI (25) warga Bulak Banteng Kota Surabaya.
MI dinyatakan tewas di rumah sakit Karang Tembok Surabaya.
Sedangkan dua pelaku lainnya, yakni Bagus Sugiantoro (24) warga Wonosari Besar Surabaya dan Andri Guntur (21) warga Tambak Wedi Surabaya sempat melarikan diri ke Sampang, Madura.
"Saat kami amankan, ternyata tersangka dinyatakan meninggal di rumah sakit Karang Tembok Surabaya," beber Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Antonius Agus Rahmanto, Rabu (27/11/2019).
Seusai melakukan penyelidikan, polisi mendapatkan dua tersangka lain yang bersembunyi di wilayah Sampang Madura.

"Kami mendapat informasi setelah menginterogasi keluarga tersangka yang meninggal dunia dan didapati kedua tersangka lain bersembunyi di Sampang,Madura," tambah Agus.
Dari hasil penyidikan polisi, kawanan ini sudah dua belas kali beraksi di Surabaya.
Mereka biasanya membidik motor yang ada di pekarangan rumah dan halaman masjid tidak dijaga.
Setiap kali berhasil membawa barang curian, para pelaku menjualnya ke Madura dengan uang sebesar Rp 2.000.000 hingga Rp 3.000.000, tergantung jenis dan merek motornya.
"Uangnya buat kebutuhan hidup sehari-hari," aku Andri Guntur yang merupakan otak aksi kejahatan.
Tak hanya itu, polisi juga menembak kaki Andri lantaran berusaha kabur dan melawan saat ditangkap di Madura.