Unhas
YAD-ManMa Unhas Bahas Jejak Majapahit di Timur Indonesia
YAD-ManMa Unhas Bahas Jejak Majapahit di Timur Indonesia. Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan tertua dan terbesar Nusantara
Penulis: Alfian | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan tertua dan terbesar Nusantara (kini Indonesia).
Pengaruhnya tak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di sejumlah pulau-pulau lainnya termasuk di Sulawesi.
Dalam rangka melacak jejak pengaruh Majapahit ini, utamanya pada momen 726 tahun Majapahit digelarlah seminar bertajuk 'Kilau Jejak Majapahit di Timur Indonesia'.
Seminar ini diselenggarakan Mandala Majapahit (Manma) Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerjasama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas.
Berlangsung di Aula Prof Mattualada, FIB Unhas, Selasa (26/11/2019).
"Seminar ini diadakan untuk memperingati 726 tahun kerajaan Majapahit setelah penobatan Raden Wijaya sebagai raja pertama Majapahit pada tahun 1293," ucap Direktur Eksekutif YAD, Catrini Pratihari Kubontubuh.
Ia menambahkan bahwa setiap tahunnya YAD bersama komunitas lainnya memperingati ulang tahun Majapahit.
"Ini secara rutin digelar bersama komunitas peduli pelestarian Majapahit tujuannya untuk selalu mengingatkan kembali kepada generasi sekarang tentang kebesaran kerajaan yang mendasari terbangunnya bangsa Indonesia," tambahnya.
Sementara itu Dekan FIB Unhas, Prof Dr Akin Duli, menyebut kegiatan ini sebagai upaya memperkaya pengetahuan khususnya bagi para mahasiswa mengenai Majapahit.
"Tentu harapan kami seminar ini dapat memperkaya studi mengenai Majapahit," katanya saat sambutan.
Manma Unhas bersama YAD pada seminar kali ini menghadirkan empat narasumber.
Yakni Pater Gregor Neonbasu (Antropologi Universitas Katolik Widya Mandiri) dan Peter Carey (Adjunct profesor Departemen Sejarah Universitas Indonesia).
Kemudian Adrian Perkasa (Dosen Ilmu Sejarah Universitas Airlangga) dan terakhir Iwan Sumantri (Dosen Arkeologi Unhas).
Profil YAD
Yayasan Arsari Djojohadikusumo merupakan pengembangan dari kegiatan sosial keluarga Hashim Djojohadikusumo.
Melingkupi bidang pendidikan, sosial, lingkungan, dan budaya.
Dirintis oleh Anie Hashim Djojohadikusumo sejak 20 tahun lalu untuk membantu sesama yang kurang mampu.
Tahun 2006 kegiatan sosial keluarga ini secara resmi dilembagakan dalam bentuk Yayasan Keluarga Hashim Djojohadikusumo (YKHD).
Kemudian tahun 2009 YKHD berganti nama menjadi Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD).
Perubahan ini dimaksudkan sebagai bentuk harapan supaya kegiatan sosial kelak dapat diteruskan oleh putra-putri Djojohadikusumo.
Hingga kini YAD fokus melakukan berbagai kegiatan dalam pelestarian budaya, pelestarian lingkungan dan dukungan bidang pendidikan serta sosial.
Profil Manma Unhas
Diresmikan 12 Februari 2018 lalu, ManMa Unhas adalah Mandala Majapahit ketiga yang hadir di Indonesia.
Berlokasi di Departemen Arkeologi, FIB Unhas, ManMa Unhas menyimpan berbagai koleksi yang berhubungan dengan Majapahit dalam bentuk artefak, buku, majalah dan media audiovisual.
Keberadaan ManMa Unhas penting khususnya mengingat peninggalan masa klasik sering kali tidak ditemukan di Pulau Sulawesi, melainkan di Pulau Jawa dan sekitaranya.
"Dengan adanya ManMa Unhas, mahasiswa Arkeologi Unhas dapat mengenal majapahit tidak hanya dari referensi, tapi juga dengan melihat peninggalannya secara langsung," ucap Koordinator ManMa Unhas, Andi Oddang.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: