Maudu Lompoa Cikoang
Wabup Takalar: Ma'udu Lompoa Cikoang Masuk Agenda Nasional
Orang nomor dua Pemkab Takalar ini mengapresiasi perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang dipadukan dengan sejarah adat Karaeng Laikang.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Wakil Bupati Takalar Achmad Daeng Se're, menyampaikan apresiasi atas perayaan Ma'udu Lompoa yang tetap lestari hingga saat ini.
Orang nomor dua Pemkab Takalar ini mengapresiasi perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang dipadukan dengan sejarah adat Karaeng Laikang.
"Namun landasan harus berkiblat pada landasan perintah Alquran dan hadist Nabi," ujar pria yang akrab disapa Haji Dede ini.
Mantan anggota DPR RI ini mengungkapkan, jika perayaan Ma'udu Lompoa Cikoang yang dikemas secara adat telah masuk agenda nasional.
Oleh karena itu, katanya, Tradisi maulid besar daerah cikoang harus lebih ditingkatkan dan sesuaikan dengan perkembangan zaman.
Tentunya perayaannya tanpa mengabaikan nilai budaya masyarakat Cikoang.
Ia menegaskan, Perayaan Ma'udu Lompoa merupakan salah satu bentuk warisan budaya di Kabupaten Takalar.
"Maudu besar Cikoang sudah masuk agenda Nasional tentunya perlu kita jaga dan lestarikan, sebab ini adalah budaya tidak dimiliki oleh daeah lain," pungkasnya.
Haji Dede datang meramaikan Ma'udu Lompoa Cikoang, bersama Wakil Ketua Penggerak PKK Kabupaten Takalar Megawati Ibrahim.
Perayaan tahunan Maudu Lompoa digelar di Baruga Cikoang Desa Cikoang Kecamatan Mangarabombang.
Tema yang diusung yakni "bersama kita lestarikan budaya dan adat istiadat".
Sementara perwakilan Gubernur Sulsel, diwakili oleh Wakil Ketua Dekranasda Sulsel Andi Oci Alepuddin.
Perwakilan Forkopimda, beberapa Pimpinan OPD, Camat Mangarabombang, Ketua lembaga Adat Cikoang serta para pemangku adat di Kabupaten Takalar.
Wakil Ketua Dekranasda Sulsel Andi Oci Alepuddin mengatakan, bahwa perayaan hari ini perlu diberi apresiasi dan dukungan.
"Pelaksanaan harus lebih baik dari tahun sebelumnya, untuk itu perayaan hari merupakan tradisi dan harus dikembangkan lebih baik," ujarnya.
Sementara pembawa Hikmah Maulid Cikoang Ustadz Hasid Hasan Palogai mengatakan, bahwa memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW merupakan lambang kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad Saw.
Menurutnya, Maulid atau peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW umat Islam wajib menjalankan Shalat lima waktu
Ia melanjutkan, jika ingin mendapatkan derajat paling tinggi disisi Allah lakukan salat sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah SWT.
Orang yang paling kikir, katanya, adalah orang yang tidak pernah mengucapkan shalawat kepada Nabi.
"Memperingati maulid (Maudu) sebagai bukti cinta kepada Rasulullah SAW dan taat kepada Allah SWT," tegas Mantan Ketua BKPRMI SulSel tersebut.
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: