Ustadz Abdul Somad
Senasib Ustadz Abdul Somad (UAS), Ustadz Riza Muhammad Juga Dicekal di Hongkong, Kronologi
Senasib Ustadz Abdul Somad, Ustadz Riza Muhammad Juga Dicekal di Hongkong, Kronologi
Berikut curahan hati Indri Giana di Instagramnya _indrigiana_
assalamualiaukum warahmatullahi wabarakatuh...
teman-teman semua mohon doanya ya, Ustadz kami masih ditahan di imigrasi Hongkong yg rencananya hari ini akan diadakan tausiyah di sana...
namun tidak jelas apa yang membuat suami saya ditahan di sana . mereka bilang hanya pemerintah sanalah yang mempunyai alasan memasukkan dan mengeluarkan orang yg mereka inginkan dan tidak bisa diberitahu, beliau berangkat berdua dan hanya asistennya yang lolos, suami saya ditahan. Masih belum jelas jam kepulangannya hari ini. sedih sekali rasanya, perjuangan dakwah seorang guru... sabar sayang ini ujian dakwah, lindungi guru kami ya Allah

Hal yang terjadi pada Ustad Riza Muhammad ini jelas mengingatkan kita pada apa yang juga menimpa Ustadz Abdul Somad di 2017 silam.
Ustadz Abdul Somad ditahan pihak imigrasi Hongkong saat ia akan berdakwah di sana Sabtu (23/12/2017) lalu.
Melansir laman Tribun Jakarta, Ustadz Abdul Somad sendiri juga telah menceritakan pengalaman tidak menyenangkannya tersebut lewat fanpage Facebook miliknya, @UstadzAbdulSomad.
Dalam unggahan yang diposting pada hari Minggu (24/12/2017) dini hari tersebut, Ustadz Abdul Somad juga memberikan klarifikasi perihal kunjungannya ke Hong Kong.
Ada 9 poin yang dia tuliskan di unggahan tersebut.

Berikut ini klarifikasinya.
"KLARIFIKASI TENTANG KUNJUNGAN KE HONGKONG
1. Saya sampai di Hongkong pukul 15.00 WIB (jam tangan belum saya rubah).
2. Keluar dari pintu pesawat, beberapa orang tidak berseragam langsung menghadang kami dan menarik kami
secara terpisah; saya, Sdr. Dayat dan Sdr. Nawir.
3. Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Diantara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab.
4. Mereka tanya-tanya identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Saya jelaskan bahwa saya murni pendidik, intelektual muslim lengkap dengan latar belakang pendidikan saya.
5. Lebih kurang 30 menit berlalu. Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta.
6. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Qaddarallah, ada hikmah di balik itu semua.