Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tous Les Jours Bakery yang Viral di Medsos Ternyata Asal Korea Selatan, Punya Lebih 1.000 Cabang

Tous Les Jours Bakery yang Viral di Medsos Ternyata Asal Korea Selatan, Punya Lebih 1.000 Cabang

Editor: Ina Maharani
int
kue di Tous les Jours 

Tous Les Jours Bakery yang Viral di Medsos Ternyata Asal Korea Selatan, Punya Lebih 1.000 Cabang

TRIBUN-TIMUR.COM - Nama toko kue Tous Les Jours mendadak viral.

Disebutkan, toko Tous Les Jours menolak memberi ucapan tertentu di kue.

Pada Jumat (22/11/2019), netizen Indonesia dikejutkan dengan beredarnya video berdurasi 19 detik di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat pengumuman kecil di salah satu bakery ternama Tous Les Jours yang mengatur soal larangan penulisan ucapan dalam kue yang dijual.

Aturan yang diberlakukan di antaranya melarang soal penulisan ucapan natal pada cake.

Store tidak boleh menulis ucapan di atas cake yang bertentangan dengan syariat Islam.

Selain Tous Les Jours, Toko Kue di Makassar ini Juga Pernah Tak Terima Orderan Ucapan Natal
Tous Les Jours

Misalnya, ucapan selamat hari besar untuk agama lain, seperti Natal dan Imlek.

Juga perayaan yang tidak sesuai syariat Islam, seperti Valentine dan Halloween.

 Hal ini menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat.

Hingga kini, pihak Tous Les Jours sudah memberikan pernyataan resmi terkait kasus ini.

Adapun Tous Les Jours didirikan pada tahun 1997 di Guri, Korea Selatan.

Seperti dikutip dari situs resmi Tous Les Jours, toko pertamanya dibuka di depan gerbang sekolah di Guri.

Mereka mengusung branding “Every day freshly baked bread and tous les jours”.

Dilansir dari situs resmi Tous Les Jours Korea, nama Tous Les Jours sendiri berarti “setiap hari” dalam bahasa Perancis.

Pada tahun 1998, Tous Les Jours semakin berkembang dengan memasarkannya secara waralaba.

Hingga pada tahun 1999, Tous Les Jours berhasil membuka tokonya yang ke-100.

Pada tahun 2002, Tous Les Jours mulai memperkenalkan konsep kafe pada toko-tokonya.

Mereka membuka toko yang juga menjual berbagai jenis kopi, sandwich, dan jus buah selain roti. 

Tous Les Jours
Tous Les Jours (kompas.com)

Hal ini turut mendorong tersebarnya merek Tous Les Jours dengan dibukanya toko ke-450 pada tahun 2003.

Kemudian, mereka juga membuka toko pertamanya di Amerika Serikat dan berhasil mendapatkan keuntungan penjualan sebesar 100 juta won.

Penyebaran Tous Les Jours di dunia semakin luas.

Toko pertama Tous Les Jours di China dibuka pada 2005.

Lalu pada tahun 2007, toko pertama di Vietnam diresmikan di Ho Chi Minh City.

kue di Tous Les Jours
kue di Tous Les Jours ()

Disebutkam, pada tahun 2008 Tous les Jours membuka tokonya ke-1000.

Tous Les Jours pun masuk ke Indonesia pada 2011 dengan membuka toko pertamanya di Senayan City Mall.

Hingga kini, Tous Les Jours telah memiliki ratusan gerai yang tersebar di tujuh negara di dunia.

Tous Les Jours adalah salah satu bakery yang mengedepankan kesegaran roti yang diproduksi dengan membuatnya setiap hari langsung di toko.

Di Indonesia, Tous Les Jours memiliki 44 bakery yang tersebar di Jakarta, Surabaya, Bandung, Depok, dan Bali.

Update viral polemik toko roti Tous Les Jours.

Masyarakat tengah ramai membicarakan peraturan yang tertulis di salah satu toko roti Tous Les Jours di mal Pacific Place, Jakarta yang melarang untuk membuat kue dengan ucapan selamat hari Natal, Imlek, Halloween, dan Valentine.

Ucapan tersebut dilarang karena dianggap tidak sesuai dengan syariat Islam.

Terkait larangan tersebut, Kompas.com menyambangi salah satu toko roti Tous Les Jours di pusat perbelanjaan di Jakarta.

Pegawai Tous Les Jours membenarkan adanya peraturan tersebut. Menurut salah satu pegawai Tous Les Jours, peraturan tersebut dibuat sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan sertifikasi halal.

"Itu memang dari manajemennya karena kami mau kerja sama untuk sertifikasi halal, bukan karena ada SARA atau apa, enggak ada," kata salah satu pegawai saat ditemui, Jumat (22/11/2019).

Peraturan tersebut, lanjut dia mengatakan, seharusnya hanya untuk internal pegawai, bukan untuk ditunjukkan kepada para pelanggan.

"Kami harusnya di file (internal pegawai), cuma kalau di PP kayaknya ada kesalahan. Seharusnya jangan ditempel," kata dia.

Menanggapi isu itu, Marketing Comunnication Tous Les Jours, Diko, mencoba meluruskan hal tersebut.

Dia membenarkan bahwa Tous Les Jours ingin mendapatkan sertifikasi halal.

Namun, menerbitkan peraturan tersebut bukan cara yang ditempuh pihak manajemen.

"Semua yang kita bicarakan itu ada miskomunikasi terhadap dari pihak manajemen ke pihak store. Itu (peraturan) tidak benar sebenarnya. Tapi ada pihak-pihak terkait yang tidak konfirmasi ke pihak manajemen, akhirnya berita itu muncul," kata Diko saat dikonfirmasi.

Saat ditanya mengenai syarat untuk mendapatkan sertifikasi halal, Diko mengaku belum bisa menjelaskan hal tersebut.

"Saya belum bisa memberi statement resminya, tapi mungkin ada statement press release seperti apa, akan kita berikan ke media," ucap dia.

Untuk diketahui, peraturan yang sempat viral tersebut berbunyi:

"Store tidak boleh menulis di atas cake atau ucapan atau sesuatu yang bertentangan dengan syariat Islam seperti

1. Ucapan Selamat hari besar agama, misal : Natal, Imlek dll.

2. Perayaan yang tidak sesuai syariat Islam, misal: Valentine, Halloween dll

Store diperbolehkan menulis di atas cake ucapan seperti :

1. Ucapan untuk selamat hari jadi, misalkan pernikahan, promosi jabatan, dst

2. Perkataan yang tidak bertentangan dengan syariat Islam, misal: I Love U, you're the best."

Sandrina Malakiano Bantah Dirinya Pemilik Tous Les Jours

Siapa pemilik Tous Les Jours yang dianggap tidak toleran?

Di media sosial juga ramai yang menyebut jika pemilik toko roti Tous Les Jours adalah mantan pembaca berita Metro TV sekaligus kini konsultan politik, Sandrina Malakiano.

Namun, istri dari Eep Saefulloh Fatah tersebut membantah.

Melalui akunnya pada Instagram bernama @smalakiano, Sandriana Malakiano menyampaikan klarifikasi.

Kata ibunda Keysha Alea Malakiano Safinka dan Kaskaya Alessa Malakiano Fatah tersebut, dirinya dan Eep Saefulloh Fatah sama sekali tidak ada keterkaitan apapun dengan Tous Les Jours

Bahkan juga bukan pelanggan.

"Saya korban hoax #again :)," demikian ditulis Sandrina Malakiano melalui story akun Instagramnya.

Selengkapnya, berikut klarifikasi Sandrina Malakiano melalui story.

Tudingan kepada Sandrina Malakiano soal dirinya pemilik TOUS les JOURS dan klarifikasinya.
Tudingan kepada Sandrina Malakiano soal dirinya pemilik Tous Les Jours dan klarifikasinya. (INSTAGRAM.COM/@SMALAKIANO)

"Bantahan untuk hoax yang beredar"

"1. Semua informasi yang mengaitkan saya, Sandrina Malakiano, dan suami saya, Eep Saefulloh Fatah dengan Tous le Jours (TLJ)--entah sebagai pemilik, direktur, pemilik franchise salah satu gerainya, dll--tidak benar sama sekali. Itu sepenuhnya hoax."

"Saya tidak punya kaitan apapun dengan TLJ. Bahkan, sekadar sebagai pelanggan pun bukan."

"2. Oleh karena itu, kabar yang beredar tentang sikap intoleran manajemen TLJ terhadap pemeluk-pemeluk agama tertentu, tak ada kaitan apapun dengan saya (dan suami)."

"3. Saya sendiri (dan suami) tidak sependapat dengan sikap-sikap intoleran semacam itu. Hingga saat ini, kami hidup, berteman, bersahabat bahkan berkerabat/berkeluarga dengan pemeluk agama yang beragam dengan terus memegang prinsip saling hormat, saling percaya dan saling menjaga hak dan kewajiban masing-masing."

"Salam,"
"Sandrina Malakiano
"20/11/2019."(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Tous Les Jours, Bakery yang Viral di Medsos", https://travel.kompas.com/read/2019/11/23/135159227/sejarah-tous-les-jours-bakery-yang-viral-di-medsos?page=all.
Penulis : Syifa Nuri Khairunnisa
Editor : Silvita Agmasari

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved