Sandiaga Uno
Gagal di Pilpres, Cara Sandiaga Uno Balikin Modal Kampanye, Bagaimana Prabowo yang Gabung ke Jokowi?
Gagal di Pilpres, cara Sandiaga Uno balikin modal kampanye, bagaimana Prabowo Subianto yang gabung ke kubu Jokowi
Terkahir, Sandiaga Uno melepas 19 juta saham seharga Rp3.775 per saham pada pekan lalu sebelum Pilpres.
Dana yang didapat Sandiaga Uno pada transaksi sebelum Pilpres tersebut sebesar Rp 71,34 miliar.
Paling Banyak Nyumbang
Setelah menjual saham, Sandiaga Uno ternyata paling banyak menyumbang dana kampanye dibandingkan calon Presiden Prabowo Subianto yang kini ke kubu Jokowi - Maruf Amin.
Bendahara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Thomas Djiwandono mengungkapkan, Sandiaga Uno menyumbang sekitar 60 persen dari total dana kampanye yang disumbangkan oleh pasangan calon.
"Sekitar 60an persen dari total paslon. Antara Pak Sandi dan Pak Prabowo hampir mungkin 55-45 persen kira-kira. Tetap yang paling banyak dari Pak Sandi," ujar Thomas Djiwandono menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK), di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).
• Sandiaga Uno Jawab Dugaan Diminta Jadi Dirut PLN oleh Menteri BUMN Erick Tohir, Ini Katanya
Namun, Thomas Djiwandono tak dapat merinci secara spesifik berapa besaran dana kampanye yang diberikan oleh Sandiaga Uno.
"Lebih besar Pak Sandi di angka 55, mungkin 58 persen. Beda tipis. Nanti kita break down lagi," kata Thomas Djiwandono.
Selama masa kampanye, pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menerima dana kampanye sebesar Rp 213,2 miliar.
Sementara, pengeluaran dana kampanye sebesar Rp 211,5 miliar.
Dana kampanye terbesar berasal dari sumbangan pasangan calon, yakni Rp 192,5 miliar.
Selain itu, sumbangan perorangan dari masyarakat sebesar 9,3 miliar, sumbangan kelompok Rp 1,1 miliar dan sumbangan partai politik Rp 4,8 miliar.
"Dari segi penerimaan yang paling besar adalah pasangan calon. Dalam hal ini nomimalnya adalah Rp 192,5 miliar," tutur Thomas Djiwandono.
Benarkah Sandiaga Ditawari Masuk BUMN?
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengaku tidak mendapatkan tawaran dari Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir untuk mengisi pos-pos petinggi BUMN.
